Legend of Concubine’s Daughter Minglan - Chapter 192
- Home
- Legend of Concubine’s Daughter Minglan
- Chapter 192 - Mengurus Keluarga, Hai-shi Melahirkan Bayi, Buku Medis Keluarga He (5)
Semenjak Selir Lin dikalahkan dan semua nona muda Keluarga Sheng telah menikah, Wang-shi kemudian jadi tak punya kerjaan karena dia telah menyerahkan urusan-urusan keluarga pada Hai-shi. Tiba-tiba, Wang-shi mendapati kalau menantunya hidup dengan terlalu nyaman. kemudian wanita ini pun kembali jadi cemburu.
Semenjak Hai-shi hamil, Wang-shi kemudian mendapatkan ide untuk memberikan seorang Tongfang kepada putranya. Wang-shi menyatakan bahwa putranya telah bekerja dan belajar dengan terlalu keras dan dia hanya ingin mencari orang untuk merawat putranya itu. Changbai kemudian menyatakan bahwa ayahnya yang selama ini telah menyokong keluarga semestinya adalah orang yang paling membutuhkan perawatan. Setelah itu, percakapan mereka pun terbongkar oleh seseorang. Dan Sheng Hong langsung menunjukkan kesan tertariknya pada dua orang gadis pelayan di ruang belajarnya.
Wang-shi dibuat sangat kesal olehnya sehingga dia benar-benar harus meributkannya. Alhasil, Sheng Hong mendapatkan dua orang Tongfang baru, Wang-shi dapat beberapa kerutan baru.
Setelahnya, Wang-shi ingin mengangkat Yanghao untuk menjadi selir Changbai, demi memberikan tekanan pada Hai-shi. Kemudian Changbai hanya menanyakan tentang kondisi Tongfang baru Sheng Hong. Wang-shi kelimpungan, memukul meja dan memaki, “Beraninya kau membantah ibumu!”
Changbai menjawab, “Ibu benar. Aku adalah putra Ibu, Ibu adalah ibuku. Aku tidak seharusnya membantah Ibu. Aku hanya akan bertanya pada Ayah dan Nyonya Besar tentang kondisi wanita-wanita itu karena aku sangat penasaran.”
Wang-shi nyaris muntah darah. Meski demikian, setelah Hai-shi mendengar tentang percakapan Wang-shi dengan Changbai, dia masih merasa tertekan dalam waktu lama. Ssetelah itu, kehamilannya pun berada dalam kondisi yang tidak stabil. Kemudian orang-orang Keluarga Sheng pun mengundang seorang tabib istana serta Nyonya Besar He untuk mengatasi kondisi darurat. Barulah setelah beberapa hari, kekacauan itu mereda.
Sheng Hong sangat menghargai Keluarga Hai. Karenanya, dia selalu memandang tinggi pada Hai-shi. Karena alasan itu, dia benar-benar membenci apa yang telah Wang-shi lakukan kepada menantu pertamanya. Melihat kalau Hai-shi tak punya tenaga untuk merawat putranya, Sheng Hong kemudian mengirimkan Quan ke Aula Shou’an dan meminta Nyonya Besar Sheng yang bisa diandalkan untuk merawat si bayi.
Setiap kalin Wang-shi mengajukan keberatan tentang hal itu atau pergi untuk mengganggu Hai-shi, Sheng Hong akan langsung menyatakan bahwa dia akhir-akhir ini mengagumi beberapa orang gadis cantik yang menarik dan berbakat yang saat ini sedang menjalani kehidupan yang mengenaskan. Wang-shi kemudian harus mengalihkan perhatiannya untuk melawan para selir lainnya dan tak punya waktu untuk mengganggu putra dan menantunya.
Mendengar cerita itu, Minglan tertawa begitu keras hingga dia terjatuh ke dalam pelukan Nyonya Besar Sheng, sekujur tubuhnya berguncang-guncang. Saat dia menaikkan kepalanya, wajahnya telah memerah sepenuhnya. Kemudian dia menyeka air mata dari matanya. Changbai adalah seorang pria yang matang, Hai-shi memiliki uang dalam jumlah banyak, apalagi keluarga Hai-shi masih berpengaruh. Bahkan bila Sheng Hong memiliki lebih banyak putra dan putri tidak sah, hal itu takkan memengaruhi status Changbai di dalam keluarga.
Terlebih lagi, selama si pencemburu Wang-shi dan Jufang sang selir cantik itu masih berada dalam keluarga, mustahil bagi Tongfang baru Sheng Hong untuk melahirkan anak satu pun.
Nyonya Besar Sheng juga terus terkekeh dengan lengan dikalungkan pada Minglan. Saat Nyonya Besar Sheng bicara tentang Quan, Beliau memuji bahwa bocah kecil itu penurut, optimistis, dan tak pernah membawa masalah kepadanya. Ditemani oleh bayi semanis itu setiap hari, Nyonya Besar Sheng benar-benar bersyukur. Saat Beliau bicara tentang kejadian-kejadian menyenangkan tentang bocah itu, ada ekspresi baik dan gembira di matanya setiap saat.
Melihat hal itu, Minglan merasa masam sekaligus manis dalam hati. Dirinya benar-benar bersyukur Nyonya Besar Sheng bisa menghabiskan tahun-tahunnya yang tersisa tanpa kesepian.
“Kakak Changbai-mu memberitahuku kalau istrinya sedang tidak sehat dan tak bisa membesarkan dua orang anak, jadi dia harus mengirimkan salah satu dari anaknya ke Aula Shou’an. sulit untuk mendengar orang seperti dia mengucapkan begitu banyak kata. Dia juga berterima kasih kepadaku karena telah merawat Quan.” Nyonya Besar Sheng mengatakan hal itu dalam suara tenang dengan seulas senyum di sudut mulutnya. Dengan raut santai tersebut di wajahnya, Beliau tampak tak terlalu acuh tak acuh dan jadi lebih lembut.
“Nenek, ini hebat sekali!” Minglan berbaring pada lutut Nyonya Besar Sheng dan berujar tulus. Seorang wanita seperti Nyonya Besar Sheng takkan pernah meminta sesuatu dari siapa pun. Bahkan bila Beliau sangat menginginkan suatu hal, Beliau tetap takan memintanya bila si pemilik tidak mengatakan apa-apa terlebih dahulu.
Mereka tertawa dan mengobrol dalam waktu lama. Setelah Mama Fang menyajikan sepiring cemilan dan buah, dia mengeluarkan sebuah kotak dari kamar dalam dan menyerahkannya kepada Nyonya Besar Sheng. Nyonya Besar Sheng membuka kotak itu, di dalamnya terdapat sebuah buklet tebal. Nyonya Besar Sheng menyerahkan buklet itu kepada Minglan, berkata, “Ini, ini dari Nyonya Besar He.”
“… Apa ini?” Minglan berkata penasaran seraya membolak-balik bukletnya.
“Buku medis tentang ginekologi.” Nyonya Besar Sheng tersenyum dan berkata, “Buku ini utamanya membahas tentang bagaimana cara merawat tubuh wanita sebelum kehamilan, bagaimana mencegah keguguran, bagaimana memberi makan dan membesarkan anak setelah kehamilan serta bagaimana menjaga tubuh wanita. Buku ini juga memberi instruksi tentang diet. Nyonya Besar He adalah ahli dalam hal ini. Aku sudah membaca buku ini. Isinya sangat rinci dan patut untuk dibaca. Pada halaman terakhir, dia juga merekomendasikan beberapa orang tabib wanita yang hebat serta nyonya-nyonya di Keluarga Zhang bisa kau undang kalau kau membutuhkannya.”
“…Aku benar-benar harus berterima kasih kepada Nyonya Besar He.” Setelah membuka-buka buku itu, Minglan tahu kalau buku tersebut sangat praktis.
Nyonya Besar Sheng berkata perlahan, “Kau tak harus merasa bersalah untuk Nyonya Besar He. Dia adalah wanita yang paling pengertian. Sebenarnya, dia mungkin sudah memikirkan tentang hal ini tepat setelah kau menikah ke dalam Keluarga Gu.”
Minglan mengangguk dan berkata dengan kecewa, “Setelah Beliau tahu kalau tak ada gunanya bersikeras pada pernikahan antara aku dan He Hongwen, Beliau kemudian memutuskan untuk memanfaatkan situasi dan memikirkan cara untuk membuat kita merasa berterima kasih kepada keluarganya. Pemikiran Beliau begitu tajam, penuh pertimbangan dan cermat. Aku benar-benar terkesan.”
Nyonya Besar Sheng tersenyum dan berkata dengan nada suara yang agak ironis, “Tentu saja dia mengesankan. Yang Mulia Kaisar telah menyetujui pengunduran diri Tuan Besar He. Meski dia akan segera meninggalkan Ibu Kota, dia masih perlu menemukan beberapa orang pembantu untuk para pejabat lain dari Keluarga He. Karena kita semua menghargai bantuannya, kita pasti akan memberikan bantuan kepada mereka di masa mendatang. Itulah yang akan dilakukan oleh seorang wanita yang pintar.”
Minglan, merasa tersentuh dalam hati, mengangguk kuat-kuat. Kemudian dia mengesah pelan, “Nyonya Besar He bagaimanapun juga telah membantu kita. Sedih sekali mendengar tentang skandal keluarganya….”
Nyonya Besar Sheng terkekeh pelan lagi seraya menunjuk pada Minglan, berkata, “Kau benar-benar seorang gadis bodoh! Kau pikir Nyonya Besar He itu orang macam apa? Dia telah menikah ke dalam Keluarga He saat dia berusia lima belas tahun. Di luar semua urusan percintaan yang dimiliki suaminya, dia masih bisa mendapatkan pijakan yang kuat dalam Keluarga He. Saat ini, dia dikelilingi oleh anak-anak tidak sah yang sangat menghormatinya. Kau kira dia takkan bisa menangani urusan sederhana itu?”
Mendengar hal itu, Mama Fang yang berdiri di samping mereka tak tahan untuk ikut bicara, “Wanita itu sungguh seorang yang tangguh. Dia selalu memasang raut baik hati di wajahnya namun hanya melakukan segala hal dengan tegas. Tidak seperti Nyonya Besar kita yang hanya berpura-pura galak tetapi kemudian selalu melunak pada orang lain.”
Nyonya Besar Sheng memutar matanya pada Mama Fang setelah mendengar kata-kata itu. Kemudian Beliau berpaling pada Minglan, “Aku tak tahan dengan caranya melakukan berbagai hal sebelumnya. Sekarang aku mengerti kalau dia sebenarnya tak punya cara lain! Satu hal yang terus dia katakan lagi dan lagi adalah, ‘Kalau seseorang ingin aku mati, aku akan biarkan orang itu mati sebelum aku. Aku percaya pada keadilan dalam dunia ini.’ Kau lebih baik mengingat hal ini!”
“Dan bagaimana dengan sekarang?” Minglan bertanya saat dia mengangguk.
“Sekarang? Tuan Besar He sudah mengundurkan diri dari kantor dengan terhormat. Hongwen sudah berkelana jauh. Ibu Hongwen merasa bahwa dirinya dihormati. Karena sundal dari Keluarga Cao itu sudah menjadi anggota dari Keluarga He, Nyonya Besar He akan punya banyak cara untuk menangani dia di dalam keluarga mereka.” Nyonya Besar Sheng mengolok, “Keluarga Cao sudah ingin merampok lebih banyak uang dari Keluarga He sekarang karena dua wanita dari keluarga mereka telah menikah ke dalam Keluarga He. Akan tetapi, mereka hanya bisa memimpikannya.”
Anggota Keluarga He yang sedang Minglan dan neneknya bicarakan kini tengah sibuk berkemas. Pekerjaan berkemas sudah hampir selesai setelah bekerja selama beberapa hari. Akan tetapi, atmosfer di aula dalam halaman utama luar biasa dingin.