Buku Panduan Neraka - Chapter 298
Kini Su Jin menyadari kemampuan para pemuja ini secara menyeluruh. Kalau dia masih memiliki kekuatan lamanya, dia akan bisa mengalahkan mereka dalam pertarungan. Tapi selain dirinya sendiri, mungkin cuma Chu Yi yang mungkin akan mampu bertaan dalam pertarungan melawan orang-orang ini. Para anggota timnya yang lain mungkin akan kalah bahkan jika mereka melawan mereka satu lawan satu.
Lalu mengenai makanan yang mereka bawa pulang, Su Jin tidak akan membiarkannya terbuang sia-sia. Karena sekarang dia punya tubuh manusia biasa, dia akan dapat banyak masalah kalau tidak makan selama tiga hari berturut-turut. Dia takkan mati kelaparan, tapi pasti akan jadi sangat lemah. Jika saat itu dia sampai bertemu bahaya, dia sama sekali takkan bisa melindungi dirinya sendiri.
Untung saja, ternyata monster-monster ini rasanya cukup enak. Begitu sudah matang, rasanya tak ada bedanya dari daging babi dan sapi.
Setelah dia selesai makan dan minum, Su Jin meminta kelima orang itu menemani dirinya di perjalanan. Para pemuja ini memperlakukan Su Jin selayaknya utusan sungguhan dari dewa mereka dan memercayai semua yang dia katakan
‘Sebelum terperangkap di pulau ini, orang-orang ini mungkin adalah orang-orang yang sangat penting. Si pemimpin bilang sang Raja Iblis dulu pernah menahbiskan dia, jadi itu mungkin adalah suatu upacara untuk mengangkat dia atau semacamnya. Dia adalah orang yang punya peringkat sangat tinggi dalam ordo itu,’ Su Jin membatin.
Sasaran tujuannya tetap adalah pantai. Kali ini, dia punya lima orang yang bahkan bisa membuat monster seperti mayat qilin berbalik dan lari, jadi kini dia berada posisi yang jauh lebih aman. Tapi meski demikian, dia tak berani bertindak gegabah.
”Apa kalian mengenal pulau ini dengan baik?” tanya Su Jin.
Si pemimpin menjawab, ”Tak ada seorang pun yang mengenal pulau ini dengan baik, karena… pulau ini terus berubah.”
”Terus berubah? Apa maksudmu?” tanya Su Jin seketika. Dia merasa sepertinya ada informasi sangat penting yang perlu diketahuinya.
Si pemimpin berkata jujur, ”Karena monster-monster aneh atau benda-benda berbahaya terus-terusan dikirim kemari. Kalau ukuran area pulaunya tetap, pulaunya akan sampai pada tahap terlalu penuh. Tapi pulau ini… adalah pulau yang bisa tumbuh.”
”Sebuah pulau yang bisa tumbuh?” Su Jin mengerjap sesaat, kemudian menyadari apa yang dikatakan oleh si pemimpin. ”Maksudmu, setiap kali ada monster atau benda-benda berbahaya baru yang dikirim kemari, pulaunya akan menumbuhkan area yang khusus untuk menampungnya?”
”Benar. Hampir semua yang ada di pulau ini berbahaya dan tidak stabil. Kalau kami semua dicampurkan, kami akan berakhir saling menghancurkan. Dan jika yang paling kuat sampai bertarung, seluruh pulau akan tenggelam. Untung saja, sebagian besarnya tinggal di dalam wilayah mereka, jadi kami bisa bertahan hidup dengan aman hingga sekarang,” si pemimpin menjelaskan.
Jantung Su Jin berdebar gentar. Mereka yang punya kekuatan untuk menghancurkan seluruh pulau pastinya setanding dengan dewa-dewa seperti Raja Iblis. Dia pun bertanya lagi, ”Yang paling kuat? Siapa… siapa mereka?”
”Kami juga tak tahu, tapi saya tahu tiga di antaranya. Satu harimau, satu manusia, satu busur,” sela pemuja lainnya.
”Satu harimau, satu manusia, satu busur? Apa maksudnya?” tanya Su Jin.
”Satu Harimau mengacu pada sesosok monster yang mirip dengan harimau. Dia menyebut dirinya sendiri sebagai dewa hewan buas dan sangat kuat, jadi bahkan kami pun gemetar di hadapannya. Tapi dia menghormati batasan dan kami tidak akan diserang asalkan kami tidak memasuki wilayahnya.”
”Satu manusia mengacu pada pemilik dari Suaka Clomo, yang mirip seperti badut. Dia juga sangat hebat. Kami sudah menyaksikan bagaimana seseorang yang sekuat dewa dikirim ke pulau ini dan mulai membuat masalah sejak hari pertamanya di sini. Dia sudah membunuhi hampir setengah makhluk hidup yang ada di pulau ini, tapi si badut berhasil mengatasi dia. Setelah itu, kadang-kadang teriakan orang itu bisa terdengar dari dalam Suaka Clomo, dan hal itu sudah berlangsung selama tiga ratus tahun.”
”Si badut!” mata Su Jin sedikit berkedut. Dia bisa menerka siapa badut ini. Tapi bahkan dalam mimpi terliar mereka, para pemuja ini takkan pernah menyadari kalau badut ini bukan orang yang dikirim ke pulau ini dan terperangkap di sini. Badut itu adalah sosok yang berwenang di sekitar sini.
”Lalu untuk satu busur, itu mengacu pada… Chi Mei Wangliang (Chimimoryo)!” Sorot ngeri melintas di mata si pemuja. Dia tampak sangat takut pada busur ini.
”Chi Mei Wangliang? Apa itu nama busurnya?” tanya Su Jin. Istilah ‘Chi Mei Wangliang’ adalah istilah generik untuk segala jenis hantu, setan, iblis, dan monster-monster jahat lainnya. Sepertinya aneh kalau sebuah busur diberi nama ini.
”Itu adalah busur yang memangsa hantu. Ada banyak hantu yang bergentayangan di pulau, tapi hantu mana pun yang bertemu dengan Chi Mei Wangliang akan langsung ditelan olehnya. Suatu ketika ada sosok kuat yang menginginkan kekuatan Chi Mei Wangliang dan mencoba menakhlukkannya, tapi begitu mendekat, Chi Mei Wangliang melepaskan banyak monster padanya and menelannya bulat-bulat. Rupanya, bahkan badut dari Suaka Clomo tak berani dekat-dekat dengannya,” ujar si pemimpin.
Su Jin mengangguk. Ini adalah sesuatu yang bahkan tak berani didekati oleh manifestasi dari Buku Panduan. Dia benar-benar penasaran tentang apa sebenarnya benda itu.
”Tapi Anda tak perlu cemas. Sejak yang terakhir, pulau ini belum mengalami perubahan apa pun dalam waktu yang lama, jadi kami familier dengan wilayah-wilayah yang ada di pulau. Setidaknya, kita takkan kesulitan dalam menghindari harimau, manusia, dan busur itu,” si pemimpin menghibur Su Jin.
Su Jin mengangguk untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, kemudian melanjutkan perjalanan dengan mereka berlima. Dia berharap bisa tiba di pantai secepat mungkin. Dia mungkin bisa menemukan para anggota timnya di sana.
Tak ada matahari pada langit di atas pulau, tetapi perbedaan antara siang dan malamnya begitu jelas. Begitu malam tiba, langit akan menjadi gelap.
Para pemuja bekerjasama untuk membunuh seekor monster yang mirip dengan mammoth. Monster itu luar biasa besar, namun bisa bergerak dengan kecepatan luar biasa tinggi. Monster itu juga memancarkan sorotan cahaya kuning yang mengubah apa pun yang dikenainya menjadi batu, namun lima pemuja yang sangat hebat itu masih mampu membunuhnya. Akan tetapi, bahkan setelah mengalahkan si monster, masih ada raut sedih di wajah mereka, membuat Su Jin kebingungan.
”Kalian sepertinya telah menyadari sesuatu?” tanya Su Jin.
Mereka berlima saling bertukar tatapan, kemudian si pemimpin membungkuk samar dan berkata, ”Oh Utusan Agung, sepertinya kita… sepertinya kita sudah menjauh dari jalan yang mulanya kita tempuh.”
”Eh?” Mata Su Jin melebar. ”Bagaimana bisa? Bukankah kalian sangat familier dengan pulau ini?”
”Kami sangat familier dengan pulau sebelum mengalami perubahan, dan berdasarkan pada situasi saat ini, tampaknya pulau sudah berubah lagi belum lama berselang. Kami juga tak tahu.” Mereka berlima menggelengkan kepala tanpa daya.
Namun jantung Su Jin seraya berhenti sejenak karena ngeri. ”Apa karena kami datang ke pulau ini? Kami bertiga puluh enam datang bersama-sama, jadi berdasarkan pada cara kerja pulau ini, maka menumbuhkan 36 wilayah baru?”
”Tiga puluh enam orang?!” Mereka berlima terperanjat. Si pemimpin berkata, ”Utusan Agung, kalau benar demikian, maka takutnya pulau ini jelas tidak lagi seperti yang kami ingat dulu. Sekarang pengalaman kami jadi tak ada gunanya.”
Su Jin memaki dalam hati, kemudian menggelengkan kepalanya. ”Itu bukan salah kalian. Aku juga tak menyangka kalau urusannya akan jadi seperti ini.”
Pulau Kesalahan akan selalu menumbuhkan wilayah baru ketika sesuatu yang baru dikirim ke pulau, tapi Su Jin berpikir bahwa karena mereka dikirim kemari sebagai seorang pemilik untuk menghadapi Tantangan, mereka tidak akan memicu perubahan ini. Namun dia jelas telah salah sangka. Pulau ini tak membeda-bedakan antara kesalahan sungguhan dan para pemilik. Asalkan datang sesuatu yang baru, maka pulau akan meluaskan dirinya sendiri.
”Tapi ada satu hal yang pasti – asalkan kita terus berjalan ke satu arah, kita pasti akan tiba di pantai,” ujar salah satu dari mereka dengan penuh percaya diri.
Su Jin ikut mengangguk. Namun meski secara teori hal itu bekerja, hanya berjalan tanpa tahu apa yang ada di depan mereka merupakan hal berbahaya. Kalau mereka sampai bertemu dengan monster, mereka bisa berbalik atau lari. Tapi kalau mereka sampai berjalan memasuki wilayah dengan meme atau hantu, maka meski mereka berlima mungkin cukup kuat untuk melawan semua itu, Su Jin mungkin akan mati duluan.
Sementara Su Jin masih berpikir, seberkas sinar hitam tiba-tiba menyorot ke arah mereka dan mengenai mammoth yang sedang dipotong-potong oleh kelima pengikut itu. Ketika mereka masih termangu karena syok, suatu pendar keperakan yang meliuk-liuk terisap keluar dari kepala si mammoth.
”Itu adalah kesadaran si mammoth!” Su Jin terperanjat. Pancaran sinar hitam itu telah mengisap keluar kesadaran si mammoth. Apa mereka telah berpapasan dengan suatu monster yang menyasar jiwa dan kesadaran makhluk lainnya?
”Itu… itu Chi Mei Wangliang!” seru si pemimpin seraya mundur beberapa langkah.
Mata Su Jin melebar ketika dia menatap ke arah yang sama dengan si pemimpin. Sekitar 100 langkah jauhnya dari mereka, sebuah busur panjang dengan desain unik melayang-layang di udara. Pancaran sinar hitam tadi menjulur dari tubuhnya dan mengambil pendar keperakan kembali ke dalam dirinya.
Pendar keperakannya meronta mati-matian, tapi hal itu sama sekali tak berguna untuk membantu situasinya. Ketika pendar keperakan itu semakin dekat pada busur tersebut, riak-riak muncul di permukaan busur, membuatnya tampak seperti sebentuk mulut yang menelan pendar keperakannya.
Busur itu tetap melayang di udara selama beberapa saat, seakan sedang menikmati santapannya. Kemudian tiba-tiba memelesat ke kejauhan dan menghilang.
”Fiuh!” Su Jin merasa lega, dan demikian halnya juga dengan rekan-rekan seperjalanannya. Lima orang itu bisa dianggap berada di puncak rantai makanan, tetapi rantai makanan ini jelas tidak memasukkan benda-benda mengerikan seperti Chi Mei Wangliang.
”Untung saja Chi Mei Wangliang tak tertarik pada makhluk hidup,” ujar si pemimpin.
Tapi Su Jin masih merasa penasaran dengan semua hal ini. Pskokinesis adalah Kekuatan Jiwanya, dan bahkan meski sekarang dia tak bisa memakainya, dia memiliki pemahaman lebih besar tentangnya dibandingkan orang lain.
Psikokinesis adalah penggunaan dari jiwa (psyche) seseorang, suatu energi yang berasal dari jiwa orang tersebut. Memiliki jiwa berarti hidup. Begitu suatu makhluk hidup mati, jiwanya akan membelah jadi dua. Yang satu adalah aspek fisik, yang akan menghilang bersamaan dengan kematian raga. Yang lainnya adalah aspek spiritual, atau roh.
Roh dan batin ada secara bersamaan, namun bukan hal yang sama. Batin membantu roh untuk berpikir, jadi begitu batin lenyap, roh tidak akan bisa memproses pemikiran, yang menjadi sebab kenapa ada yang namanya hantu gentayangan.