Buku Panduan Neraka - Chapter 99
“Kau akan dikelilingi oleh api dan belerang; tikus, katak, dan ular akan menjadi makananmu! Kau akan direbus di dalam minyak panas dan meronta di dalam sarang ular! Tungkai-tungkaimu akan dipenggal, kau akan dilempar ke dalam air sedingin es dan kau akan mengalami sakit ketika tubuhmu dikoyakkan!
Melalui aku jalan memasuki kota penderitaan,
Melalui aku jalan menuju rasa sakit abadi,
Melalui aku jalan yang menjulur di antara yang hilang.
Keadilan mendesak pada pencipta tinggiku,
Pembuatku adalah penguasa nan agung,
Kebijaksanaan tertinggi, dan cinta utama.
Di hadapanku hanya ada hal-hal abadi
Yang dibuat, dan aku menanggungnya dalam keabadian.
Tinggalkan semua harapan, wahai yang masuk kemari.
Dalam kegelapan, sebuah suara yang penuh dengan keputusasaan bergema dalam kepala Su Jin. Suara itu merintih dengan begitu penuh derita, seakan dunia akan kiamat. Namun, pada saat bersamaan, suara ini kedengaran seperti sedang mengolok semua manusia yang bodoh. Berbagai emosi negatif bercampur baur dalam suara itu, dan mengancam akan menguasai otak Su Jin.
Su Jin membuka matanya dan terkejut ketika mendapati bahwa total ada 14 orang yang berdiri di depannya. Jumlah ini bahkan lebih besar daripada jumlah pemilik untuk Tantangan Desa Kerikil.
Dengan cepat dia membuka Buku Panduannya dan matanya pun semakin melebar.
“Tantangan: Semua Telah Berdosa, tingkat kesulitan: A!”
Ini adalah Tantangan Tingkat A. Su Jin hanya bisa tersenyum sedih pada dirinya sendiri. Dari empat Tantangan yang telah dia lalui, tiga di antaranya adalah Tantangan Tingkat B dan satu adalah Tantangan Tingkat C. Yang terakhir ternyata merupakan Tantangan Tingkat B, tapi si Tukang Topi Gila dan Pinokio telah melakukan sesuatu untuk membuat para pemilik berpikir bahwa yang itu adalah Tantangan Tingkat C.
Dan kini, dirinya dihadapkan dengan Tantangan Tingkat A. dia menenangkan dirinya kembali dan lanjut mencari semua informasi lain yang tersedia.
“Hanya ada satu misi. Seberangi Gurun Kejahatan dan Hukuman untuk mencapai Kuil Cahaya.”
Misi untuk Tantangan ini sederhana. Mereka hanya perlu menyeberangi gurun di depan mereka dan mencapai Kuil Cahaya ini. Tapi tentu saja, tak ada seorang pun yang tahu bahaya-bahaya mengerikan apa yang bercokol dalam gurun ini.
“Bos! Ini… ini adalah Tantangan Tingkat A!” Yang Mo tampak panik dan Ning Meng juga tak kelihatan jauh lebih baik. Chu Yi dan Kano Mai lebih tenang, tapi wajah mereka juga tampak muram.
Su Jin mengangguk dan berpaling untuk melihat para pemilik lainnya, hanya untuk mendapati bahwa sembilan orang pemilik sisanya telah terbagi menjadi dua kelompok dan sedang berdiskusi di antara mereka sendiri seperti timnya.
‘Mereka juga tim!’ Itulah pemikiran pertama yang muncul dalam benak Su Jin.
Kedua tim lainnya telah menyelesaikan diskusi mereka, jadi seorang perwakilan berjalan keluar dari masing-masing kelompok. Su Jin juga maju untuk menjumpai mereka.
“Halo, aku Long Zhenglei dari tim Tingkat D, Bayangan Thor!” Pria yang berbicara itu memiliki tubuh berotot, tapi ada raut agak cemas di wajahnya.
“Halo, aku Cai Dexiang dari tim Tingkat D, Bulan di Langit Biru!” pria lainnya ikut bicara. Dia agak gemuk dan juga memasang seulas senyum kecut di wajahnya. Tampak jelas bahwa kedua pria lainnya ini merasa cukup pasrah tentang Tantangan yang akan mereka hadapi.
“Halo, aku Su Jin, ketua tim dari tim Tingkat D, Tim Pisau Tulang,” Su Jin juga memperkenalkan dirinya.
“Tiga tim? Ini memang adalah Tantangan Tingkat A, ya.” Cai Dexiang tidak tampak berharap. Tantangan ini telah mengumpulkan dua tim lengkap dan satu tim beranggotakan empat orang. Ini adalah indikasi bagus tentang akan jadi seberapa sulit Tantangan ini.
Su Jin langsung bicara pada intinya, “Apa kalian berdua punya ide tentang bagaimana kita harus menghadapi Tantangan ini?”
“Kuharap kau tak keberatan kalau aku bilang begini, tapi aku tak percaya pada satu pun dari kalian, jadi Tim Bayangan Thor akan pergi sendiri,” ujar Long Zhenglei. Su Jin dan Cai Dexiang menatapnya dengan syok.
Long Zhenglei melanjutkan, “Kalian berdua punya tim yang lengkap, yang menempatkan timku pada kerugian. Dalam Tantangan sulit semacam ini, kurasa harus berinteraksi dengan kalian tidak kalah berbahaya daripada Tantangan itu sendiri.”
Dia sangat terang-terangan soal itu, tapi Su Jin dan Cai Dexiang bisa memahami dari mana datangnya pemikiran itu. Buku Panduan memang juga pernah memberikan misi untuk membunuh para pemilik lainnya, jadi kalau tim dengan empat anggota ini menjadi target, mereka pasti akan kalah pada tim yang punya lima anggota. Tidak heran kalau mereka ingin bekerja sendiri.
Tapi Su Jin berusaha membujuknya untuk mengurungkan niatnya itu, “Tuan Long, ini adalah Tantangan Tingkat A. berpisah jalan berarti Anda mungkin akan bertemu masalah yang tak bisa diatasi sendiri oleh tim Anda. Dan kalau hal itu sampai terjadi….”
“Aku tahu. Timku punya cara sendiri untuk melindungi diri. Kalau ini adalah Tantangan Tingkat C atau bahkan Tantangan Tingkat B, aku takkan menolak bekerja dengan kalian berdua. Tapi… ini adalah Tantangan Tingkat A dan aku tahu bisa jadi semengerikan apa Tantangan ini. Kalau kita bersikeras bekerja sebagai satu tim, kita mungkin akan bertemu dengan bahaya yang lebih mengerikan lagi, jadi… aku benar-benar minta maaf.” Long Zhenglei sangat kukuh dalma menolak bekerjasama dengan dua tim lainnya dan kata-katanya membuatnya kedengaran seperti kalau ini bukan Tantangan Tingkat A pertamanya.
“Tuan Long, Anda pernah melalui Tantangan Tingkat A sebelumnya?” Cai Dexiang langsung bertanya.
Long Zhenglei mengangguk dan menjawab jujur, “Au pernah jadi bagian dari Tantangan seperti itu sebelumnya. Ada 16 orang pemilik dan kami semua adalah orang lama, di mana lima dari mereka sebenarnya adalah para veteran. Tapi pada akhirnya… termasuk diriku sendiri, hanya tiga yang selamat dan kelima orang veteran itu binasa.”
Su Jin dan Cai Dexiang sama-sama terperangah mendengar hal ini. Mereka tahu kalau tingkat kematian dari Tantangan Tingkat A akan tinggi, tapi benar-benar menakutkan ketika mendengar bahwa kelima veteran telah binasa.
Cai Dexiang mendesah dan berkata, “Sebelumnya aku memang pernah dengar dari pemilik-pemilik lain bahwa Tantangan-tantangan Tingkat A pada dasarnya terlalu sulit untuk dihadapi oleh pemilik mana pun dengan apa pun yang mereka miliki. Kalau kau ingin melewati Tantangan Tingkat A, pada dasarnya kau murni harus bergantung pada keberuntungan.”
Su Jin mengangguk. Dia pernah mendengar Jiang Li menyebutkan sesuatu seperti ini pada Tantangan pertamanya. Ternyata sepertinya ini memang benar.
“Yah, kalau kita masih hidup pada akhir Tantangan, kita bisa mengobrol setelahnya!” Long Zhenglei sama sekali tidak memercayai siapa pun, jadi dia buru-buru kembali ke timnya dan mereka berempat pun langsung pergi.
Setelah Tim Bayangan Thor pergi, Su Jin dan Cai Dexiang ditinggal dalam posisi canggung. Long Zhenglei telah memilih untuk pergi karena dia takut kalau mungkin saja ada misi untuk membunuh pemilik atau tim lain, jadi bahkan setelah pergi, kemungkinan ini tetap ada. Kalau dua tim yang tersisa terus-terusan paranoid pada satu sama lain, maka bahkan meski mereka kini bekerjasama, mereka takkan bisa bekerjasama dengan terlalu baik. Kerjasama mereka akan langsung hancur lebur pada hal terkecil.
“Aku masih berpikir bahwa lebih baik kita menggabungkan kekuatan untuk saat ini. Ini adalah kali pertama tim kita berdua menghadapi Tantangan Tingkat A, jadi menurutku lebih baik punya lebih banyak orang untuk saling menjaga.” Su Jin masih memilih bekerja sebagai satu tim.
Cai Dexiang tidak menentangnya, jadi dia mengangguk muram dan berkata, “Menurutku juga begitu.”
Kini karena kedua ketua tim sudah membuat keputusan, anggota-anggota lainnya pun juga ikut berkumpul. Mereka tak tahu soal apa Tantangan ini, jadi mereka pun memutuskan untuk bergabung demi membahas beberapa ide.
Bulan di Langit Biru terdiri dari empat orang pria dan satu wanita. Cai Dexiang memperkenalkan dirinya sendiri sebagai ketua tim, dan satu-satunya wanita dalam kelompok itu adalah otak dari tim tersebut, namanya Chen Xin’er. Setiap anggota memiliki peranan mereka masing-masing dan bisa dianggap sebagai tim yang cukup sempurna. Su Jin pun kemudian ikut memperkenalkan anggota timnya.
Kedua tim masih agak waspada antara satu sama lain, jadi mereka tidak memperkenalkan diri dengan terlalu banyak detil. Mereka memahami kecemasan masing-masing dan tidak terlalu memedulikan hal ini.
“Pembukaan dari Tantangan ini benar-benar aneh dan kau bahkan bisa bilang kalau kedengarannya tidak masuk akal. Juga, bagian pertamanya memiliki gaya yang berbeda dari bagian kedua,” ujar Chen Xin’er seraya mengernyit. Sebagai otak dari tim, tampak jelas bahwa anggota tim lainnya sangat mengandalkan dirinya dan memercayai penilaiannya.
Su Jin mengangguk samar. Setelah menimbang-nimbang sedikit lagi, dia berkata, “Bagian depan sepertinya merupakan daftar dari hukuman, sementara bagian belakang kedengaran seperti suatu puisi dari Eropa atau semacamnya. Juga, kupikir ini ada hubungannya dengan agama.”
Mata Su Jin maupun Chen Xin’er berbinar pada kata-kata ini. Mereka berdua telah menyadari tentang apa sebenarnya pembukaan ini.
“Tujuh hukuman dan sesuatu yang berhubungan dengan agama? Kalau aku tidak salah… ini mengacu pada Tujuh Dosa Mematikan,” ujar Su Jin dengan suara muram. Tidak butuh seorang jenius untuk menghubungkan semua hal ini.
Chen Xin’er mengangguk setuju. “Kemungkinan besar memang begitu. Jadi, kurasa Kuil Cahaya ini mengacu pada tempat aman terakhir yang perlu kita capai?”
“Aku tak terlalu yakin soal itu. Tapi itulah satu-satunya tempat yang harus kita capai, dan kita akan menemukan jawabannya saat kita sampai di sana,” ujar Su Jin.
Ning Meng kelihatan seperti sedang berpikir sangat keras dan Su Jin menyadari ekspresinya, tapi tidak menanyakan apa-apa pada gadis itu. Dia berkata pada Cai Dexiang, “Tuan Cai, kalau pihakmu sudah siap, kurasa kita harus berangkat sekarang.”
“Apa kau sangat terburu-buru sekali?” Cai Dexiang agak terkejut.
Chen Xin’er menyahut, “Tuan Su benar. Kita lebih baik memulai perjalanan kita sesegera mungkin. Kalau tidak… jika Tim Bayangan Thor adalah tim yang mendapat misi untuk membunuh kita dan kita memberi mereka terlalu banyak waktu untuk memasang jebakan untuk kita, justru kitalah yang akan rugi.”
Tiba-tiba Cai Dexiang menyadari kalau gadis itu benar. Tim Bayangan Thor tampak seakan takut kalau kedua tim lainnya memiliki misi semacam itu, tapi yang sebaliknya juga bisa jadi benar. Mereka mungkin pergi dengan begitu buru-buru karena merekalah yang mendapatkan misi itu.
Kedua tim pun segera meninggalkan tempat mereka berada dan berangkat ke gurun.
Su Jin menemukan kesempatan untuk mendekati Ning Meng dan berbisik, “Ning Meng… apa tadi ada sesuatu yang ingin kau katakan?”
Ning Meng mengangguk samar dan balas berbisik, “Aku tidak yakin tentang bagian depan pembukaannya, tapi bagian belakangnya familier, karena berasal dari ‘Divine Comedy’ karya Dante. Tapi di belakangnya ada bagian lain tentang hukuman-hukuman untuk ketujuh Dosa Mematikan ini.”
“Hukuman? Bukankah bagian pertamanya sudah membicarakan soal itu?” Sebelumnya Su Jin juga sudah pernah mendengar tentang Divine Comedy karya Dante. Ini adalah sebuah puisi panjang yang ditulis oleh seorang penyair Italia, Dante Alighieri, dan isinya adalah tentang neraka, tempat penyucian, dan surga. Ada banyak terjemahan dan adaptasi selama bertahun-tahun ini, tapi Su Jin tak tahu isi persisnya, karena sejak awal minatnya atas puisi Barat sangatlah kecil.
Ning Meng menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan berkata, “Tidak, bagian depannya bukan dari Divine Comedy. Selain itu, aku ingat kalau ini bukanlah hukuman-hukuman yang ada di dalam puisi itu. Kenapa… kenapa berbeda?”
Ning Meng masih berjuang untuk memahami apa yang sedang terjadi, jadi Su Jin menenangkannya, “Jangan cemas, pikirkanlah pelan-pelan saja.”
Gadis itu mengangguk samar sebagai tanggapannya ketika Chu Yi dan Yang Mo menghampiri. Yang Mo bertanya penasaran, “Bos, apa Kak Mai… menyatakan perasaannya padamu?”
“Apa-ap….” Su Jin balas memelotot pada Yang Mo dan nyaris memaki keras-keras. Dia mendesis lirih, “Apa-apaan yang kau bicarakan itu?”
“Oh, kalau begitu berarti KAU-lah yang telah menyatakan perasaan kepadanya. Ada sesuatu yang aneh tentang cara dia menatapmu sekarang ini,” ujar Yang Mo penuh percaya diri, sementara Chu Yi dan Ning Meng lanjut menonton pertunjukan ini berlangsung dengan penuh semangat.
Su Jin kembali memelototi Yang Mo. Bagaimana Yang Mo bisa mendeteksi sesuatu seperti itu? Dia sudah akan berusaha menjelaskan urusannya ketika tiba-tiba dia menyadari sesuatu dan berlari ke depan kelompok.
“Semuanya, hati-hati! Ada yang datang… sesuatu yang benar-benar mengerikan!” Kekuatan Psikokinesis Su Jin kini sangat sensitif, dan dia bisa merasakan kalau ada sesuatu yang sangat kuat datang ke arah mereka.