Buku Panduan Neraka - Chapter 311
Setelah melalui Tantangan di Pulau Kesalahan, perspektif Su Jin telah berubah drastis. Perlahan dia menyadari bahwa jika dia ingin menjadi dewa pada akhirnya, maka dia juga akan menghadapi banyak pertumpahan darah. Jadi, daripada dipaksa menghadapi situasi semacam itu, lebih mudah kalau mengambil inisiatif.
“Tuan Su, kuharap kau mengerti satu hal – memang benar bahwa kau menduduki peringkat ke-91, tapi kami juga tak bisa disepelekan. Kami takkan membiarkanmu mencabik-cabik kami begitu saja.” Ekspresi Satan tampak meyeramkan. Dia mengira Su Jin akan dengan patuh menyetujui persyaratan mereka begitu melihat berapa banyak pemilik kuat yang ada di sini. Dia tak menyangka kalau Su Jin langsung menolak.
“Kita uji saja dan akan tahu apakah kau itu baja atau lumpur.” Su Jin kemudian berkata pada Situ Jin, “Suruh armadamu pergi. Semakin jauh, semakin baik.”
“Mengerti. Kuserahkan orang-orang ini padamu.” Situ Jin tak mencemaskan Su Jin. Orang-orang ini tampak ganas, tapi tak cukup hebat untuk membunuh Su Jin.
Situ Jin langsung menginstruksikan semua kapal angkatan laut di area itu agar pindah sejauh mungkin, seperti perkataan Su Jin. Keduapuluh satu pemilik itu semuanya merupakan tokoh-tokoh yang luar biasa kuat, jadi pertempuran apa pun yang terjadi takkan lebih lemah dari tsunami sungguhan.
“Tuan Su, aku ingin mengingatkanmu untuk yang terakhir kalinya bahwa peringkatku juga masuk dalam seratus besar, jadi kalau kau menyertakan para anggota yang berdiri di belakangku, takutnya kau takkan punya….” Sebelum Satan bisa selesai bicara, Su Jin memotongnya.
“Jadi, kau masih berpikir kalau peringkatku adalah nomor 91. Bukan salahmu juga sih, sudah cukup lama sejak aku mempublikasikan peringkatku,” ujar Su Jin datar. “Lihat lagi. Berapa peringkatku?”
Satan tertegun sejenak sebelum mengeluarkan Buku Panduannya untuk dibaca. Keringat dingin langsung mulai menetes-netes dari bahunya, karena ketika nama Su Jin muncul kembali dalam peringkat di dalam, dia tak lagi menempati posisi 91. Sekarang Su Jin ada di peringkat 7!
“Kau…. kau nomor &?! Bagaimana? Bagaimana bisa peringkatmu naik secepat ini?!” Satan tak bisa memercayai matanya sendiri.
“Ah, akhir-akhir ini aku sedikit latihan!” ujar Su Jin seraya tersenyum. Tentu saja peringkatnya telah naik dengan cepat. Cukup bannyak psikokinesisnya yang sebelumnya disegel kini telah bocor, yang meningkatkan jumlah total yang bisa dipakainya. Memiliki Chi Mei Wangliang untuk membantunya juga telah meningkatkan kemampuannya. Terlebih lagi, dia telah menemukan potensi baru dalam psikokinesisnya ketika dia bertempur melawan Abbas. Kesemua aspek ini menaikkan kekuatannya secara keseluruhan dan karenanya juga peringkatnya.
Para pemilik dari Dewan Kegelapan ketakutan hingga tak mampu berkata-kata. Mereka datang dengan harapan memaksa pria ini agar menjadi salah satu dari mereka, tapi kini… mereka ternyata berhadapan dengan seorang pemilik tangguh yang nyaris setanding dengan Shen Wu dan Natasha.
“Tuan Su, ini… ini adalah kesalahpahaman….” Wajah Satan berkedut kikuk beberapa kali. Selain mundur, tak ada hal lain yang bisa dia lakukan.
“Kesalahpahaman?” Su Jin tak berniat menerima penjelasan apa pun. Sudah cukup sulit baginya untuk menahan amarah dan rasa sakit yang dia rasakan, dan Dewan Kegelapan telah memilih waktu seperti ini untuk mempersulit dirinya. Dia akan melampiaskan frustrasinya pada mereka, sekaligus membantu para manusia biasa di dunia menyingkirkan setumpuk pembuat masalah ini.
“Lari!” Satan tahu kalau mereka berada dalam masalah begitu dia melihat ekspresi wajah Su Jin. Para anggota Dewan Kegelapan bereaksi amat cepat, melarikan diri ke arah berbeda-beda dalam hitungan detik. Beberapa berpindah dalam wujud pancaran cahaya, beberapa menumbuhkan sayap, beberapa mengubah diri mereka sendiri menjadi kelelawar, dan beberapa langsung melompat ke dalam laut.
Su Jin tak repot-repot mengejar mereka dan hanya menonton mereka lari. Beberapa menit kemudian, pendar keperakan berkedip sebelum suara menggelegar kencang berkumandang. Para anggota Dewan Kegelapan yang telah berusaha kabur seketika berlari kembali dari langit dan laut. Tak ada satu orang pun yang berhasil keluar. Wajah mereka pucat ketika mereka menatap ngeri pada Su Jin. Mereka semua dikelilingi oleh sebuah bola psikokinesis raksasa.
Bola psikokinesis raksasa itu bagaikan kurungan raksasa. Su Jin telah memasangnya sejak saat dia tiba. Begitu para anggota Dewan Kegelapan berusaha lari, dia mulai mengecilkannya ke arah dirinya sendiri. Psikokinesis lebih tangguh dari sebagian besar Kekuatan Jiwa lainnya, dan seberapa tangguhnya kekuatan itu tergantung pada pemilik yang menggunakannya.
Psikokinesis Su Jin sama tangguhnya dengan materi terkuat di dunia, jadi tak mungkin ada satu pun dari mereka yang mampu menerobosnya.
“Tuan Su, kau memaksa kami bertarung sampai mati?!” raung Satan marah. Dia tahu bahwa karena mundur sudah tak bekerja,maka tak ada ruang untuk negosiasi apa pun. Persis seperti yang telah Su Jin katakan, hanya satu dari mereka yang akan tetap berdiri.
“Seperti yang kubilang, cuma satu dari kita yang akan hidup untuk melihat hari esok!” Su Jin langsung menjentikkan jemarinya. Dua puluh orang Su Jin yang terbuat dari psikokinesis muncul di dalam bola psikokinesis itu. Masing-masing dari mereka membawa senjata yang juga terbuat dari psikokinesis, termasuk pisau tulang, Busur Panjang Raja Iblis, dan Chi Mei Wangliang.
Hati Satan sudah berputus asa ketika dia melihat ini, tapi bagaimanapun juga, dirinya pun seorang pemilik, bahkan jika dia tak punya harapan untuk memenangkan pertempuran ini, dia takkan kalah sebelum berperang. Dia meraung dan menerjang ke arah Su Jin. Bahkan jika dia harus mati, dia akan memastikan untuk membasahi sekujur tubuh Su Jin dengan darahnya.
“Malaikat… Kegelapan!” raung Satan. Sepasang sayap hitam pun langsung tumbuh dari punggungnya. Su Jin bisa merasakan kegeraman, kebencian, dan kesedihan dalam jumlah luar biasa besar. Sepasang sayap itu terbuat dari roh-roh penasaran.
Su Jin membuka telapak tangannya dan Chi Mei Wangliang pun muncul di tangannya. Bisiknya, “Ini semestinya adalah santapan lezat bagimu.” Dia menarik tali busurnya sedikit ke belakang, dan roh jahat yang terbuat dari kabut hitam pun muncul seketika. Sosok ini adalah satu cara Chi Mei Wangliang dalam menunjukkan dirinya.
Begitu tali busurnya dilepaskan, roh jahat pun memelesat. Seketika itu pula Satan tiba-tiba merasa ingin berbalik dan melarikan diri. Dia bisa merasakankalau sayap-sayapnya ternyata takut pada roh jahat ini.
“Bunuh!!” Sayap malaikat hitam ini adalah pusaka Satan, jadi begitu dia memberi perintah, sayap-sayap itu pun langsung maju untuk berhadapan dengan Chi Mei Wangliang.
Namun akhirnya tidak menjadi seperti yang di dongeng-dongeng itu, di mana yang lemah menang melawan yang kuat. Kabut hitam Chi Mei Wangliang langsung menyelimuti Satan, dan dia pun menghilang seketika itu juga bahkan sebelum dia sempat berteriak.
Su Jin melepaskan tali busurnya, kemudian lanjut menonton pertempuran dari samping. Dia menonton ketika keduapuluh kembarannya melawan para anggota Dewan Kegelapan. Seiring waktu ketika mereka bertarung, para anggota itu perlahan melemah.
Para anggota ini amat kuat dan merupakan pemilik berperingkat tinggi, jadi mereka mampu bertarung cukup lama melawan kembaran-kembaran Su Jin ini, mendatangkan kekacauan luar biasa di Laut N. Namun pada akhirnya, mereka tetaplah manusia. Dan selama mereka masih manusia, mereka bisa terluka, dan begitu mereka terluka, mereka pun melemah, dan pada akhirnya akan mati.
Namun kembaran-kembaran Su Jin tak bisa terluka, tak bisa mati, tak takut apa-apa, dan menjalankan semua perintah Su Jin tanpa ragu-ragu. Su Jin menyuruh mereka membunuh para anggota ini, jadi itulah yang mereka lakukan.
Dalam waktu singkat, kembaran-kembaran Su Jin ini telah membunuh nyaris separuh dari anggota Dewan Kegelapan. Murray, Jack, dan Tracy masih bertahan dengan susah payah, bukan karena mereka lebih kuat dari para pemilik lainnya, tapi karena Su Jin menyimpan mereka untuk yang terakhir dibunuh.
“Kita harus bunuh dia lebih dulu, atau kita semua akan mati!” Ada kilau ganas di mata Murray ketika dia mencakar kembaran Su Jin yang sedang dilawannya untuk mendorongnya ke samping, kemudian terbang lurus menuju Su Jin.
Wajah para anggota Dewan Kegelapan lainnya berbinar ketika mereka melihat Murray telah berhasil memelesat ke arah Su Jin. Bagi mereka, fakta bahwa Su Jin cuma menonton tanpa melakukan apa-apa menunjukkan bahwa pria itu terlalu pongah. Su Jin takkan pernah menyangka kalau Murray ternyata masih punya kekuatan untuk menyerangnya di saat-saat seperti ini.
DOONG!
Tinjuan Murray mendarat telak di dada Su Jin, dan seketika ekspresinya pun berubah ngeri. Su Jin menatap tenang padanya dan berkata, “Kau itu agak bodoh, ya? Setelah pertarungan sebelumnya, apa kau belum menyadari kalau… tubuhku sama sekali bukan kelemahanku?”
Murray tersenyum sedih. Su Jin benar. Sebelumnya di Afrika, Su Jin telah menghajar mereka habis-habisan sampai-sampai mereka harus kabur menyelamatkan diri. Kali ini, dia telah cukup bodoh untuk lagi-lagi berupaya melakukan pertarungan jarak dekat. Dirinya memang amat bodoh.
Para anggota Dewan Kegelapan yang lain menampakkan keputuasaan di wajah mereka. Tinjuan Murray tadi adalah harapan terakhir mereka, tapi… ternyata bahkan tak cukup untuk membuat Su Jin mengelak.
Dua kembaran psikokinesis Su Jin muncul di belakang Murray, dan dua pisau tulang pun terarah pada leher Murray. Kekuatan lengan mereka saat menusukkan pisaunya begitu besar, sampai-sampai Murray bisa merasakan angin yang dihasilkannya.
“Kalau kau tak membunuh kami, kami masih bisa berguna untukmu!” ujar Murray tiba-tiba persis sebelum kedua pisau itu mengenai dirinya.
Kilatan perak melintas di mata Su Jin. Dua kembarannya menghilang begitu pisaunya berada dalam jarak sekian milimeter dari leher Murray dan kembali ke dalam benak Su Jin.
“Apa maksudmu dengan itu?” tanya Su Jin.
“Dewan Kegelapan mengendalikan dunia bawah di belahan bumi barat. Meski memang benar bahwa kami telah memperbudak manusia biasa untuk kesenangan kami sendiri, pada saat bersamaan, kami telah membawa ketertiban di dunia bawah. Kalau hari ini kami semua mati di sini, maka dunia bawah pasti akan kacau balau. Aku bisa lihat kalau… kau tak seperti kami dan kau tak tega menyakiti dunia, jadi… tolong lepaskan kami.” Jantung Murray berdebar amat kencang. Dia tak tahu apakah dia bisa membujuk Su Jin dengan kata-kata ini, tapi itu adala satu-satunya harapan yang mereka punya saat ini.
Su Jin mengetuk tulang hidungnya. Dia memiliki sikap jauh lebih baik terhadap dunia dan sejak awal dia memang bukan orang yang terlalu barbar. Terlebih lagi, dia ingin membangkitkan kembali rekan-rekan satu timnya sehingga mereka bisa melanjutkan hidup di dunia ini dalam kedamaian dan keamanan. Jika dia sampai membiarkan kekacauan melanda belahan bumi barat, maka dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih gelap untuk ditinggali.
“Kata-katamu lumayan masuk akal, tapi… aku sendiri kenal beberapa orang pemilik Buku Panduan dan aku bisa suruh teman-temanku mengambil alih. Mungkin akan jadi berantakan selama beberapa waktu, tapi setidaknya aku tahu kalau aku bisa memercayai mereka. Bukankah begitu?” jawab Su Jin kalem.
Murray melirik para pemilik di belakangnya, kemudian tiba-tiba membungkuk rendah-rendah di hadapan Su Jin. “Aku, Murray, bersedia menjadi pelayan Anda. Sejak saat ini, saya bersumpah setia kepada Anda, dan jika saya sampai melanggar kata-kata saya, saya akan dihukum seumur hidup!”
Su Jin tertegun sejenak ketika dia melihat Murray mengambil Buku Panduannya, kemudian menyobek halaman yang ada namanya sendiri lalu menyerahkannya kepada Su Jin.
“Ini menunjukkan ketulusan saya!” Murray berkata pada Su Jin.
Su Jin tersenyum. Orang ini sungguh tak main-main. Halaman pertama dari Buku Panduan milik setiap pemilik bertuliskan nama si pemilik. Jika halaman ini dihancurkan, maka si pemilik juga akan mati. Tapi asalkan halaman itu tetap berada di dalam Buku Panduan, maka akan sangat aman, kecuali si pemilik yang menyobeknya sendiri. Perbuatan semacam ini disebut sebagai bersumpah setia kepada pemilik lain – dengan kata lain, begitu Su Jin menerima halaman ini, maka begitu Murray melakukan sesuatu yang membuatnya tidak senang, dia bisa mengakhiri nyawa Murray dengan sangat sedikit upaya.
Setelah Murray melakukannya, semua anggota Dewan Kegelapan yang masih hidup lainnya pun menyobek halaman dengan nama mereka lalu membungkuk pada Su Jin.