Accompanying The Phoenix - Chapter 71
Tiba-tiba, tanah berguncang dan wajah Kaisar Iblis seketika menjadi serius. Ketika Beliau mengenakan kembali topengnya, fisiknya pun berubah lagi, kembali menjadi sosok penguasa berpakaian hitam yang dingin dan acuh tak acuh: “Kalau getarannya bisa sampai ke tempat ini, maka pasti ada suatu perubahan di luar sana.” Menarik Shen Li ikut bersamanya, Kaisar Iblis menggambar barisan sihir dan dalam sekejap mata kembali ke kamar tidurnya.
Sebelum Shen Li sempat membuka pintu untuk keluar, dia merasakan miasma yang luar biasa berat menyebar di udara. Seraya mengernyit, dia melihat bahwa Kaisar Iblis sudah membuka pintu untuk keluar.
Tak peduli berapa banyak pun peperangan dan pembantaian yang telah Shen Li saksikan, saat ini, yang dilihatnya di Istana Iblis tetap mengejutkan dirinya. Baru sesaat yang lalu, istana yang begitu megah telah runtuh sepenuhnya. Paviliun dan bangunan-bangunannya hancur menjadi abu. Sementara di mana-mana di Kota Gong, mayat-mayat bergeletakan dan darah menyalir bagaikan sungai. Di kejauhan yang tak terlalu jauh dari situ, sesosok naga biru kehijauan besar tiba-tiba mendongakkan kepalanya ke langit dan meraung, suaranya seakan mampu menembus hingga ke langit tingkat sembilan. Suara itu demikian kerasnya sampai-sampai bisa membangunkan orang mati. Seakan tak bisa memercayai matanya, Kaisar Iblis menggumam dengan suara rendah, “Reruntuhan Kuburan Langit… Sesosok yao shou.” Beliau menggertakkan giginya, “ternyata berhasil lolos.”
Shen Li juga terkejut. Ini… jadi benar-benar adalah yao shou dari Reruntuhan Kuburan Langit! Dia lari dari perbatasan menuju Ibu Kota! Terlebih lagi, jika ada satu yao shou yang lolos, maka lebih banyak lagi yang akan datang…. Serta merta, tombak perak Shen Li muncul di tangannya dan dia memosisikannya di depan Kaisar Iblis. Tiba-tiba, pada saat bersamaan, dia melihat ada satu orang yang berdiri tinggi di atas kepala si naga. Ketika Shen Li bisa melihat penampilannya dengan jelas, tangannya mengepal erat dan suranya kedengaran seperti Asura dari neraka: “Fu Sheng.”
Sekali lagi, Fu Sheng telah membuat kekacauan ini. Sekali lagi, nyawa orang-orang klannya…. Hilang di tangan orang itu! Ketika kebencian lama dan kebencian baru membanjir ke dalam hatinya, tiba-tiba mata Shen Li berubah menjadi merah menyala. Kuku-kukunya seketika memanjang. Dia tak bisa lagi mendengar Kaisar Iblis yang berusaha menghentikan dirinya. Dia bahkan belum bicara sepatah kata pun dan tubuhya sudah seperti sambaran petir, dalam sekejap, dia muncul di belakang Fu Sheng dengan gerakan yang diniatkan untuk membunuh. Tombak peraknya terangkat dan dia pun menghujamkannya ke bagian belakang tengkuk Fu Sheng.
Ketika tombak itu menusuk leher Fu Sheng, senjata tersebut memotong pembuluh darah dan memercikkan darah ke mana-mana; Shen Li tetap tak berhenti. Akan tetapi, ketika dia melihat sosok ‘Fu Sheng’ perlahan memudar dihembus angin, dia berbalik dan menyapukan tombaknya dengan gerakan memutar. Ujung tombak itu menyambar seseorang di belakangnya. Ketika rambut hitam nan halus di sisi pelipis dan telinga orang itu terserak, Fu Sheng segera mundur dua langkah, membungkuk di atas tulang belakang si naga, tersenyum muram: “Kemampuan Raja sudah meningkat pesat.”
Tanpa mengatur kembali kekuatannya, Shen Li menarik tombak perak, dan memutarnya di tangan bagaikan kuncup bunga yang merekah penuh. Seraya mengeluarkan geraman rendah, ujung ekor tombak itu tiba-tiba membenam ke dalam tengkorak naga di bawahnya. Kekuatan besar itu bagaikan palu yang berat, memukul puncak kepala si naga iblis, menghantamkan kepalanya ke tanah. Dengan suara menggemuruh rendah, dengan debu beterbangan, ekor naga itu mengibas selama beberapa saat. Kemudian akhirnya, makhluk itu pun tak bergerak dan tergeletak ke tanah. Yao shou raksasa itu telah dihabisi oleh serangannya ini.
Ketika debu-debu turun kembali di sekitar Shen Li, dia menggenggam tombak perak di atas kepala si naga, sementara mata merah terangnya terarah pada Fu Sheng laksana pedang yang dingin. Tak seperti mata merah tak terkendali dari beberapa saat yang lalu, kali ini, matanya sarat dengan kegilaan, namun sepenuhnya rasional, disandingkan dengan aura kematian yang mampu menerbitkan rasa takut dalam diri siapa saja.
Ujung tombak dicabut keluar dari tengkorak si naga, dan Shen Li menghunuskan ujung tombak tersebut ke arah Fu Sheng, “Kemari dan matilah!” Dengan tiap kata membahana, kekuatan Shen Li menderu ganas, membuat Fu Sheng sedikit bergidik. Akan tetapi, semakin dia bergidik, semakin sintinglah senyum di wajahnya.
“Hahahaha! Hebat! Hebat! Sekarang Raja Langit Biru sudah jadi begitu kuat, ini sungguh merupakan berkah yang amat besar bagi generasi kita!” Tampaknya tubuhnya sudah sepenuhnya pulih dari luka bakar yang dia derita pada kali terakhir. Tak ada jejak bekas luka bakar di wajahnya. Sudut-sudut bibirnya melengkung naik dengan dingin, “Hari ini, aku datang kemari untuk memancingmu kembali ke Alam Iblis, tapi karena kau memang sudah berada di Alam Iblis, maka itu lebih baik daripada yang diharapkan….”
Ketika Shen Li mendengar kata-kata ini, seketika alisnya bertaut. Sementara Shen Li bertanya-tanya muslihat jahat apa yang dipunyai orang ini, ditatapnya yao shou di bawah kakinya dan bertanya dengan suara rendah: “Apa yang kau lakukan pada dinding pelindung sihir di Reruntuhan Kuburan Langit?”
“Heh, merupakan kesalahan Xing Zhi Shen Jun sendirilah yang menyebabkan segel di Reruntuhan Kuburan Langit melemah. Bagaimana yang ini bisa disalahkan padaku juga?” Mata Fu Sheng sedikit memicing, dan kemudian dia tersenyum, “Oh, benar, kenapa Xing Zhi Shen Jun membuat kesalahan? Hmm, kalau begitu aku memang harus disalahkan. Akan tetapi, kau, Raja, telah salah menuduhku dengan kata-kata ini.” Dia tersenyum ganjil, “Saat ini, akulah orang di dunia ini yang tidak ingin segel di Reruntuhan Kuburan Langit hacur. Kalau segelnya hancur, maka akan menjadi masalah sepele bagi Alam Iblis. Akan tetapi kalau semua yao shou ikut terkubur bersamanya, maka aku akan dapat kesulitan besar.”
Segel di Reruntuhan Kuburan Langit sangatlah kuat. Ketika Xing Zhi membuat segel itu, dia menghubungkannya dengan kekuatan lima unsur di Alam Iblis. Hanya dengan mengandalkan kekuatan alamlah dinding pelindung sihiran besar ini bisa terbentuk. Dalam seribu tahun terakhir, Reruntuhan Kuburan Langit telah menyatu ke dalam Alam Iblis. Jika Reruntuhan Kuburan Langit menghilang, maka para yao shou di dalamnya pasti akan hancur. Lalu untuk Alam Iblis, maka akan ikut terkubur bersama mereka.
Shen Li tahu tentang hal ini, jadi ketika Fu Sheng berkata bahwa dia takkan menghancurkan segelnya, hal itu merupakan hal yang baik bagi Alam Iblis. Akan tetapi, kata-kata apa pun yang keluar dari mulut Fu Sheng hanya bisa membuat orang berpikir bahwa akan ada muslihat yang bahkan lebih mengerikan lagi.
Sosok Shen Li kembali bergerak. Shen Li menyabet puncak kepala Fu Sheng dengan tombaknya: “Apa yang sebenarnya kau rencanakan!” Shen Li bertanya tajam.
Tiba-tiba, Fu Sheng menyeringai dan mengibaskan pedangnya untuk menghalau Shen Li: “Kali ini, aku kemari untuk mengundangmu, sang Raja, untuk mendiskusikan masalah-masalah penting.” Dia mengangkat pedangnya dan mengambil inisiatif untuk menyerang. Ketika suara kedua senjata berbenturan berkumandang, suaranya juga terdengar, “Tapi kau, Raja, adalah bagian tak terpisahkan dari rencananya!”
“Bagaimana bisa benwang melakukan apa yang kau inginkan?!” Begitu suaranya memudar, lidah api merah sudah melingkupi tombak perak Shen Li dan dia menusukkannya langsung ke arah Fu Sheng. Fu Sheng memakai pedangnya untuk menangkis. Akan tetapi, sebelum badan pedang itu menyentuh tombak perak, dia melihat kalau pedang itu menekuk, dan kemudian melemas. Tombak Shen Li lurus menuju ke tenggorokan Fu Sheng. Dalam kepanikan, Fu Sheng mencondong ke belakang dan bergulingan ke tanah, mengelak serangan itu, namun mempermalukan dirinya sendiri. Ketika dia menyentuh tenggorokannya yang merah karena terluka bakar, emosi-emosi gila berlintasan di antara alisnya.
“Benar juga…. Memang beginilah seharusnya.” Tanpa sadar dia menggumam pada dirinya sendiri, “Memang beginilah seharusnya.” Seakan telah kehilangan akal sehat,dia menatap Shen Li dan tertawa keras-keras, “Raja Langit Biru! Hari ini, aku pasti akan membawamu pergi! Hari ini, aku akan memenuhi harapanku selama seribu tahun!”
Tiba-tiba, sebatang suling pendek muncul di tangannya. Begitu suling tersebut menghasilkan suara nyaring nan tajam, mendadak sebentuk awan gelap muncul di langit. Sementara di atas awan gelap itu, terdapat ribuan iblis!
Dengan alis bertaut, Shen Li ingat pada kali terakhir ketika dia kembali dari Alam Kahyangan. Pada saat itu, dia teringat pada kondisi Alam Iblis, mayat-mayat para jenderal yang ditempatkan dalam tenda-tenda dan tirai-tirai putih yang menggantung di depan ribuan rumah. Dia meremas tombak peraknya dan bersumpah: “Kali ini, aku takkan lagi membiarkanmu berbuat seenaknya!”
Akan tetapi, ketika Shen Li sudah siap siaga, hembusan angin melintas di depannya dan sebuah sosok hitam berdiri di depannya. Dengan tenang Kaisar Iblis berkata, “Mundurlah.”
Terkejut, Shen Li tertegun sejenak: “Guru?”
Kaisar Iblis memutar kepalanya dan menatap acuh tak acuh pada Shen Li: “Tinggalkan tempat ini dan pergilah ke Alam Kahyangan.”
Tertegun, Shen Li bertanya: “Guru…. Kenapa?”
Sebelum Kaisar Iblis bisa menjawab, mendadak Fu Sheng terbahak: “Shen Muyue, oh, Shen Muyue, setelah sedemikian lamanya, instingmu masih begitu peka. Kau jelas pantas menjadi murid kebanggaan guru.” Kaisar Iblis terus membisu, sementara Fu Sheng berkata seraya tertawa, “Shen Li, apa kau ingin menyelamatkan Alam Iblis? Aku punya cara untuk memutus hubungan antara Alam Iblis dengan Reruntuhan Kuburan Langit. Kalau kau bersedia membantuku, Alam Iblis takkan lagi harus terikat pada Reruntuhan Kuburan Langit.”
Ketika Shen Li mengernyit, Kaisar Iblis menyela kata-kata Fu Sheng, mengingatkan Shen Li: “Jangan tertipu oleh kata-katanya.”
“Mau ini tipuan atau bukan, terserah pada Raja untuk memutuskannya.” Fu Sheng berkata, “Xing Zhi telah meminjam Kekuatan Lima Unsur untuk menghubungkan Reruntuhan Kuburan Langit pada Alam Iblis. Selama Kekuatan Lima unsur terputus, maka hubungan antara Reruntuhan dengan Alam Iblis akan terputus. Di antara Lima Unsur, aku sudah menemukan empat penggantinya – Logam, Kayu, Air dan Tanah, yang berarti tinggal kurang Api. Asalkan Segel Lima Unsur sudah digantikan, segel dari Reruntuhan Kuburan Langit takkan lagi terhubung dengan Alam Iblis.” Fu Sheng tersenyum seram, “Raja, apa kau bersedia membantuku?”
Shen Li mengernyit: “Kau ingin aku menggantikan Segel Api?”
Seiring dengan senyum di wajah Fu Sheng menjadi lebih gila lagi, ekspresi di wajah Kaisar Iblis berubah kian dingin: “Jangan dengarkan lagi omong kosongnya. Dengan mengunakan kekuatan alam di Alam Iblis untuk menyokong segel Reruntuhan Kuburan Langit, tetap saja akan mengalami penurunan. Ada beberapa benda di dunia ini yang bisa disebandingkan dengan kekuatan Hukum Langit, tapi bahkan meski dia berhasil menemukan empat benda sebagai penggantinya, dia hanya bisa menggunakannya untuk mempertahankan Reruntuhan Kuburan Langit dalam waktu singkat. Dia hanya ingin melepaskan para yao shou sebelum Reruntuhan Kuburan Langit hancur.”
Fu Sheng menyeringai: “Dewa Gunung adalah Kayu, Dewa Bumi adalah Tanah, Pangeran Ketiga dari Laut Utara adalah Air, dan inti jiwa Siluman Ular Emas Agung adalah Logam. Raja, kau seharusnya mengerti semua yang kukatakan.”
Shen Li dibuat tercengang hingga tak mampu berkata-kata.
“Aku akan membantumu memutus hubungan antara Reruntuhan Kuburan Langit dan Alam Iblis, dan kau akan membantuku melepaskan para yao shou. Pada saat itu, ketika Reruntuhan Kuburan Langit hancur, maka takkan mencelakai Alam Iblismu.”
Ekspresi Shen Li yang tercengang hingga tak mampu berkata-kata hanya bertahan sejenak di wajahnya, dan kemudian alisnya bertaut: “Terus kenapa? Ribuan yao shou tetap akan mencelakai rakyat Alam Iblis. Karena sama-sama hancur juga, tentu saja aku tak bisa membiarkanmu melakukan itu seenaknya.”
Fu Sheng tersenyum samar: “Kalau begitu, jangan salahkan aku bersikap kejam.”
Suling pendek di tangannya menghasilkan suara lain. Suara-suara pertarungan di udara terdengar semakin keras. Ketika awan gelap yang membawa para iblis mendekat, Kaisar Iblis menghalangi Shen Li: “Sasaran mereka adalah kamu, bersembunyilah di Alam Kahyangan dan jangan biarkan mereka menangkapmu!”
Shen Li menggertakkan giginya: “Bagaimana bisa aku pergi sendirian di saat seperti ini!”
“Kalau mereka menangkapmu dan menggatikan segelnya, maka pada saat itu, Reruntuhan Kuburan Langit akan terbuka lebar, semua yao shou akan lolos, dan kekacauan yang terjadi akan lebih sulit lagi untuk dikendalikan.” Kaisar Iblis berkata tegas, “Ini adalah Perintah Penguasa! Sekarang cepat pergi!”
Kaisar Iblis mendorongnya mundur, dan Beliau sendiri maju. Sebilah pedang panjang tiba-tiba muncul di tangan Beliau. Kaisar Iblis melepaskan topengnya dan sosoknya pun berubah. Seraya mengeluarkan geraman rendah, Beliau mengibaskan pedang panjang di tangannya ke langit, sebuah barisan sihir raksasa muncul di cakrawala, menghalangi gerakan maju para iblis.
Sejak dirinya masih kecil, pedang panjang inilah yang mengajarkan ilmu beladiri kepada Shen Li, dari gerakan menangkis paling sederhana hingga berbagai jurus-jurus nan rumit, dari genggaman goyah pada tongkat kayu hingga Beliau mampu mengangkat tombak dan pergi seorang diri ke medan perang. Selain Guru, pedang ini bukan hanya mengajarkan beladiri kepadanya, namun juga menemaninya hampir seumur hidup. Dia belajar sihir dan beladiri mati-matian supaya Guru dan Alam Iblis bisa hidup dengan damai di bawah perlindungannya.
Akan tetapi, saat ini…. Saat ini, Guru harus bertarung dengan segenap kekuatannya hanya gara-gara dirinya. Alam Iblis harus mengalami begitu banyak bencana hanya gara-gara dia. Pada saat ini, memaksanya meninggalkan hal-hal yang ingin dia lindungi bagaimanapun caranya dan kabur sendirian, bukankah ini… melakukan semuanya secara salah?!
Bagaimana bisa dia pergi?!
Fu Sheng tertawa sinting: “Shen Muyue! Semakin lama kau semakin menilai terlalu tinggi kemampuanmu! Aku ingin lihat bagaimana kau bisa menghentikan ribuan iblis dengan tubuh rusakmu itu!”
Begitu Shen Muyue menyeringai, ekspresinya penuh raut merendahkan: “Kau itu cuma barang buangan tidak penting, berani-beraninya kau membual sepongah itu?” Ekspresinya cukup mirip dengan Shen Li. Atau mungkin lebih baik dikatakan bahwa dirinya telah sangat memengaruhi karakter Shen Li. Beliau selalu merupakan tujuan Shen Li. Beliau selalu merupakan sosok yang Shen Li puja. Beliau selalu menjadi sosok yang memberi aspirasi bagi Shen Li.
Kata-kata Shen Muyue sepertinya menyengat bagian paling tersembunyi dalam hati Fu Sheng. Ekspresi di wajahnya langsung berubah. Wajahnya berkerut dengan kebencian: “Kematian sudah dekat, tapi lidahmu masih saja tajam.”
Suling pendek di tangannya menghasilkan suara lain. Para iblis di udara berlari menuju dinding pelindung yang baru saja dibangun oleh Shen Muyue dan mendarat di tanah. Puluhan iblis berlari mendekat, seakan hendak mengubur Shen Muyue dalam kerumunannya. Mata Shen Muyue menjadi dingin dan pedang sedingin es di tangannya bergetar. Energi pedang ini membubung dan tenggorokan belasan iblis tertusuk. Akan tetapi, mereka tidak mati. Mereka hanya kejang-kejang sebentar di tanah, dan kemudian kembali merayap bangkit. Lingkaran iblis ini bahkan belum terpecahkan, dan di belakangnya sudah datang gelombang lingkaran demi lingkaran iblis mengepungnya. Fu Sheng tertawa liar.
Shen Muyue menyentakkan pergelangan tangannya dalam gerakan memutar dan matanya berputar dari satu sisi ke sisi lain, seakan mencari kesempatan untuk menyeang. Pada saat ini, rasa sakit yang tajam merayap naik dalam rongga kerongkongannya, dan tiba-tiba dia memuntahkan darah hitam. Cidera lamanya kambuh lagi. Rasa sakitnya datang, gelombang demi gelombang, menyebabkan punggungnya sedikit terbungkuk.
Para iblis memanfaatkan kesempatan ini, berlari ke arahnya, dan menguburnya di dalam kerumunan, seakan hendak mengoyak dan memangsanya.
Sementara itu, lidah api yang menjilat-jilat membara dari bagian tengah yang dikelilingi para iblis. Setiap iblis yang terbakar oleh api ini dalam sekejap kulit mereka hangus dan daging mereka meleleh. Ditambah lagi, seiring dengan api yang terus menyebar, begitu dekat dengan seseorang, api akan langsung menyebar ke sekujur tubuh orang itu. Lolongan iblis-iblis yang ada di sekelilingnya terus terdengar sementara api menghancurkan semuanya.
Shen Li berdiri di depan Shen Muyue dengan tombak perak dalam genggamannya. Menebah dadanya, Shen Muyue berkata lewat gigi yang digertakkan: “Kenapa kau tidak pergi?!”
Shen Li hanya menatap dingin pada Fu Sheng: “Kenapa Kaisar Iblis hanya memikirkan tentang Shen Li dibawa pergi oleh mereka, tapi tidak pada bagaimana Shen Li akan mengusir mereka?”
Melihat api yang berkobar-kobar di sekujur tubuh Shen Li, tawa Fu Sheng menjadi lebih sinting lagi. Alis Shen Li berkerut membentuk kernyitan, “Muslihatmu, kau boleh pergi dan menunjukkannya pada Raja Neraka!”
—————
Pengarang ingin bilang sesuatu: ╮(╯▽╰)╭ Yang Mulia Ratu lagi-lagi perkasa dan mendominasi ~