Evil-like Duke Household - Chapter 51
Nama saya, Anessa… Anessa=Nizzet.
Saya adalah, nona bangsawan muda dari kediaman earl. Beberapa hari yang lalu, saya bertunangan dengan Tuan Jake.
Da-dan kemudian, saat tahun berikutnya tiba… saya akan sudah lulus dari akademi sihir, nama saya, akan berubah menjadi Anessa=Ractos…. Kuhihi.
Sekarang, saya berada di tengah liburan musim panas.
Diundang oleh Tuan Jake, kami mempersiapkan rencana bersama-sama dan mengatur segala hal, jadi kami sekarang akan ber-berkencan, di distrik kaum bangsawan di ibukota kerajaan
Kami ketemuan, bahkan, ber-bergandengan tangan, bersama.
Saya juga telah melakukan sesuatu yang sangat tidak menyerupai diri saya, suatu hal yang mungkin takkan terjadi bahkan bila saya mati, hal yang saya kira hanya terjadi dalam kisah dongeng. Saya, yang menjadi terlalu senang karena undangan berkencan dari Tuan Jake ini, telah melakukan sesuatu yang begitu lancang hingga bahkan diri saya sendiri tak bisa memercayai bahwa saya telah melakukannya.
Bila saya berpikir bahwa hal yang baru saja saya lakukan, adalah sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukan seorang nona bangsawan, Tuan Jake tak memberi saya perasaan tidak senang apapun, dan lebih daripada itu, dia merasa senang tentangnya.
… Untuk kenapa, saya tahu bahwa Tuan Jake senang tentang itu, benar, bila saya harus mengatakan alasannya, saya memiliki sebuah ciri sihir khusus. ‘Ciri Sihir Sensor Psikologis’. Kasarnya, sihir ini membuat saya mampu merasakan emosi seseorang hingga tingkat tertentu.
Karena memiliki kemampuan sihir seperti itu, saya jadi tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh Tuan Jake.
Sesungguhnya, hal yang telah membuat pertunangan kami berhasil, juga berkat kemampuan sihir ini….
Dari apa yang telah saya nyatakan di atas, orang-orang akan berpikir bahwa ciri sihir ini merupakan sesuatu yang sungguh berguna, bermanfaat, dan adalah ciri sihir yang sungguh menakjubkan. Tetapi sejenak yang lalu… saat saya belum bertunangan dengan Tuan Jake, saya sangat membenci sihir ini, tak bisa dipungkiri.
Alasannya, adalah bahwa kemampuan sihir ini selalu aktif. Bila disederhanakan, ini adalah sesuatu yang tak memiliki tombol untuk menyalakan ataupun mematikannya. Dan karenanya, dengan penampilan saya, yang bisa dibilang memberikan sedikit rasa, curiga dan tidak enak, saya selalu merasakan ketakutan dan kejijikan yang dimiliki orang lain terhadap saya. Bahkan bila saya mengatakannya sendiri, mau tak mau saya jadi terjatuh ke dalam keputusasaan, hingga saat ini, saya selalu demikian.
Benar, hingga saat ini.
Kebencian yang saya miliki terhadap hal ini adalah sesuatu yang saya punyai di masa lalu.
Kebencian yang saya miliki sebelum saya bertunangan dengan Tuan Jake.
Seperti yang teah saya duga, kesan yang dimiliki orang-orang terhadap saya, masih belum berubah.
Tetapi, hanya Tuan jake. Perasaan hangat, namun sedikit malu, niat baik yang dia miliki terhadap saya.
Karena saya bisa merasakan perasaan yang tertuju kepada diri saya itu, saya menjadi tidak terlalu mencemaskan tentang niat buruk yang dimiliki irang lain terhadap saya.
Tak peduli bagaimanapun orang lain berpikir tentang diri saya, perasaan Tuan Jake terhadap saya, menyapu pergi, menginjak-injaknya, dan melindungi hati saya dari perasaan-perasaan buruk itu, membuat saya tak memedulikan perasaan buruk tersebut.
Itulah sebabnyaa, rasa takut dan cemas yang tak terucapkan yang dimiliki oleh orang-orang yang melihat kami saling menyapa, saya tak terlalu, peduli tentang itu.
Karena Tuan Jake berada tepat di sisi saya, karena ada Tuan Jake di sini untuk melindungi hati saya yang rapuh.
… Meski, rasanya agak sedikit memalukan.
Itu benar. Saya tak lagi peduli tentang emosi-emiso buruk yang diarahkan kepada saya.
— Saya, tidak peduli, tetapi….
“Lihat, kita sudah sampai, Anessa. Inilah toko benda sihir ibukota kerajaan… meski bilang begitu, aku sendiri sebenarnya juga belum pernah ke sini…,” kata Tuan Jake.
Tempat yang kami tuju setelah kami ketemuan adalah langsung menuju toko benda sihir sebagai tempat kencan kami.
Seperti diduga untuk sebuah toko yang dibuka di ibukota kerajaan, apalagi di distrik kaum bangsawan, toko itu memiliki penampakan yang menakjubkan dan terdapat begitu banyak menda yang bisa dipilih.
Peralatan menulis biasa, buku sihir bergambar, buku teknik… bahkan sesuatu yang membuat orang bertanya-tanya apakah akan ada seseorang yang bersedia membeinya untuk penggunaan pribadi seperti, alay untuk mengukur jumlah mana seseorang dan suku cadangnya, ataupun kertas yang bisa menentukan ciri sihir seseorang dari warnanya.
Toko itu luas dan juga cukup besar untuk memasukkan dua bar besar di dalamnya.
Meski toko ini agak sedikit aneh sebagai tempat berkencan, namun sesuai dengan cara kami yang aneh, untuk menikmati hal-hal yang sebenarnya tak terlalu menarik di tempat kencan yang biasa… seperti butik atau perhiasan, ini adalah hasil setelah kami mendiskusikannya.
… Tentu saja, di toko sebesar ini, tak mungkin bila kami menjadi satu-satunya peanggan, tetapi mungkin karena waktunya, ada beberapa orang pelanggan lain yang berkeliaran di dalam toko, meski tidak sampai untuk bisa dibilang ramai.
Dan, seperti yang sudah diduga, saat mereka melihat, saya… tidak, kami, mereka mulai memiliki rasa takut dan cemas dalam batin mereka.
Tepat seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya tak terlalu keberatan dengan perlakuan seperti itu. hal-hal yang dilonterkan terhadap saya, begitulah.
“Hmm, lihatlah Anessa. Katanya ini adalah benang sihir yang dipakai untuk menjahit luka, lihat. Tempat ini juga memiliki benda-benda sihir untuk pengobatan, huh. Bahkan ada suntikan tanpa jarum di sini. Aku penasaran bagaimana cara menggunakan ini?”
… Sihir adalah subyek, jadi itu tak terlalu jauh dari perawatan medis dan ilmu pengobatan.
Karena itu, dalam toko sebesar ini, sedikit banyak mereka sepertinya juga berurusan dengan benda-benda sihir yang digunakan untuk perawatan medis. Tuan Jake mengambil ‘Suntikan Tanpa Jarum’ dengan tangannya.
Mendadak, aku bisa merasakan tatapan dan emosi yang tidak biasanya.
Rasa khawatir yang luar biasa besar, rasa takut yang juga bisa disebut kepanikan.
“Hemh… memakai sebuah batu sihir kecil dan mengeluarkan dalam kecepatan tinggi dengan memakai sihir… gelembungnya… luar biasa, huh, bahkan disebutkan bahwa takkan ada rasa sakit. Dengan ini tak seorangpun yang akan menyadari bahkan bila aku menyuntik mereka dengan ini, kan? sepertinya juga tak meninggalkan jejak, kishishi.”
Berlawanan dengan Tuan Jake, yang memandangi benda sihir di tangannya dengan takjub, para pelanggan menjadi semakin cemas dan panik, yang tampaknya seakan mampu mengisi seluruh toko. Bahkan tampa menggunakan kemampuan sihir sensor psikologis, orang tetap bisa melihat ketakutan para pelanggan.
Ada orang-orang yang membelalakkan mata mereka dengan tatapan takut terarah pada Tuan Jake, ada juga orang-orang lain yang wajahnya memucat dan berusah auntuk tidak menatap wajah Tuan Jake tak peduli apapun yang terjadi.
Ada juga orang-orang yang terus bergumam, ‘aku tak mendengar apa-apa, aku tak mendengar apa-apa’, seakan dia sedang berusaha kabur dari kenyataan sambil menutup matanya dan menundukkan kepalanya….
Hal ini, membuat saya teringat pada sesuatu sebelum wawancara pernikahannya terjadi.
Bila saya ingat dengan benar, ketika Ayahanda mengajukan pembicaraan tentang wawancara pernikahan, beliau berkata bahwa Tuan Jake adalah seseorang yang memiliki keadaan yang sama seperti saya.
Bahwa dia ditakuti oleh semua orang, bahwa semua orang salah paham terhadapnya.
Saya masih merasa bahwa kami memiliki keterikatan karena hal itu.
Sebenarnya, saya juga telah mendengar tentang masalah itu lagi, dari Tuan Jake sendiri, bahkan Ayahanda Mertua, dan Ibunda Mertua, juga.
… Tetapi, saya tak pernah menyangka bahawa hal ini ternyata sedemikian parah.
Rasa takut dan cemas yang diarahkan orang-orang terhadap Tuan Jake… terlalu berlebihan, sehingga hal itu membuat saya salah mengira bahwa emosi buruk orang-orang itu ditujukan kepada saya, merupakan suatu hal yang temeh.
Dan saat ini, bahkan tanpa perlu menggunakan kemampuan sihir saya, sementara kemampuan itu hanya bisa merasakan secara samar emosi orang lain, tanpa ada hubungannya, bahkan tanpa sihir itu, saya sudah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh para pelanggan di sekitar kami.
“Apa yang akan dia lakukan dengan ‘Suntikan Tanpa Jarum’ itu?”
Mungkin, semua orang di dalam toko sedang memikirkan tentang hal itu.
Pastinya juga akan ada seseorang yang membayangkan secara khusus tentang bagaimana alat itu akan digunakan.
Tentu saja, Tuan Jake, yang terus memikirkan tentang cinta yang agak memalukan mengenai diri saya, bahkan tak memikirkan hal semacam itu sedikit pun….
Entah bagaimana, saya memulai, dan tak bisa berdiam diri.
Bila jadi seperti ini, saya harus melakukan sesuatu untuk menyingkirkan kesalahpahaman orang-orang tentang Tuan jake. Ini adalah tugas seorang is-istri, umm, di masa depan, yap. Saya akan melakukan yang terbaik.
“Tuan Jake, apakah Anda, umm, juga mengetahui sesuatu tentang perawatan medis?” saya bertanya.
“Hm? Tidak sama sekali, lagipula aku memusatkan pada pengembangan sihir. Aku tak tahu apa-apa tentang hal-hal medis.”
Saya tahu. Saya tahu tentang itu, tetapi saya tetap bertanya.
Dengan mengatakan kepada orang di sekeliling bahwa Tuan Jake tak punya pengetahuan apapun tentang pengobatan, setidaknya, saya kira hal ini akan membuat mereka berpikir bahwa tak ada kemungkinan dia bisa menemukan kegunaan dari suntikan tanpa jarum itu.
“Kalau begitu, takkan ada kesempatan bahwa Tuan Jake akan menggunakan suntikan itu, kan? Kuhihi….”
“Hmm? Yep, yah, itu tentu saja. Memang, aku tak bisa memakainya~… Kishishi.”
Tuan Jake yang tak menyadari niat saya, dengan tatapan sedikit bingung di wajahnya namun tak terlalu memikirkannya, dengan sukses saya membuat Tuan Jake berkata bahwa dia takkan menggunakannya.
Saya merasa, seperti telah sedikit memanfaatkan Tuan Jake, untuk muslihat saya, dan kini hati saya merasa sedikit mendung, namun ini adalah untuk kepentingan Tuan Jake. Saya akan menanggungnya.
… Bagaimanapun, kondisi di dalam toko, masih sama seperti sebelumnya.
Jauh dari mendapati orang-orang mendesah lega, tampaknya kewaspadaan mereka justru semakin meningkat.
Eh, Kenapa? Bahkan meski Tuan Jake telah berkata bahwa dia takkan menggunakannya… Uuh, saya tahu apa yang mereka pikirkan, namun rasanya saya sama sekali tak bisa memahami apa yang sedang mereka pikirkan….
Be-benar juga, mungkin fakta bahwa kami bicara tentang hal-hal medis yang bisa membawa kesalahpahaman itu sendiri merupakan suatu kesalahan.
Mari bicarakan tentang yang lebih damai, benar, alat tulis… ayo berpindah pada, bagian alat tulis.
Seharusnya itu takkan membawa kesalahpahaman lagi.
“Tu-tuan Jake, saya, umm, membutuhkan beberapa alat, tulis. Jadi, apakah Anda bersedia, memilih dengan, saya?”
“… Memilih alat tulis yang akan Anessa pakai? Yep, boleh juga. Ayo pergi. Ayo kita pilih sama-sama! Kishishi.”
Aah, tanpa menggunakan sihir saya, saya sudah tahu apa yang Tuan Jake pikirkan.
Perasaan bahagianya tertuju langsung pada saya…. Mungkin, Tuan Jake sedang ebrpikir tentang membeli barang yang cocok dengan milik saya.
Y, yah, secara pribadi, saya berpikir bahwa itu tidak buruk, saya bisa bilang bahwa hal tersebut telah membuat hati saya menari, yah, sedikit malu juga, tetapi ini telah membuat hati saya terasa berbunga-bunga. Benda yang sepasang itu luar biasa, saya kira.
Bagaimanapun, saya telah berhasil meanrik Tuan Jake menjauh dari bagian peralatan medis yang bisa dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman. Dengan ini, seharusnya tak seorang pun yang salah paham tentang dia untuk sementara waktu.
Selama beberapa saat, kami pun berjalan di sekitar bagian alat tulis.
“Hmm, pena apa ini… isi ulang? Aku tak terlalu mengerti, tubuh penanya sangat tebal sih….”
Sesaat kemudian, Tuan Jake mengambil di tangannya sebuah barang baru di mana ujung pena dan batangnya bergabung menjadi satu.
“Ah, it, itu… di dalamnya, ada sebuah tempat kecil, tinta akan dituang ke dalam tempat itu. Sekarang benda ini cukup populer di akademi, sepertinya…?” kataku.
“Heeh, jadi ada benda semacam ini, huh. Orang-orang benar-benar memikirkan tentang hal ini, sebuah tempat kecil di dalamnya, huh….”
“Ini ada strukturnya. Saat Anda membuka penutupnya, Anda bisa mengisi ulang sendiri, tintanya… lihat.”
“Ooh, jadi ini bukan sekali pakai, heh. Ujung penanya juga sepertinya bisa diganti, ada hiasannya juga…. Yap, bukankah ini akan sesuai? Pena ini akan cocok juga…. Milikku dan Anessa, kita sepasang. Kishishi.”
Aah, ini bagus. Ini sungguh bagus.
Ini adalah, percakapan sempurna, diantara pa… pasangan.
Meski, umm, saya merasa bahwa kami telah terlalu saling menggoda, tetapi saya, saya tidak membencinya.
Kami telah melakukannya, kami punya benda berpasangan.
Ah, sa, salah. Ini tidak salah sih, tetapi kesalahpahamannya…. Itu benar, dengan ini, orang-orang takkan punya kesalahpahaman apapun.
Saat saya berpikir demikian, saya pun melihat ke sekeliling.
… Saya penasaran, kenapa orang-orang masih sama seperti sebelumnya, dan justru, tampaknya rasa takut mereka malah menjadi lebih dalam daripada sebelumnya?
Meski kami hanya bercakap-cakap di antara sepasang ke, ke, umm, kekasih, tentang membeli pena yang berpasangan.
“Ah! Anessa, kita juga bisa membuat pesanan khusus untuk badan penanya, lihat. Warna dan hiasan… karena kita sudah sampai sini, kenapa kita tak membuat satu? Hanya ada sepasang di seluruh dunia, pena berpasangan kita…. Kishi, kishishi!”
Uuh, sama seperti sebelumnya, untuk suatu alasan tertentu rasa takut dan cemas memenuhi bagian dalam toko….
Hanya… hanya ada sepasang di seluruh dunia? Hanya milik saya dan Tuan Jake? Betapa indahnya hal itu.
Tunggu, benar. Mari kita kesampingkan terlebih dahulu mengenai kesalahpahaman itu untuk saat ini. tampaknya mustahil bagi saya untuk menyingkirkan rumor yang mengelilingi Tuan Jake. Sungguh disesalkan, tetapi untuk saat ini, yang penting adalah pena buatan khusus.
Itu benar. Bagaimana kalau kita letakkan nama kita sebagai hiasannya?
Umm, karena nama, keluarga saya akan berubah, bagaimana kalau memasukkan nama depan kita saja, kuhi… kuhihi.