Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 102
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 102 - Olimpiade (III)
Xue Jiao baru saja keluar dari pintu gerbang SMA 1. Dia berjalan ke arah Cheng Shuo dan Li Si Tong dan posisi mereka sangat dekat dengan Gu Jing Xue dan Wu Wan Jun.
Dia mendengar Cheng Shuo berkata, “Gadis ini cukup baik, tapi perilaku teman sekelas Ming Ze sangat buruk.”
Wajah Li Si Tong tampak sangat jelek. Meskipun dia mengalihkan amarahnya ke hal lain, dia tidak terlalu menyukai Gu Shi Yun.
Xue Jiao melihat ke arah Cheng Ming Ze yang dipenuhi oleh perasaan bersalah, ke arah Gu Shi Yun yang tersenyum lebar, dan juga ke arah Gu Jing Xu yang menunjukkan amarahnya pada Cheng Ming Ze…
“Ge Ge, apakah Gu Shi Yun kekasihmu?” Xue Jiao tiba-tiba membuka mulutnya.
Gu Shi Yun membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Wu Wan Jun, seolah-olah merasa sangat malu.
“Bukan!” Cheng Ming Ze membantah dengan keras.
Gu Shi Yun membeku. Untungnya, kepalanya masih berada di dalam pelukan Wu Wan Jun dan ekspresi wajahnya saat ini tidak terlihat jelas.
Xue Jiao memiringkan kepalanya, mengerjapkan matanya yang besar, dan bertanya kepadanya, “Lalu, mengapa Gu Shi Yun mengikutimu kemarin malam? Bukankah kau mengajaknya berkencan?”
“Tidak seperti itu!” Wajah Gu Shi Yun sedikit memerah, dia menguburkan kepalanya lebih dalam dan berkata dengan lembut, “Aku mengkhawatirkan Ming Ze-Ge, jadi aku mengikutinya…”
“Oh…” Wajah Xue Jiao tiba-tiba bersinar, kemudian dia bertanya dengan ragu, “Itu berarti kau keluar dari hotel kemarin malam, mengikut Ge Ge, dan dikurung begitu saja oleh orang itu? Lalu, mengapa semua ini bisa menjadi kesalahan Ge Ge-ku?”
Mata Xue Jiao melebar, seolah dia benar-benar penasaran.
Semua orang tercengang, bahkan Cheng Ming Ze pun ikut tercengang.
Benar, Cheng Ming Ze tidak pernah mengajak Gu Shi Yun berkencan dan dia juga tidak menyakiti gadis itu. Hanya saja, seseorang berusaha ntuk menyakiti dirinya dan dia tidak sengaja melibatkan gadis itu.
Kelihatannya.. ini bukan kesalahan Cheng Ming Ze?
Xue Jiao berbicara lagi, “Kalau begitu Ge Ge-ku tidak perlu merasa bersalah, kan? Lagi pula, dia juga tidak ingin menyakiti siapa pun dan dia tidak meminta siapa pun untuk mengikutinya.”
DIa menyentuh dagunya, “Menurutku, Gu Shi Yun, kau seharusnya berterima kasih kepadaku. Lagi pula, aku adalah orang yang menyelamatkan kalian berdua dan tentu saja aku adalah penyelamatmu.”
“Gu Xue Jiao!” Gu Jing Xu memelototinya.
Xue Jiao mengerjapkan matanya, “Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?”
Cheng Ming Ze menatap matanya dan menggelengkan kepalanya.
Itu benar, apa yang dikatakan oleh Xue Jiao benar. Gu Shi Yun memang terlibat dalam kejadian ini, tetapi itu bukan kesalahan Cheng Ming Ze. Dia tidak perlu meminta maaf kepada mereka.
“Tepat sekali.” Cheng Shuo tiba-tiba tertawa, dia mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Xue Jiao, “Kami akan pergi ke kantor polisi dengan Ge Ge-mu ini untuk membuat pernyataan. Jiao Jiao, haruskah kami mengantarmu kembali terlebih dulu? Atau maukah kau pergi bersama kami?”
Xue Jiao menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu, kalian bisa langsung pergi. Aku pulang dengan taksi saja, aku pasti bisa menangani ini.”
Melihat wajah jelek Wu Wan Jun di seberangnya, Li Si Tong merasakan ledakan kegembiraan di hatinya. Dia tersenyum bahagia dan memeluk Xue Jiao, “Jiao Jiao, kami akan mengantarmu pulang terlebih dulu. Ibu mengkhawatirkanmu.”
“Tidak perlu, aku bisa pulang dengan taksi. Kalian sebaiknya pergi sekarang. Sebentar lagi, jam istirahat.”
“Baiklah, tapi kau harus menjaga dirimu sendiri. Kami akan buru-buru ke sana dan pulang ke rumah untuk makan siang nanti.” Cheng Shuo melirik jamnya. Jika mereka pergi sekarang, mereka mungkin bisa sampai di rumah sebelum jam makan siang. Jika mereka menundanya lebih lama lagi, mereka akan tiba di kantor polisi saat jam istirahat dan mereka harus menunggunya sampai sore hari.
“Kami pergi.” Cheng Ming Ze memasukkan tangannya ke dalam saku dan tersenyum pada Xue Jiao.
Xue Jiao tertegun sejenak, lalu dia membalas senyumannya dengan kaku.
Setelah Cheng Shuo dan yang lainnya pergi, Xue Jiao hendak mencari taksi. Saat dia berbalik, Gu Jing Xu menghentikannya.
“Gu Xue Jiao!”
“Ya?”
“Hari ini kau… tidak memanggilku Ayah…”
Wajah Xue Jiao menjadi dingin, “Aku telah mengatakan ini sebelumnya, aku tidak mempunyai ayah seperti Anda.”
“Gu Xue Jiao!”
Wajah Xue Jiao langsung membeku dan dia tidak berbicara lagi. Dia segera menepis tangan pria itu.
“Jiao Jiao, Ayah tahu kau masih peduli dengan keluarga Gu. Kau menyelamatkan Shi Yun. Ayo kita makan siang bersama, jadi hubunganmu dan Mei Mei-mu akan bertambah erat.” Gu Jing Xu melanjutkan ucapannya dengan sabar.