Buku Panduan Neraka - Chapter 256
Sorot mata Yun Han terus tak beremosi. Matanya bahkan tak berkilat ketika dia menatap Su Jin. Dengan penasaran Su Jin mencoba memakai psikokinesisnya untuk mencari tahu apa yang sedang gadis itu pikirkan, namun mata Yun Yan seketika melebar persis ketika psikokinesis Su Jin mendekatinya, seakan dirinya dibuat terkejut.
Semua orang kaget melihat perubahan ekspresinya dan Yun Tianye mulai menghimpun tenaga dalamnya ketika dia berkata pada Su Jin, “Tuan Su, takutnya ada seseorang di dekat sini yang berniat untuk mencelakai kita.”
Su Jin merasa agak malu ketika dia berkata, “Bukan, bukan, aku tadi melepaskan sedikit tenaga dalam dan mungkin itulah yang telah membuatnya takut.”
Su Jin benar-benar terkejut. Yun Han ternyata adalah orang yang terlahir dengan psikokinesis dan tingkatannya juga cukup tinggi. Tampak jelas bahwa gadis itu tidak benar-benar tahu bagaimana cara memakainya, tetapi dia punya firasat yang kuat. Yun Han telah merasakan psikokinesis Su Jin mendekati dirinya, yang menjadi sebab kenapa dia bereaksi dengan begitu kuat.
Yun Tianye masih agak was-was, tapi dia tidak mengejar hal ini. Kemudian dia bertanya kepada Su Jin, “Anda dari perguruan atau klan mana, Tuan Su?”
Su Jin mengibaskan tangannya dan tertawa. “Aku bukan dari perguruan atau klan mana pun, aku cuma mempelajari beberapa hal secara acak. Aku juga dibayar oleh Nona Tang untuk datang kemari, tapi tim kalianlah yang akan ikut serta dalam acaranya, jadi saya kemari hanya untuk menonton.”
Bahkan meski Su Jin telah menggambarkan dirinya sebagai bukan siapa-siapa, tak ada seorang pun dalam kelompok Yun Tianye yang berisi lima orang itu yang berani memandangnya dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Tak ada seorang pun yang akan membuat permusuhan dengan seseorang yang mampu membunuh seorang mahaguru hanya dengan satu jari.
Beberapa hari berikutnya adalah waktu bersantai bagi Su Jin dan Kano Mai. Yun Tianye dan timnya mampu menangani sendiri Pertukaran Prajurit Bayaran Internasional. Lagipula, Yun Tianye adalah seorang mahaguru sungguhan, jadi sulit untuk menemukan seseorang dalam acara itu yang akan mampu mengalahkan dirinya dengan mudah. Mungkin saja ada beberapa orang yang berpikir untuk menggunakan cara-cara licik untuk menang, namun setelah Su Jin membuat kepala pemimpin pasukan prajurit bayaran terbaik meledak hanya dengan satu jari secara harafiah, tak ada seorang pun yang akan cukup bodoh untuk melakukan kecurangan semacam itu dan membuat diri mereka terbunuh dengan cara yang sama.
Sebelum datang kemari, Su Jin telah berjanji pada Kano Mai bahwa ini akan jadi liburan, jadi dia tidak akan menarik kata-katanya. Satu-satunya hal yang penuh dimiliki oleh Afrika Utara adalah banyaknya pemandangan alam yan megah dan indah.
Tetapi selagi mereka sibuk berkeliling tempat itu, kelompok lain telah tiba di Afrika Utara.
Pertukaran Prajurit Bayaran Internasional digelar di sebuah negara kecil di Afrika Utara, dan kini tiga orang sedang berdiri bersisian di sebuah tempat pemakaman umum, bertukar kata seraya menunduk menatap mayat seorang pria kulit putih.
“Nona Tracy, apa Anda bisa memberitahu kami apa yang sebenarnya terjadi?” Pria bersetelan yang bersama Murray menjadi tidak sabar. Tracy telah berdiri di sini cukup lama tanpa bergerak dan menghabiskan waktu dengan hanya menatap mayat Keith yang sudah dingin.
Tracy adalah seorang wanita Kaukasia yang tampak berusia dua puluhan. Riasannya begitu rapi dan dia mengenakan gaun bunga-bunga warna biru serta topi bertepian lebar, yang membuat dirinya tampak lebih mirip dengan turis.
“Saya yakin Tuan Keith mati sekitar pukul 10:15 pagi,” ujar Tracy seraya berbalik untuk menatap pria bersetelan.
Si pria mengangkat bahu. “Terus?”
“Tapi pesawat itu mendarat pada pukul 1:30 siang, dan berdasarkan pada pernyataan para saksi dan rekaman dari kamera pengawas, Tuan Keith telah turun sendiri dari pesawat dan melewati pemeriksaan imigrasi serta keamanan seperti semua orang lainnya,” Tracy meneruskan.
Wajah Murray tampak pucat dan ada lingkaran gelap yang cukup jelas di sekeliling matanya, jadi dia tampak seperti belum bangun. Tetapi ketika dia mendengar apa yang Tracy katakan, dia menyela, “Apa maksud Anda… setelah Keith mati, mayatnya bisa berjalan keluar dari pesawat?”
“Yap. Ini kedengarannya memang gila, tapi memang itulah yang terjadi,” ujar Tracy seraya mengangguk.
Murray terdiam sejenak, kemudian senyumnya merekah. “Siapa yang peduli kalau hal itu kedengaran gila? Jadi, menurutmu apa yang mungkin bisa membuat hal ini terjadi?”
“Ada banyak kemungkinan, terutama jika pihak lainnya adalah pemilik. Sebenarnya… aku mendapati kalau di dalam otak sinting dan kosong Tuan Keith terdapat rekaman yang berisi kesadaran yang bukan merupakan miliknya,” ujar Tracy seraya tersenyum samar ketika dia menyentuh dahi Keith.
“Oh? Itu sungguh penemuan yang bagus. Jadi, musuh kita adalah seseorang dengan kemampuan psikokinesis? Kurasa kurang lebih kita sudah bisa memastikan kalau dia mungkin adalah pemilik Buku Panduan?” Murray menepukkan tangannya ketika suatu kilasan melintas di matanya.
Tracy mengangguk. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atik benda itu selama beberapa saat sebelum menunjukkan sebuah foto kepada Murray dan pria lainnya. “Aku sudah memeriksa informasi tentang semua orang yang berada di penerbangan yang sama dan beberapa orang telah menarik perhatianku. Aku yakin salah satu dari mereka adalah pembunuhnya.”
Murray melihat-lihat foto-foto yang ada di ponsel Tracy, yang termasuk juga Su Jin serta kelompoknya yang terdiri dari delapan orang.
“Jack, akan kuserahkan ini padamu.” Murray melemparkan ponsel itu kepada pria bersetelan. Dia menggosok pelipisnya dan berkata, “Aku benar-benar membenci bagian dunia yang ini. Matahari di sini jauh lebih kuat daripada tempat lainnya. Aku perlu kembali dan tidur siang. Kalau kalian menemukan sesuatu, beri tahu aku.”
“Tentu saja. Kau punya Nona Tracy dan aku, jadi kau bisa tidur tanpa cemas.” Jack melambaikan ponsel di tangannya dan Murray mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian dia mengubah dirinya sendiri menjadi satu koloni kelelewar dan terbang pergi dengan kecepatan tinggi.
“Aku selalu merasa takjub saat melihat Tuan Murray memperlihatkan kemampuannya,” Tracy berkata kepada Jack seraya tersenyum.
Jack terkekeh. “Kau tak perlu iri kepadanya. Para pemilik psikokinesis seperti dirimu itulah yang harus membuat orang merasa iri. Murray… yah, dia cuma beruntung pada salah satu Tantangan dan jadi bisa mengubah dirinya sendiri menjadi makhluk hidup jenis lain, itu saja.”
“Para pemilik psikokinesis… ada beberapa orang pemilik yang mendapatkan kekuatan ini, tapi tidak semua orang bisa mencapai tingkatan yang tinggi. Bagaimanapun juga, ada alasan yang bagus kenapa beberapa orang menganggap psikokinesis adalah jenis Kekuatan Jiwa yang tak berguna,” ujar Tracy seraya tertawa sedih.
Jack mengangguk setuju. Kekuatan Jiwa psikokinetik seringkali disebut sebagai Kekuatan Jiwa tak berguna karena sangat sulit untuk meningkatkannya. Ada banyak pemillik Buku Panduan yang diberi Kekuatan Jiwa ini, tapi pada akhirnya, sebagian besar dari mereka menyerah atasnya. Hanya sangat sedikit yang mampu mencapai tingkat lanjutan dan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka.
“Kudengar ada seorang pemilik dari Tiongkok bernama Xu Ran. Psikokinesisnya berada pada tingkat gila-gilaan dan dia juga seorang pemilik tingkat atas dari antara semua pemilik,” ujar Jack untuk menanggapi komentar Tracy. Dia sudah pernah mendengar tentang Xu Ran sebelumnya.
Mata Tracy berbinar. Dia memiliki Kekuatan Jiwa Psikokinetik dan tahu lebih baik daripada Jack betapa sulitnya meningkatkan kekuatan itu ke tahap berikutnya. Namun, Xu Ran yang legendaris telah berhasil melakukannya. Dia belum pernah bertemu Xu Ran, tapi dia punya kesan mendalam tentang pria itu. Kau bahkan bisa bilang kalau Xu Ran seperti idola bagi Tracy.
“Sial! Beberapa dari penumpang yang kau curigai ini berasal dari Tiongkok! Karena orang yang kita cari adalah seorang pemilik dengan kekuatan psikokinesis, apa menurutmu… mungkinkah pelakunya Xu Ran?” Jack tiba-tiba menegakkan tubuh dan bertanya pada Tracy.
Tracy mengerjap beberapa kali ketika dia menyadari bahwa hal ini bisa saja terjadi. Dia mengambil kembali ponselnya dari Jack dan kembali melihat-lihat foto-foto tersebut, sebelum akhirnya berhenti pada foto Su Jin.
“Dari yang kudengar, Xu Ran kelihatannya berusia dua puluhan… mungkinkah dia?” gumam Tracy ketika dia terus memandangi foto Su Jin.
“Sial! Bagaimana kalau memang benar Xu Ran? Apa yang akan kita lakukan?” Jack kini merasa agak frustrasi. Dewan Kegelapan adalah sebuah organisasi yang kuat, tapi tetap ada beberapa orang di luaran sana yang tak bisa mereka singgung. Pemilik legendaris dengan kekuatan psikokinesis yang berada di antara tempat tertinggi dalam peringkat pemilik, Xu Ran, adalah salah satu dari orang-orang itu.
“Sebenarnya, aku berharap kalau orang ini memang dia.” Seulas senyum mengembang di bibir Tracy. Dengan lembut dia menyentuh foto Su Jin dengan jemari lentiknya dan berkata lirih, “Sudah lama sekali aku berharap untuk bisa bertemu denganmu. Kalau aku bisa membunuhmu… aku akan bisa membuat penembusan dengan psikokinesisku, kan?”
Jack menatap Tracy seakan wanita itu sudah kehilangan akal sehat.
Tracy balas menatapnya dan mendengus. “Kau berpikir kalau aku gila, kan?”
“Yah, kalau kau serius soal berusaha membunuh Xu Ran, maka ya, kupikir kau gila,” ujar Jack dengan raut wajah tak percaya. “Dia adalah seorang ahli psikokinesis dan dia jauh lebih maju dibandingkan dirimu dalam aspek ini. Jadi bagaimana kau akan membunuh dia?”
“Aku juga punya psikokinesis. Sebagai sesama pemilik dengan psikokinesis, aku mengetahui kelemahan mereka dengan lebih baik, jadi aku akan lebih tahu bagaimana cara membunuh dia.” Ada sorot sinting dan tidak waras di mata Tracy ketika tanpa sadar dia merapatkan kedua kakinya, seakan terangsang oleh ide ini.
Jack sama sekali tak terpesona melihat perilakunya ini. Dia sungguh, sungguh berharap orang yang mereka cari itu sebenarnya bukan Xu Ran. Kalau tidak, Dewan Kegelapan tidak cuma akan kehilangan Keith, tapi juga mereka bertiga.
Sementara itu, Su Jin dan Kano Mai baru saja kembali dari perjalanan melihat-lihat pemandangan seharian dan bertemu dengan Yun Tianye bersama murid-muridnya serta Thomas. Mereka semua tampaknya bersemangat tinggi.
“Bagaimana acara pertukarannya?” tanya Su Jin seraya membuka botol air mineral dan melemparkan satu botol juga kepada Kano Mai.
Thomas begitu penuh semangat ketika dia berkata, “Tuan Su, Anda seharusnya pergi melihat acaranya pagi ini! Tuan Yun benar-benar menjadi bintang pertunjukan dan mengalahkan belasan penantang secara berturut-turut! Gilaa! Juga, beberapa orang wanita di antara prajurit bayaran jadi tergila-gila kepadanya!”
Wajah Yun Tianye jadi benar-benar merah padam ketika Thomas menyebutkan hal ini, karena memang itulah yang terjadi. Ketika dia sudah selesai menghadapi lawan-lawannya, para wanita dari beberapa negara berbeda telah menerkam dirinya dan seakan berharap bisa menyeret dirinya ke dalam kamar mereka sehingga mereka bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pria Tiongkok yang tidak terlalu berotot ini ternyata bisa sehebat ini.
Murid-murid Yun Tianye terkikik-kikik lirih di samping. Ini adalah kali pertama mereka melihat guru mereka jadi kelabakan begitu. Cara sang guru kabur menyelamatkan diri dari wanita-wanita itu sama sekali tidak mirip dengan sosoknya sebagai seorang mahaguru.
Ketika mereka mengobrol dan tertawa, bel pintu tiba-tiba mulai berbunyi. Wei Wu membuka pintunya untuk mendapati Panther Hitam sedang berdiri di luar.
“Panther Hitam? Ada apa?” tanya Thomas ketika dia melihat siapa orang itu.
Panther Hitam mengangguk pelan ke arahnya, kemudian berkata kepada Su Jin, “Tuan Su, Burung Api menemukan bahwa ada satu kelompok pria dan wanita Kaukasia yang sedang berusaha menyelidiki Anda. Sebagai bagian dari kelompok penyelenggara acara ini, saya merasa kalau saya perlu memberitahukan hal ini pada Anda.”
“Oh? Apa kau tahu siapa orang-orang ini?” tanya Su Jin penasaran.