Buku Panduan Neraka - Chapter 286
Su Jin ingin sekali melewatkan waktu untuk mengobrol dengan Ye Yun, tapi di sini mungkin bukan tempat yang tepat untuk melakukannya. Dia berkata pada Ye Yun, “Kita tak bisa tetap berada di sini. Kita harus pergi sekarang juga.”
Ye Yun masih syok karena Su Jin benar-benar telah datang untuk menyelamatkan dirinya. Tapi dia juga tahu kalau Su Jin pasti telah menghadapi banyak bahaya untuk datang kemari, meski dia tak tahu bagaimana pria itu bisa sampai kemari.
“Nggak, aku nggak bisa pergi. Lebih baik kau pergi sekarang sebelum ada orang yang menemukanmu!” Ye Yun menarik lepas tangannya dari tangan Su Jin dan menggelengkan kepala tanpa daya pada pria itu.
“Kenapa kau tak bisa pergi?” tanya Su Jin.
“Shen Wu telah menanamkan serangga di dalam tubuhku. Kalau aku meninggalkan tempat ini, serangga itu akan langsung mengirim pesan pada Shen Wu. Bahkan meski aku lari ke dunia yang berbeda, serangga itu masih akan bisa berkomunikasi dengan Shen Wu dan pada akhirnya dia akan melacakku lagi,” ujar Ye Yun sedih. Kalau dia bisa pergi semudah itu, Shen Wu takkan sampai membiarkan dia berkeliaran bebas seperti ini.
Su Jin mengernyit dan berkata, “Serangga? Asalkan masih makhluk hidup, aku akan bisa menyingkirkannya.”
“Kamu?” Ye Yun agak meragukannya.
Su Jin berkata muram, “Kita harus mencobanya!”
Rencananya sederhana. Dia akan memindai tubuh Ye Yun dengan psikokinesisnya. Kalau serangga itu adalah makhluk hidup, maka akan punya kesadaran yang bisa dideteksi oleh psikokinesis Su Jin. Dia hanya perlu menghancurkan kesadaran serangga tersebut dan membuatnya tak berguna.
Pendar keperakan yang kuat menyelimuti Ye Yun ketika Su Jin memakai psikokinesisnya untuk mencari serangga itu. Persis seperti yang tadi telah Ye Yun katakan, jika mereka tidak menyingkirkan serangga itu, maka tak mungkin mereka bisa kabur.
Dengan cepat Su Jin mendeteksi suatu kesadaran samar selain kesadaran milik Ye Yun. Seperti yang telah dia perkirakan, asalkan masih makhluk hidup, maka akan punya kesadaran. Semua hanya masalah seberapa jelas atau samar kesadaran itu.
Tiba-tiba dia meningkatkan intensitas psikokinesisnya dan dalam sekejap menghancurkan kesadaran serangga itu. Rasanya lega sekali. Serangga ini benar-benar kecil dan nyaris sekecil sel manusia. Kalau saja dia tidak begitu lihai dalam penggunaan psikokinesisnya, maka untuk mendeteksinya saja akan sangat sulit.
Dan segera setelah Su Jin menghancurkan serangga itu, Shen Wu, yang masih mengejar Pinokio di luar, tiba-tiba membeku. Dia memelotot murka ke arah istananya dan menggeram, “Ini pengalihan perhatian!” Dia pun langsung berbalik dan terbang menuju istananya seperti kilatan cahaya.
Pinokio menghadangnya dan tergelak. “Permainan kecil kita kan belum selesai! Siapa pun yang pergi duluan berarti kalah!”
“Minggir kau! Atau aku akan menghancurkanmu jadi potongan kayu bakar lalu membakarmu!” teriak Shen Wu marah. Ye Yun memegang sesuatu yang sangat dia inginkan dan sesuatu itu amat berharga baginya. Kalau dia membiarkan Ye Yun kabur begitu saja, orang berikutnya yang mungkin akan memegangnya adalah Natasha.
Akan tetapi, Pinokio, membeku seraya menggumam, “Kayu bakar… membakarku…! Kau sudah buat Pinokio marah! Kamu orang jahat!”
BUUM!
Tubuh Pinokio membesar dengan cepat. Tunas muncul dari kepalanya dan serpihan-serpihan kayu tajam tumbuh dari kulitnya. Dari kejauhan, dirinya tampak seperti ukiran iblis dari kayu.
Shen Wu tak menyangka kalau kata-katanya bisa membuat Pinokio marah seperti ini. Yang ini memang masalah. Dia tidak takut terbunuh oleh dewa di kotanya sendiri, tapi dewa yang ini sudah bertekad untuk menghadangnya, jadi akan butuh waktu lama baginya untuk melawan Pinokio.
“Anda bisa serahkan ini pada kami!” Alex dan tiga orang lainnya muncul. Ketiga orang ini juga adalah anggota Tim Mahkamah Amarah, jadi kemampuan mereka di atas rata-rata.
Wajah Shen Wu berbinar ketika dia mengangguk pada mereka. “Kalian hanya perlu mengulur waktunya. Begitu aku membereskan masalah di dalam istana, aku akan kembali dan mengurus dia.”
“Mengerti!” Alex mengangguk.
Shen Wu berlari pergi, tapi Pinokio tidak akan membiarkan dia pergi begitu saja. Akan tetapi, sebelum dia bisa mengejar, Alex telah mengulurkan telapak tangannya dan beberapa dinding cahaya pun muncul di sekeliling Pinokio, memerangkapnya di dalam.
Kota Dewa adalah tempat milik Shen Wu dan timnya, jadi seluruh kota ini didesain untuk memperkuat Shen Wu dan timnya. Bahkan dewa juga takkan bisa menyebabkan terlalu banyak kekacauan di sini.
Pinokio mendengus pada dinding di sekitarnya. Satu serpihan kayu di bahunya memanjang dan memecahkan satu dinding.
Alex tersenyum samar ketika dia menyentuh cincin di jarinya. Tanah di bawahnya membuka dan menampakkan beberapa buah cermin, yang menciptakan pantulan-pantulan pada dinding-dinding cahayanya. Pantulan-pantulan ini memperkuat dinding-dinding itu bebrapa kali lipat dan sekali lagi memerangkap Pinokio.
“Minggir!” Pinokio murka bukan kepalang, tapi kali ini tidaklah mudah menerobos dinding-dinding tersebut. Selain itu, bukan hanya Alex yang ada di sini. Ketiga rekan satu tim Alex juga tidak kalah kuat dari dirinya. Tapi asalkan dinding cahaya Alex saja sudah cukup bagus untuk memerangkap Pinokio di tempat itu, mereka tak perlu mengambil risiko untuk bertarung sendiri melawan Pinokio.
Sementara itu, Wu Chen telah memimpin semua orang ke pusat kendali AI di bagian tengah kota. Dia telah mengambil wujud seorang pria paruh baya, yang ternyata memiliki peringkat tertinggi di kota tempat mereka berada. Pria ini cukup tangguh, tapi Wu Chen lebih kuat darinya. Setelah membunuhnya, Wu Chen mengubah dirinya sendiri menjadi pria ini dan diberi akses sebagai admin atas AI.
“Bagaimana caraku memakai benda ini? Aku tak pernah berlatih dalam hal ini sebelumnya!” Wu Chen menepuk dahinya dan menatap rekan-rekannya. Setelah mencari informasi di dalam kota, mereka baru saja berkumpul kembali.
“Berdasarkan pada apa yang telah aku dan Bo Ya temukan, AI-nya bisa memindahkan orang dari sini ke tempat-tempat lain. Kota Dewa, tempat Shen Wu berada, terhubung dengan fungsi pemindahan ini. Kita cuma perlu mencari cara untuk mengaktifkan fungsi ini dan kita akan bisa sampai di Kota Dewa,” ujar Situ Jin.
Kano Mai menimpali, “Dari informasi yang telah kukumpulkan, tampaknya Kota Dewa sedang kacau balau, dan itulah sebabnya kenapa pergi ke kota itu terlarang di seluruh dunia. Mungkin itu ada hubungannya dengan Jin.”
“Itu berarti kita harus pergi ke Kota Dewa untuk bertemu dengan Jin. Sekarang hal itu sudah cukup jelas,” ujar Bo Ya.
Wu Chen mengangguk, kemudian menghela napas. “Tapi bagaimana caranya mengaktifkan benda ini? Teknologi AI ini terlalu maju jika dibandingkan dengan komputer di duniaku. Aku bahkan tak bisa menemukan tombol untuk menyalakannya.”
Yang lainnya juga tak tahu apa yang harus dilakukan. Menilik dari apa yang telah mereka lihat, planet ini tampaknya sudah membuat lompatan teknologi yang sangat besar. Shen Wu mungkin telah memakai suatu benda berteknologi tinggi dari Buku Panduan untuk membuat orang-orang di sini melakukan terobosan, yang kemudian meningkatkan tingkat teknologi mereka.
“Biar kucoba!” Bo Ya melangkah maju dengan gagah berani. Tapi dia tak punya hak akses, jadi dia hanya bisa berusaha memberi instruksi pada Wu Chen.
“Kau yakin?” tanya Chu Yi gelisah.
Situ Jin menepuk-nepuk bahu Chu Yi dan berkata, “Jangan cemas! Bo Ya adalah jenius teknologi di departemen kami. Dia benar-benar ahli dalam pemrograman.”
Bo Ya sama sekali tak mengecewakan pujian Situ Jin. Dengan cepat dia bisa memahami cara kerja AI ini dan memberi Wu Chen instruksi yang tepat untuk mengaktifkan fungsi pemindahannya.
“Wah… kalian semua sangat hebat, dan aku sangat tak berguna….” Chu Yi merasa agak malu. Dia juga sudah mengelilingi kota ini, tapi gagal mendapatkan apa pun.
“Sekarang tak perlu memikirkan itu! Cepat masuk kemari!” Wu Chen melambai pada Chu Yi agar melompat masuk. Seberkas kilatan putih menyelimuti mereka dan mereka pun dipindahkan ke Kota Dewa.
Sementara itu, Ye Yun dan Su Jin sudah meninggalkan area tempat Ye Yun tadi berada. Tapi segera setelah mereka melangkah keluar dari pintu utama, mereka berpapasan dengan kedua bawahan Natasha. Alih-alih kembali untuk membantu atasan mereka, kedua orang ini bertekad untuk menangkap Su Jin.
“Sial!” rutuk Su Jin dari sela-sela giginya. Dia menarik Ye Yun ke belakangnya dan bersiap untuk menerobos keluar secara paksa.
“Hei! Aku ini bukan anak kecil yang tak bisa apa-apa, tahu? Peringkatku adalah nomor 113 di antara para pemilik!” ujar Ye Yun bangga.
Su Jin mengerjap kaget, kemudian menyeringai kebodoh-bodohan seraya menepuk dahinya sendiri. Persis seperti yang telah Ye Yun katakan, gadis itu bukan anak kecil tak berguna yang tak bisa bertarung. Mereka mungkin bisa membereskan kedua orang ini kalau menggabungkan kekuatan.
Keempat orang itu saling bersitatap dengan sorot ganas, tapi persis ketika mereka hendak bertarung, api hitam turun dari langit dan membakar kedua bawahan Natasha menjadi abu.
Su Jin dan Ye Yun terperanjat menyaksikan perubahan mendadak ini. Suara si Tukang Topi Gila bergema di dalam kepala Su Jin, “Lari! Shen Wu sudah kembali ke istana, sementara Pinokio dan Raja Iblis sedang bertarung melawan anggota-anggota tim lainnya. Aku juga terhambat di sini dengan Natasha, jadi kau harus mencari jalan keluar sendiri.”
Si Tukang Topi Gila kedengaran cukup gelisah. Dia mungkin tak menyangka kalau kondisinya jadi seburuk ini ketika mereka pertama kali tiba.
Dan pada kenyataannya, Su Jin memang cukup apes. Kekuatan dari ketiga dewa itu seharusnya jelas lebih dari cukup untuk membereskan semuanya, tapi seorang pemilik yang cukup kuat untuk melawan dewa seperti Natasha ternyata muncul di sini pada saat bersamaan, sehingga urusannya jadi lebih sulit dari yang mereka perkirakan.
“Wuah!” Ye Yun telah menemukan si Tukang Topi Gila dan Natasha yang kini jadi raksasa, di mana keduanya sedang bertarung hebat. Si Tukang Topi Gila berhasil membantu Su Jin dengan kedua penghalang tadi, tapi Natasha juga menggunakan kesempatan itu untuk menyapukan ekornya pada si Tukang Topi Gila.
“Itu Natasha!” ujar Ye Yun seraya menuding pada si naga.
Su Jin mengangguk, meraih tangan Ye Yun dan mulai berlari. “Yap! Itu dia! Tapi sekarang bukan saatnya buat jadi fangirl! Kita harus keluar dari sini!”
Sebelum Ye Yun bisa bilang apa-apa, Su Jin menariknya ke pintu keluar. Dia punya beberapa buah kristal pemindahan, yang telah dia persiapkan kalau-kalau si Tukang Topi Gila meninggalkan dirinya di tengah jalan. Ternyata kristal-kristal ini ada gunanya juga.
Tapi dengan cepat dia menyadari bahwa selagi mereka berada di dalam lingkungan istana, kristal-kristal ini sama sekali tak bisa bekerja. Bagaimanapun juga kristal-kristal ini dibuat oleh Shen Wu, jadi dia mungkin telah mendesain istananya sedemikian rupa sehingga tak ada seorang pun yang akan bisa memindahkan diri mereka secara langsung ke dalam rumahnya sendiri.
Tak ada pilihan selain lari dari istana. Tetapi mereka belum lama berlari ketika Shen Wu menerjang masuk dari atas. Tak ada seorang pun di dalam istana yang bisa lari dari deteksinya.
“Ye Yun, serahkan benda itu dan… aku bisa melepaskanmu.” Shen Wu menyadari bahwa keadaannya sudah jadi agak tak terkendali, jadi dia bersedia membuat kompromi kecil. Di sini sudah ada tiga dewa yang membuat kekacauan dan juga ada Natasha si Raja Naga Kumala, yang nyaris setara dengan dewa. Dia harus menghentikan kekacauan ini secepat mungkin.
Tapi Ye Yun menggelengkan kepalanya dan menolak. “Aku takkan pernah memberikannya kepadamu. Kalau aku memberikannya kepadamu, maka… bukan cuma dunia ini yang akan dihancurkan olehmu.”
Mata Shen Wu berkilat. Dia menghela napas dan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata dengan suara keji, “Kalau begitu, kau bisa pergi ke alam baka! Aku tetap akan bisa mendapatkannya dari mayatmu!”
Suhu udara di sekeliling mereka mulai turun dengan cepat. Su Jin langsung mengaktifkan Perlindungan Para Dewa sehingga dia akan kebal dari perubahan suhu udara, kemudian mengangkat Ye Yun dan lari. Tapi ini bukan solusi jangka panjang. Dia sudah memakai banyak psikokinesisnya. Kalau ketiga dewa itu tidak datang untuk membantunya, dia akan berakhir kehilangan nyawa cukup cepat.