Buku Panduan Neraka - Chapter 118
Chu Yi punya banyak poin, karena dia telah sepenuhnya mengandalkan Kekuatan Jiwa dan kemampuan beladirinya untuk melewati Tantangan. Dia tak pernah memakai ataupun menghabiskannya untuk peralatan apa pun yang membutuhkan Kekuatan Jiwa karena menurut Chu Yi, hal itu merupakan penghinaan baginya sebagai seniman beladiri.
“Jadi, berapa banyak poin yang kau punya sekarang?” tanya Su Jin karena penasaran. Dia telah memperoleh banyak poin dari Tantangan yang sebelumnya juga yang kali ini, dan Chu Yi juga pasti telah menabung banyak dari Tantangan-tantangannya yang sebelumnya.
“Biar kulihat… aku punya sekitar 17.000 poin,” ujar Chu Yi acuh tak acuh setelah melirik saldonya.
Mata Su Jin nyaris melompat keluar dari lubangnya. “Apa kau… apa kau tak memakai satu poin pun?!”
“Pakai kok! Aku telah menukarkan sejumlah poin untuk beberapa senjata, tapi karena aku telah cukup awal mengaktifkan Kekuatan Jiwaku dan tak ada benda berguna yang muncul dalam Domain Neraka Pribadiku, aku jadi tak memakai poinku untuk apa pun.”
Su Jin mengangguk. Tujuh belas ribu poin untuk lima Tantangan berarti rata-rata sekitar 3.000 sekian poin untuk tiap Tantangan, yang mana masuk akal.
Akan tetapi, Su Jin merasa bahwa tak ada gunanya menahan semua poin ini. Lebih bijak kalau menukarkannya untuk barang-barang yang akan bisa membantu bertahan hidup lebih baik pada Tantangan-tantangan berikutnya.
“Kurasa kau harus menukarkan poinmu untuk beberapa barang. Bahkan meski kau tak menginginkan senjata, kurasa kau tetap bisa menukarkan sesuatu untuk melindungi dirimu sendiri,” Su Jin membujuk Chu Yi.
Setelah Tantangan yang ini, mentalitas Chu Yi juga telah sedikit berubah. Sejauh ini Kekuatan Jiwanya telah mampu mengatasi sebagian besar pertarungan, tapi tetap ada saat-saat di mana kekuatannya benar-benar tidak cukup. Itulah saat ketika memiliki beberapa barang di tangan akan jadi berguna.
Chu Yi menuruti Su Jin untuk mencari sesuatu yang cocok di dalam katalog Domain Neraka Tim. Katalog itu punya banyak barang, tapi tidak selalu mudah untuk menemukan sesuatu yang cocok.
“Ada beberapa ribu tipe Kekuatan Jiwa yang berbeda di dalam semesta Buku Panduan, dan sebagian besar barang Kekuatan Jiwa membutuhkan si pemilik untuk memiliki Kekuatan Jiwa jenis tertentu untuk bisa menggunakannya. Hal itu telah mengeliminasi banyak barang.
Ketika mereka berdua melihat-lihat katalognya, mata Su Jin tiba-tiba berbinar ketika dia menunjuk pada salah satu benda itu dan berkata, “Bagaimana dengan yang ini?”
“Itu adalah… Pil Emas?” Mata Chu Yi melebar. Su Jin menunjuk pada sebutir pil berwarna emas.
Pada deskripsinya tertulis: Tak ada seorang pun yang mengetahui semuanya tentang semesta, juga tentang apa yang terbesar maupun yang terkecil. Tak peduli apakah kau menghabiskan hari-harimu dalam ketidakpedulian sepenuhnya atau dalam kedisiplinan tinggi, pada akhirnya kau akan mati. Namun sebutir Pil Emas dalam dantian-mu ketika kau bekerja dan beristirahat tiap harinya akan membantumu untuk pada akhirnya naik di atas yang lainnya dan menjadi kaum abadi!
Ini adalah sebuah benda Tingkat D yang pada akhirnya bisa berubah menjadi pusaka Kekuatan Jiwa. Pil ini mampu melakukan banyak hal, tapi membutuhkan sang pemilik untuk menjelajahi sendiri kemampuannya. Tingkatan pil ini akan naik seiring dengan sang pemilik, dan ketika mencapai tingkat tertinggi, sang pemilik akan bisa berpindah dari bentuk kehidupan yang lebih rendah.
Jenis-jenis Kekuatan Jiwa yang bisa memakai ini: Tenaga Jiwa, Tenaga Dalam, Tenaga Kebenaran, ….
Poin yang dibutuhkan: 15.000
Su Jin dan Chu Yi bertukar tatapan. Pada mulanya mereka tertarik pada nama ‘Pil Emas’ karena itu merupakan istilah umum yang ada dalam novel-novel kultivasi. Namun setelah membaca deskripsinya dan berapa besar biayanya, sejenak mereka berdua jadi terlalu tertegun untuk bicara.
“Benda ini ternyata adalah sesuatu yang bisa menentang alam!” Su Jin terperangah ketika dia mulai menyesal mengambil Eliksir Penguat Tubuh Tingkat Tinggi itu. Pil ini jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan eliksir tersebut, tapi jelas juga jauh lebih kuat.
“Tipe-tipe Kekuatan Jiwa yang dibutuhkannya adalah tipe-tipe yang ada dalam legenda-legenda kultivasi, termasuk Kekuatan Jiwa yang kumiliki! Jadi… aku harus menukarkan poinku untuk pil ini?” Chu Yi juga tertarik pada benda ini.
“Yap! Benda itu jelas untukmu!” Su Jin berkata seraya mengangguk. Dia paling tertarik pada bagian tentang bagaimana orang bisa berpindah dari menjadi bentuk kehidupan lebih rendah. Juga, bahkan meski Pil Emas dimulai pada Tingkat D, yang jelas lebih rendah daripada Tingkat Bumi, fakta bahwa benda ini bisa terus naik tingkat membuat benda ini jauh lebih berharga.
Pada saat bersamaan, harganya 15.000 poin, jadi bahkan meski Su Jin benar-benar berharap dirinya bisa memilikinya, hanya Chu Yi yang punya cukup poin untuk ditukar dengan pil itu. Setelah pertukarannya selesai, mereka terkejut ketika mendapati bahwa benda itu telah menghilang sepenuhnya dari katalog. Dengan kata lain, pil ini hanya ada satu dan dia tak bisa menyimpannya untuk nanti-nanti.
“Ini adalah benda yang berevolusi menurut tingkat sang pemilik. Aku benar-benar menantikan bagaimana pil ini akan berubah di masa mendatang,” gumam Su Jin. Semakin banyak batasan yang dimiliki oleh sebuah barang di dalam Buku Panduan, maka semakin kuatlah barang itu. Ini hanya sebuah benda Tingkat D, tapi harganya 15.000 dan tiap tim hanya bisa sekali mendapatkannya. Hal itu membuktikan betapa berharga benda tersebut.
Setelah pertukarannya selesai, Pil Emas tidak muncul pada daftar yang biasa dalam Buku Panduan, yang mana membuat mereka berdua kebingungan. Sejenak Su Jin memikirkan tentang kenapa bisa begini, kemudian dapat ide. Dia menyuruh Chu Yi memeriksa dantian-nya sendiri.
Chu Yi mencobanya dan merasa gembira ketika mendapati bahwa pil itu memang sudah ada di dalam dantiannya. Dia melewatkan beberapa waktu lagi untuk mengamati apa yang terjadi di dalam tubuhnya dan segera wajahnya berbinar. “Bos! Ada peningkatan drastis dalam jumlah tenaga dalam yang kumiliki, dan… dan sekarang aku bisa mengalirkannya dalam kecepatan yang jauh lebih tinggi.”
“Meningkat drastis? Berapa banyak yang kau punya sekarang?” Su Jin penasaran karena dia punya sangat sedikit psikokinesis yang bisa dipakai. Meski dia telah berupaya mati-matian untuk meningkatkannya, dia tetap hanya punya sekitar 300 poin dan tak pernah berani terlalu sering menggunakannya bahkan selama menjalani Tantangan. Dia tak tahu berapa banyak Kekuatan Jiwa yang dimiliki oleh orang lain.
“Aku mulai dengan 1.200 poin, dan sekarang mencapai 3.000 poin. Itu dua kali lipat lebih!” Chu Yi benar-benar kegirangan. Dia adalah seorang pemilik yang sangat bergantung pada tenaga dalamnya dan memakainya untuk melengkapi ilmu beladirinya, jadi fakta bahwa Kekuatan Jiwanya telah berlipat ganda merupakan kejutan yang menyenangkan. Dia menyeringai sangat lebar dan berkata, “Hoho! Bos benar ketika bilang kalau aku harus memakai poinku alih-alih cuma menyimpannya!”
Su Jin merasa seperti ingin membanting sesuatu setelah dia mendengar jumlah itu. Ini sangat tidak adil, batinnya. Dia telah bekerja begitu keras untuk akhirnya bisa meningkatkan psikokinesisnya hingga 370 poin, tapi Chu Yi sekarang punya sepuluh kali lipat lebih banyak daripada dirinya.
“Ada apa, Bos?” tanya Chu Yi dengan agak gelisah ketika dia melihat Su Jin memelototi dirinya.
Su Jin mendesah keras. Tak ada gunanya merasa iri pada Chu Yi. Dia menepuk-nepuk bahu Chu Yi dan berkata, “Kelak aku akan menyerahkan semua bagian pertarungannya padamu dan aku akan fokus saja pada menjadi otak dari kelompok.”
****
Sementara itu, Kano Mai kini berdiri di hadapan Sariel. Sorot pada mata sang malaikat berubah dari kebingungan, menjadi penasaran, kemudian terkejut, lalu akhirnya syok sepenuhnya.
“Sungguh tak bisa kupercaya bahwa sesosok Dewa Purba ternyata masih hidup! Ini luar biasa!” Sariel menggelengkan kepalanya dengan sikap tak percaya pada Kano Mai.
“Aku kembali kemari karena aku perlu bicara denganmu.” Ekspresi Kano Mai bahkan tak berubah sedikit pun. Kalau tujuh Dosa Asal masih mengendalikan tempat ini, maka dia takkan berani kembali. Makhluk-makhluk sinting itu tak peduli apa sebenarnya dirimu. Asalkan kau tak berguna bagi mereka, mereka akan membunuhmu. Dan bahkan meski kau berguna, mereka hanya akan memakaimu sampai tuntas dan membunuhmu setelahnya.
Tapi Sariel berbeda. Sariel adalah malaikat agung sungguhan yang telah selamat dari siklus yang tak terhitung banyaknya, sebuah keberadaan yang mendekati sesosok Dewa Tua. Sifatnya berada di antara baik dan jahat, jadi Sariel adalah malaikat agung yang paling manusiawi.
“Kau adalah Dewa Purba, jadi sebenarnya aku harus bicara padamu dengan cara yang berbeda. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Sariel kebingungan.
“Aku ingin bekerjasama denganmu untuk… untuk mengakhiri semua ini!” Ada ekspresi penuh tekad di wajah wanita itu, sementara Sariel tampak luar biasa terkejut.
“Bahkan meski aku berpikir kalau tak mungkin untuk benar-benar mengakhiri semua ini, karena kau adalah Dewa Purba, aku akan membantumu jika kau benar-benar mau mencobanya.” Sariel mengangguk samar dan mengisyaratkan pada Kano Mai untuk meraih tangannya.
Kano Mai meraih tangan Sariel dan mereka berdua pun melompat memasuki pancaran cahaya yang benderang.
****
Seperti biasa, Su Jin menukarkan poin-poinnya untuk waktu latihan yang panjang. Kini dia sangat lihai dalam menggunakan senjata rahasia, jadi Zhang Qing merasa kalau sudah tak punya apa-apa lagi yang bisa diajarkannya kepada Su Jin. Su Jin juga tak keberatan, karena tujuan utamanya adalah membuat Pisau Terbang Kecil Li mengajari dirinya. Dia hanya sedang melatih dirinya pelan-pelan untuk mencapai tahap itu.
Tak lama setelah dia kembali ke dunia nyata, Kano Mai juga kembali. Wanita itu kelihatan benar-benar sedang dalam suasana hati yang bagus dan bersikeras memasak jamuan untuk perayaan.
“Kau sudah mengaktifkan Kekuatan Jiwamu?” Tampak jelas dari ekspresi wanita itu bahwa hal itu mungkin memang telah terjadi, tapi Su Jin berpikir kalau dia akan tetap menanyakannya saja.
Kano Mai mengangguk dan balas menyeringai kepadanya. “Yap! Aku takkan lagi menjadi beban bagi kalian berdua!”
“Bagaimana kau bisa bilang begitu? Aku dan Chu Yi tak pernah menganggapmu sebagai beban bagi kami.” Su Jin memelototi Kano Mai. Mereka adalah rekan satu tim yang saling bergantung satu sama lain untuk berrtahan hidup dalam tiap Tantangan, jadi tak ada satu orang pun yang lebih penting daripada yang lainnya. Menyebut dirinya sendiri sebagai beban membuatnya seakan Su Jin dan Chu Yi menganggap wanita itu merepotkan, yang mana sama sekali tidak benar.
Kano Mai tahu kalau tak seharusnya dia bilang begitu, jadi dia pun tersenyum dan minta maaf pada Su Jin. Kemudian, Su Jin bertanya penasaran, “Kekuatan Jiwa macam apa yang kau punya? Apa kau bisa menunjukkannya padaku?”
Kano Mai terdiam untuk berpikir kemudian mengangguk. Dia mengetuk pelan dahinya dan menunggu. Su Jin menatap wanita itu dengan raut wajah kebingungan dan sudah akan mengatakan sesuatu ketika dia merasa lelah secara tidak biasanya, seakan dia sudah bekerja lembur sepanjang minggu tanpa makan. Tubuhnya dilanda perasaan yang luar biasa tak menyenangkan ini.
“Apa yang terjadi?” Su Jin merasa seakan dirinya bahkan hampir tak punya tenaga untuk mengatakan apa pun dan kelopak matanya jadi luar biasa berat. Dia langsung memakai setitik energi terakhir yang dia punya untuk mengalirkan psikokinesisnya dan seketika rasa lelah itu meninggalkan dirinya.
“Astaganaga! Itu adalah… kekuatan Kemalasan, kan?” Su Jin menatap syok pada Kano Mai.
Kano Mai tersenyum dan mengangguk. “Benar, aku telah memperoleh kekuatan dari Dosa-dosa Asal, tapi sekarang aku hanya bisa menggunakan kekuatan milik Kemalasan. Ketika nanti aku jadi lebih kuat, aku akan bisa memakai kekuatan milik Dosa-dosa lainnya.”
“Luar biasa!” Su Jin tak bisa menahan dirinya untuk berseru. Dia yang paling tahu betapa mengerikannya kekuatan Dosa-dosa Asal. Kalau Kano Mai bisa mengerahkan kekuatan yang dimiliki oleh mereka bertujuh pada tingkat waktu itu, Kano Mai praktis akan jadi tak terkalahkan.
“Aku tahu apa yang kau pikirkan. Dan aku merasa sedih untuk bilang kalau kurasa aku takkan bisa mencapai tingkat mereka,” ujar Kano Mai seraya mengangkat bahu. Akan benar-benar gila kalau dia bisa melakukannya.
Su Jin menyeringai malu-malu dan harus mengakui kalau dirinya sudah jadi terlalu berharap. Kalau kekuatan dari tujuh lawan dalam Tantangan Tingkat A bisa ditiru secara sempurna dalam diri seorang pemilik, hal itu akan membuat si pemilik jadi jauh terlalu kuat dari yang akan diizinkan oleh Buku Panduan.
Persis pada saat itulah, ponsel Su Jin mulai berdering. Dia terkejut ketika melihat siapa yang menelepon.
“Han Mengyao?”