Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 157
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 157 - Menyelinap Keluar (V)
Yi Tian Yu dan Xue Jiao keluar dari pintu samping. Mereka baru saja berlari beberapa meter, ketika mereka membeku karena terkejut.
“Turun salju…”
Xue Jiao menggertakkan giginya dan bibir bagian atas dan bawahnya bergetar—
“Zulmat! Aku dan kau adalah musuh bebuyutan!”
Dia mengenakan gaun yang memperlihatkan lengan dan lehernya. Saat ini, salju menyelimuti tubuhnya dan dia merasa tidak bisa melihat.
“Aku lupa bahwa kita meletakkan semua pakaian kita di ruang penjagaan!” Yi Tian Yu menepuk kepalanya dan tampak kesal.
Wajah Xue Jia semakin menghitam, bahkan wajahnya sedikit menghijau.
Yi Tian Yu dengan cepat melepaskan jasnya dan membungkus tubuh gadis itu.
“Ayo, kita tetap pergi dan makan. Jaraknya hanya 100 meter dari sini. Jika kita kembali ke aula, kita tidak bisa makan apa-apa…”
“Tunjukkan jalannya!” Xue Jiao menggertakkan giginya.
Yi Tian Yu menyentuh hidungnya dan berkata sambil berjalan——
“Kalian, para wanita, demi berpenampilan cantik, kalian bahkan tidak menghargai hidup kalian sendiri. Ini adalah pertengahan musim dingin, tapi kau mengenakan pakaian seperti ini.”
Xue Jiao sangat marah sampai ingin menggerogoti giginya. Jika bukan karena pemuda ini, akankah dia kedinginan seperti ini?!
Tapi, itu benar-benar sangat dingin. Bahkan, Xue Jiao tidak berniat untuk berbicara.
“Lari. Ini tidak akan terasa begitu dingin, jika kau berlari!” Yi Tian Yu mengangkat kakinya dan berkata dengan terengah-engah.
Xue Jiao: “…”
Dia mengepalkan tangannya di kerah jas pemuda itu dan menggertakkan giginya, seolah-olah dia sedang mencubit Yi Tian Yu.
Aku mengenakan gaun!!!
“Kutu buku, larilah lebih cepat. Aku juga kedinginan, ayo…”
“Zulmat.” Xue Jiao berteriak sambil menggigil.
Yi Tian Yu menoleh sambil terengah-engah, “Ada apa?”
“Apa yang kau kenakan di balik kemejamu?”
“Rompi. Aku tidak seperti kalian, para wanita!”
Xue Jiao menggertakkan giginya dan melontarkan sebuah kalimat, “Lepaskan kemejamu!!”
“Hah?”
***
Yi Tian Yu benar-benar tidak berbohong. Toko ini hanya berjarak 100 meter. Mereka hanya perlu keluar dari pintu kecil hotel dan berjalan sejauh 100 meter. Toko itu berada di lokasi terpencil, namun kondisinya tidak buruk.
Itu adalah toko mie.
Di antara mereka berdua, satu orang mengenakan gaun, sambil menggantungkan kemeja dan jas, sementara yang lainnya memamerkan bahu mereka dan menyerbu masuk ke toko.
Yi Tian Yu berteriak saat dia masuk ke dalam toko——
“Bibi! Atur suhunya lebih tinggi!!! Cepat, cepat, cepat, aku akan mati kedinginan!”
Di dalam, seorang bibi berusia 50-an tertegun, dan kemudian, dengan cepat menyalakan pemanas——
“Aiya, Xiao Yi, kamu datang terlambat. Saya baru saja menutup toko. Ayo, ayo, ada kompor dan selimut di sini. Cepat tutupi tubuhmu dengan itu!”
Yi Tian Yu memegang tangannya dan menggosoknya. Ketika dia mendengar kata-kata itu, dia tanpa sadar mengambil selimut dan duduk di kursi.
Dalam sekejap, dia mengingat bahwa ada orang di belakangnya.
“Kutu buku, cepat, cepat dan duduklah.” Dia menekan Xue Jiao ke kursi, kemudian dia menutupi gadis itu dengan selimut untuk membungkus kakinya dengan erat.
Xue Jiao akhirnya bisa kembali bernapas.
Sekarang, bibi itu baru menyadari bahwa ada seorang gadis kecil yang datang bersama pemuda itu, matanya pun segera melebar——
“Xiao Yi, mengapa kamu berlari dengan seorang gadis ke sini! Jangan membuat orang lain terkena flu!”
Meskipun dia hanya seorang pegawai toko biasa, di depan tokonya berdiri hotel-hotel besar, sehingga dia segera mengerti situasinya.
Gadis kecil ini mengenakan gaun, yang jelas merupakan seorang pewaris yang dibawa Xiao Yi dari hotel!
Yi Tian Yu menyentuh hidungnya, “Kesalahan… kesalahan…”
Akhirnya, mereka mendapatkan kembali kehangatan tubuh mereka. Xue Jiao juga merasa sedikit hangat dan ketika dia mendengar ini, dia memutar bola matanya, tapi dia masih berkata kepada bibi itu, “Terima kasih karena telah meminjamkan kami barang-barang Bibi.”
“Tidak masalah. Jangan khawatir. Tidak masalah selama kalian tidak keberatan,” Ketika dia mengatakan ini, seolah-olah dia memikirkan sesuatu, “Saya akan membuat semangkuk mie panas untuk kalian makan agar kalian tidak terkena flu!”
Kemudian, dia langsung masuk dan meninggalkan pemanas tuanya untuk Yi Tian Yu dan Xue Jiao.
Yi Tian Yu mendekati Xue Jiao dan kedua jarinya menarik selimut itu ke atas untuk dirinya sendiri.
“Apa yang sedang kau lakukan?”
Yi Tian Yu menggerakkan tangannya dan tertawa, “Itu.. tolong geserkan sedikit selimutnya. Aku juga kedinginan dan ini hangat…”
Xue Jiao berhenti sejenak, lalu dia dengan cepat memberikan jasnya. Kemudian, dia menarik selimut dan menggeserkannya setengah.
“Jasmu masih sedikit basah. Sebaiknya, kau letakkan jas itu di samping untuk dikeringkan.”
Yi Tian Yu menerimanya. Awalnya, dia ingin mengatakan bahwa dia akan mengeringkannya saat dia mengenakannya, ketika dia melihat Xue Jiao memberinya setengah bagian dari selimut yang dikenakannya.
Segera, Yi Tian Yu menelan kata-katanya dan membungkus dirinya dengan bagian lain dari selimut itu.
Meskipun ukuran selimut ini tidak kecil, itu masih terasa sulit untuk menutupi seseorang.
Tapi begitu Yi Tian Yu memikirkan fakta bahwa dia dan Xue Jiao berbagi selimut yang sama, dia menjadi sedikit… panas?
Xue Jiao bertanya, “Apa tubuhmu sudah diselimuti? Bagaimana kalau aku memberimu selimut ini atau kau bisa duduk lebih dekat dengan kompor.”
Yi Tian Yu, yang punggungnya masih terbuka, bahkan tidak berpikir lagi, dan berkata, “Terselimuti, semuanya sudah terselimuti.”
Gigi bagian atas dan bawah Xue Jiao masih sedikit gemetar. Bahkan, Yi Tian Yu bisa mendengarnya. Melihat ke bawah, dia melihat kaki Xue Jiao yang pergelangan kakinya terbuka dengan sepatu kulit tipis.
Dia mengulurkan tangan dengan cepat, melepaskan sepatunya, dan menyelipkan kakinya ke dalam selimut.
“Tutupi, tutupi semua!”
Xue Jiao tercengang, wajahnya sedikit memerah, “Terima kasih…”
Suaranya sangat ringan. Yi Tian Yu berbicara, sebelum dia mendengarnya——
“Ngomong-ngomong, kau sangat jahat saat kau menyuruhku untuk melepaskan kemeja, meskipun kau telah mengenakan jasku dalam cuaca sedingin ini. Aku hampir mati kedinginan!”
Xue Jiao: “…”
Jika bukan karena tubuhnya yang terlalu dingin dan orang ini masih mengatakan “pernyataan sarkastiknya”, apa dia akan melakukan hal-hal seperti itu?!
Jika orang yang bersamanya bukan dia…
Bukan dia…
Baiklah, jika orang yang bersamanya bukan dia, Xue Jiao tidak akan lari dengan orang ldi acara tahunan ini dan masih tetap lari ketika dia melihat salju…
Apa dia terinfeksi oleh orang bodoh dengan infeksinya yang luar biasa ini?!
“Mengapa kau tidak bicara? Apa kau masih kedinginan?”
“Aku sudah tidak kedinginan lagi.” Bagaimana mungkin Xue Jiao mengakui bahwa dia masih gemetar?
“Kalau begitu, berikan aku selimutmu.”
“…”