Living Leisurely in Tang Dynasty - Chapter 116
Sang Kaisar sudah pernah mendengar banyak sekali omong kosong macam ini dari adiknya.
“Zhen hanya ingat kalau kau pernah bilang bahwa kau akan memperlakukan anak-anak perempuanmu seperti permata sementara anak-anak lelaki akan dikirim ke luar untuk membuat jalan mereka sendiri. Kenapa sekarang mereka perlu membantumu?”
“Untuk mengukir masa depan yang cerah adalah satu hal, tetapi jika sang ayah ditindas, anak-anak lelakinya harus membelanya. Kalau tidak, kenapa kita ingin punya anak?”
“Zhen hanya pernah dengar tentang orangtua yang membela anak-anak mereka, tak pernah yang sebaliknya.”
“Tentu saja tidak, saat saya lebih kecil, saya telah melakukan hal yang sama untuk ibu. Siapa pun yang ingin mengganggu ibu saya, saya akan memukul mereka. Kalau saya tak bisa menang dalam adu pukul, maka saya akan gigit mereka.” Yuanying cukup bangga pada perbuatannya di masa lalu. “Saat saya lebih muda, ibu tak bisa membaca dan saya mengajarinya cara membaca. Orangtua itu tidak sempurna, jadi anak-anak yang bertanggungjawab akan membantu mereka.”
Li Er menatap adiknya dan kemudian untuk pertama kalinya Beliau memandang tinggi pada selir Liu milik mendiang ayahandanya. Wanita itu sampai mampu melatih setan cilik semacam ini, pastinya tidak selemah yang diperlihatkannya. Liu Baolin bisa membuat anaknya belajar.
Tanpa ampun Li Er memberitahukan kebenarannya pada Li Yuanying: “Sudah begitu besar tapi masih butuh ibumu untuk membujukmu belajar?”
Yuanying terbakar amarah.
Dia duduk di samping Li Er dan berpikir lama dan keras. Sebenarnya, Kakanda Kaisar ada benarnya. Saat dia masih lebih kecil, ibu harus membujuknya supaya mau belajar.
Dia menyadarinya dan menghela napas: “Kakanda Kaisar, kenapa Kakanda perlu memberitahukan hal ini pada saya. Saya ini cukup bangga pada pencapaian saya!”
Dalam hati Li Er berpikir, semua ini justru karena zhen tidak suka kau merasa senang. Tapi tentu saja, jawaban dari mulut Li Er berbeda. “Kalau zhen tidak mengatakan apa-apa, bagaimana kau akan mengetahui kerja keras ibumu? Bahkan Langit juga iba pada kerja keras orangtua.”
“Kakanda benar.”
Yuanying sudah dibuat ketakutan oleh insiden di kediaman Wei Zheng dan dia datang kemari untuk mengeluh kepada kakandanya. Sekarang karena dia sudah melakukannya dan Kaisar tidak bergabung dengannya untuk mengkritik Wei Zheng, dia pun memutuskan bahwa dia harus pulang kepada ibu dan bersikap penurut.
Keesokan harinya ketika Wei Zheng hadir di mahkamah, sang Kaisar mengungkit insiden ini. Apa yang telah Wei Zheng lakukan sampai-sampai membuat adiknya begitu ketakutan?
Ini adalah kejadian langka ketika sang Kaisar bisa mencari-cari kesalahan dalam diri Wei dan luar biasa senang dalam menanyainya.
Mendengar hal ini, wajah Wei Zheng menggelap.
Kemarin, bocah itu berlari seenaknya ke dalam rumahnya dan mengatakan hal-hal yang bisa menyebabkan skandal. Bagaimana bisa ayah dari anak itu tidak memelototinya? Bagaimana bisa para paman tidak menganggap Li Yuanying sebagai bocah kaya berandal lainnya? Terlebih lagi, ada Wei Ying di samping yang menambah minyak ke dalam api; menceritakan semua tentang kelakuan Li Yuanying di Akademi tempat bocah hampir selalu bisa berjalan seenaknya dan bisa membuat siapa pun berada dalam masalah. Fang Jun, Du He, dan anak-anak berandal manja lainnya tidak akur dengan bocah itu dan setelah musim gugur mereka semua diperintahkan oleh Kaisar agar pindah ke Kekaisaran Tibet!
Hanya dengan mendengarnya, bukankah ini adalah perbuatan dari seorang raja setan cilik tak terkendali yang tak tahu aturan?
Ketika Wei Zheng mengirim cucu perempuannya ke Akademi Kekaisaran, al ini saja sudah cukup mendatangkan skandal dan putra serta menantunya juga sudah merasa agak keberatan. Dengan insiden kemarin, mereka punya lebih banyak keberatan lagi!
Siapa lagi yang akan bertingkah seperti Li Yuanying? Kalau tak ada yang kau sembunyikan, begitu kau sampai kemari ya tinggal masuk saja, kenapa kau malah berbalik dan kabur?
Tak apa-apa kalau kau kabur, tapi kemudian kau berbalik dan melaporkan ini kepada Kaisar?!
Wei Zheng menjawab dengan nada keras: “Rumah saya sederhana dan Pangeran Teng tidak terbiasa dengannya, maka dia berbalik dan pergi. Sekarang saat saya memikirkannya, memang adalah kesalahan pelayan rendah ini. Saya tidak membuat persiapan ketika mengetahui bahwa Pangeran Teng datang dan menyambutnya di depan pintu. Semua ini adalah kesalahan saya!”
Ketika Wei Zheng menyebutkan urusannya seperti ini, sang Kaisar merasa kalau adiknya mungkin sudah terlalu melebih-lebihkan urusannya. Beliau tetap memasang wajah tanpa ekspresi dan menghibur menterinya dengan berkata bahwa Beliau akan bicara baik-baik pada adiknya.
Saat ini sudah akhir tahun dan semua orang mengutamakan ‘damai dan akur’, jadi Wei Zheng tidak mencari-cari lebih banyak kesalahan dengan kedua kakak beradik Li itu. Lalu mengenai urusan remeh-temeh yang dilakukan oleh kedua bersaudara itu, dia memilih untuk pura-pura tak melihatnya asalkan tidak mengganggu kesejahteraan negara.
Wei Zheng memilih damai namun di Mahkamah Kekaisaran sama sekali tidak damai.
Akhir tahun ini tidak damai. Dimulai dengan insiden di Goryeo gara-gara seorang pejabat berkuasa serta berpengaruh bernama Gai Shuwen. Penguasa Goryeo dan orang-orangnya telah mengatur muslihat untuk menjatuhkan Gai namun gagal. Gai Shuwen menemukan soal rencana itu dan berderap ke istana untuk membunuh penguasa Goryeo.. tindakannya begitu brutal karena dia mencincang korbannya dan kemudian menunjuk orang lain sebagai penguasa yang baru.
Goryeo adalah negara bawahan dari Kekaisaran Tang dan kini ketika penguasa mereka dibunuh dengan cara yang brutal, dengan sangat cepat berita pun sampai ke telinga Kaisar Tang, meminta bantuan Beliau untuk mengirim pasukan demi membalaskan dendam kematian penguasa Goryeo yang sebelumnya dan mengembalikan keadilan ke dunia!
Apa Li Er mau melakukan hal itu? Ya karena ini adalah negara bawahan yang penguasanya harus diakui oleh Kaisar Tang. Bagaimana bisa kau seenaknya mengganti penguasa seperti itu, ini berarti tidak hormat kepada Kaisar Tang.
Namun sebenarnya, saat ini Beliau sedang kekurangan uang dan tak mampu membiayai perang besar. Dinasti Sui yang sebelumnya memiliki kekayaan beberapa kali lipat dibanding Tang dan mereka telah membuat diri mereka sendiri berjuang hingga punah gara-gara perang di Goryeo! Sekarang Wencheng baru saja pindah ke Kekaisaran Tibet di Barat dan kedamaian di antara kedua wilayah masih goyah. Iini bukan waktu yang tepat untuk memulai perang di Timur.
Sang Kaisar hanya bisa menyebutkan bahwa meskipun Beliau ingin sekali memulai perang, Goryeo masih berada dalam periode berkabung dan secara moral, merupakan hal yang salah untuk memulai perang.
Li Er merasa tidak enak tentang keputusannya. Dan kemudian terjadilah sesuatu yang lebih membuat frustrasi. Seseorang memasukkan laporan untuk menuduh Dong Renhong atas penyuapan di Guangzhou dan bahwa dia harus dihukum berat dengan kematian.
Dong Renhong sudah berada di pihak Li Er sejak dia masih seorang pangeran dan mereka memiliki hubungan yang baik. Selama berrtahun-tahun ini, Li Er sudah melihat semua teman-temannya mati atau menjadi tua serta lemah dan Beliau tak sanggup mengeraskan hati untuk menghukum mati temannya walaupun berdasarkan hukum negara, Dong Renhong memang pantas mendapatkannya.
Ketika Departemen Peradilan mengirim 5 tuntutan merekomendasikan hukuman mati terhadap Dong Renhong, Li Er pun mengumpulkan semua orangnya dan memberitahu mereka bahwa Beliau akan pergi sendiri ke Selatan untuk meminta pengampunan kepada Langit dan supaya Dong Renhong bisa dilepaskan untuk satu insiden ini.
Sang Kaisar amat sangat keras kepala. Jika Beliau sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka bahkan sepuluh ekor sapi juga takkan bisa menghentikannya. Para menteri yang dekat dengannya tak mampu membujuk sang Kaisar dan karenanya mereka pun membuat pengaturan untuk pergi ke Selatan.
Karena mereka tak mampu membujuk sang Kaisar, sejumlah pejabat mahkamah pun memutuskan untuk menghadang gerbang istana dengan berlutut di mahkamah sebagai tanda protes. Mana bisa mereka membiarkan sang Kaisar berbuat sesukanya dan meminta pengampunan dari Langit demi seorang warga biasa?
Para pejabat berlutut dari matahari terbit hingga terbenam, beberapa di antaranya jatuh pingsan dalam proses ini.
Baru sekarang sang Kaisar sedikit melunak. Beliau menghela napas dan mengemukakan bahwa perjalanan ke Selatan akan dibatalkan, pulang dan beristirahatlah.
Li Yuanying sedang berlatih kaligrafi di dalam kamarnya dan mendengar soal kehebohan ini dengan penuh semangat. Begitu banyak orang yang berlutut bersama-sama, drama yang sungguh luar biasa. Untung saja para menteri yang kesehatannya kurang baik tidak bergabung dalam aksi protes ini, kalau tidak, pasti akan ada lebih banyak drama lagi.
Dia bersemangat dengan semua drama ini dan menyuruh para pelayannya menyiapkan obat-obatan untuk orang-orang seperti Wei Tua dan Kong Tua. Biasanya mereka baik kepadanya, jadi mana bisa dia tidak membalas budi di saat-saat seperti ini?
Setelahnya, dia teringat bahwa pelaku utama yang telah menyebabkan kehebohan ini, Dong Renhong, melakukan kejahatan dengan mengambil satu juta tael sebagai suap. Bukankah ini cuma satu juta tael? Kenapa dia sampai mencuri? Tak bisakah dia menghasilkannya saja? Sekarang dia jadi berada dalam masalah dan nyaris kehilangan nyawa!
————-
Catatan Pengarang:
Pangeran Kecil: Bukannya cuma sejuta tael? Kenapa dia sampai menerima suap? Nggak tahu cara menghasilkan uang. Bego banget!