Buku Panduan Neraka - Chapter 124
Lv Jincheng bergegas maju selangkah untuk menghentikan Su Jin dari melakukan apa pun seraya berkata cemas, “Tidak apa-apa, kami akan ambil alih dari sini. Sungguh disayangkan dengan pria lainnya, karena dia sudah mati otak.”
Han Mengyao tak peduli dengan dua orang pemilik yang telah mereka tangkap. Dia bertanya penasaran, “Tadi ada begitu banyak orang di dalam sana. Bagaimana kau bisa kabur? Mereka tak mengejarmu?”
“Orang mati tak bisa mengejar yang masih hidup,” ujar Su Jin.
Tiga orang lainnya terlalu syok untuk bicara. Pemilik terakhir yang masih hidup tampak tak percaya ketika dia berkata, “Itu… itu mustahil! Jumlah kami ada lima belas, dan kami meninggalkan tiga belas orang di dalam sana untuk melawanmu, jadi bagaimana….”
“Iya, iya, terserah deh. Bro, apa ini bisa dianggap sebagai kontribusiku kepada negara? Maksudku, aku tak mau polisi khusus bilang bahwa membunuh merupakan tindak kejahatan tak peduli apa pun alasannya atas nama hak asasi manusia atau sesuatu semacam itu.” Su Jin cukup mencemaskan soal ini. Orang-orang ini merupakan pemilik Buku Panduan, jadi mereka merupakan ancaman nyata, namun polisi khusus tak tahu hal itu. Kalau polisi khusus sampai memutuskan bahwa Su Jin harus bertanggungjawab karena telah membunuh begitu banyak dari mereka, habislah dirinya.
Untung saja, Lv Jicheng meyakinkan Su Jin, “Orang-orang ini toh pantas mati. Yang sudah terjadi biarlah terjadi, aku akan suruh orang membereskan tempat itu.”
“Apa kau benar-benar telah membunuh ketigabelas orang itu sendiri? Orang-orang ini benar-benar cukup hebat. Kalau Jincheng dan aku tak punya senjata-senjata lain di tangan, saat ini kami pasti sudah mati. Tapi kau telah membereskan tiga belas orang sendirian… yang itu kedengaran agak tidak masuk akal.” Han Mengyao tak bisa memercayai betapa hebatnya Su Jin. Dia adalah salah satu petarung terbaik di generasinya dan Su Jin tak tampak jauh lebih tua daripada dirinya. Bagaimana bisa seseorang seusia pria itu jauh lebih tangguh daripada dirinya?
Su Jin hanya tertawa. “Kalian punya trik kalian dan aku punya trikku. Jangan terlalu memikirkan hal ini.”
Karena Su Jin tak mau membicarakannya, Han Mengyao pun tak bertanya lagi. Akan tetapi, Lv Jincheng, sedikit lebih bijak. Dia bisa melihat kalau Su Jin sebenarnya tak mau memberitahu mereka bahwa dia telah menghabisi ketiga belas orang itu sendirian. Tapi Su Jin cemas kalau kedua kedua orang pria itu berhasil membunuh dirinya serta Han Mengyao dan Su Jin tak bisa menghancurkan semua mayat dan jejak tepat waktu, maka polisi khusus akhirnya akan menemukan tentang hal ini, jadi lebih mudah untuk mengatakan hal itu lebih dulu tapi tetap merahasiakan prosesnya.
Su Jin tidak mencemaskan soal pemilik terakhir yang selamat. Para pemilik Buku Panduan punya cara mereka sendiri untuk keluar dari situasi rumit dan dia yakin kalau polisi khusus tidak akan bisa mendapatkan apa-apa darinya. Yang mengganggu Su Jin adalah apa yang terjadi sebelumnya ketika dia mencari dalam ingatan pemilik lainnya.
Ada lebih sedikit pembatasan di antara para pemilik, dan Buku Panduan tak pernah menghentikan dirinya dari mencari dalam ingatan pemilik lainnya. Dengan kata lain, kekuatan luar yang menghentikan dirinya dari menemukan lebih banyak adalah organisasi misterius tempat orang-orang ini menjadi anggotanya.
Polisi khusus bertugas membersihkan mayat-mayat yang berserakan di dalam gudang, jadi Su Jin tak mau tetap bersama dengan mereka berdua dan Lv Jincheng juga tak bersikeras. Akan tetapi, alih-alih pulang ke rumah, dia malah pergi ke panti asuhan yang tak terlalu jauh dari situ.
Segera setelah Su Jin pergi, Lv Jincheng menelepon dan berkata, “Ikuti dia.”
Han Mengyao menatap kakak seperguruannya. “Kau suruh seseorang mengikuti Su Jin?”
“Iya. Sebelumnya guru berkata bahwa Su Jin menyembunyikan suatu rahasia. Polisi khusus telah memeriksa semua informasi yang bisa kita dapat tentang dirinya, tapi sama sekali tak ada yang luar biasa soal kehidupannya. Rasanya seperti kalau kemampuan luar biasa yang dia punya muncul dalam waktu semalam. Guru berpikir… dia bisa jadi adalah orang macam itu.” Lv Jincheng tidak bicara dengan jelas, tapi Han Mengyao tahu apa yang dia bicarakan.
“Situ Jin datang kemari karena dia berpikir hal yang sama, kan?” kata Han Mengyao.
Lv Jincheng mengangguk dan mengerutkan alisnya. “Orang-orang itu selalu merupakan misteri bagi kita dan mereka merupakan ancaman besar bagi negara yang aman seperti negara kita ini. Kalau dia memang salah satu dari orang-orang itu, maka… aku yakin Guru akan ingin menyingkirkan dia secepatnya.”
“Menyingkirkan dia? Tapi kelihatannya dia bukan orang jahat.” Han Mengyao agak ragu untuk melakukan hal semacam itu. Sebelumnya Su Jin telah menyelamatkan nyawanya, dan pria itu telah melakukannya lagi hari ini.
Lv Jincheng mendesah dan menatap ke arah Su Jin pergi. “Kita adalah manusia yang bisa bersikap pengertian terhadap orang-orang yang kita anggap sebagai orang baik di situasi sulit, tapi polisi khusus tidak akan membuat pengecualian sedikit pun. Ancaman tetap adalah ancaman. Kecuali dia bekerja untuk polisi khusus dan kita tahu persis siapa dirinya serta bagaimana dia bisa jadi sekuat itu, akan sulit bagi polisi khusus untuk menetapkan kenapa dia harus dilepaskan.”
Han Mengyao melihat kilatan membekukan dalam mata kakak seperguruannya dan merasakan jantungnya merosot. Dia ikut menatap ke arah kepergian Su Jin dan dalam hati merasa agak galau.
“Ayo sekarang ikutlah, Guru menunggu kabar dari kita, dan kita juga perlu menanyai orang ini.” Lv Jincheng menepun bahu Han Mengyao seraya menyeret pemilik yang tadi telah dia bius.
****
Ketika Su Jin berjalan menuju panti asuhan, dengan cepat dia menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Psikokinesisnya seperti permukaan kolam yang tenang. Kalau ada sesuatu yang mengganggu ketenangannya, dia akan langsung merasakannya.
“Persis seperti yang telah kuperkirakan, huh.” Su Jin menggelengkan kepalanya. Dia tak mau berurusan sedikit pun dengan polisi khusus karena hal itu mendatangkan masalah yang tak dibutuhkan baginya. Jadi, kecuali dia memutuskan akan menyapu bersih mereka semua, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah menghindari mereka.
Tiba-tiba Su Jin meningkatkan kecepatannya di balik selubung kegelapan malam dan menghilang dari pandangan hanya dengan beberapa langkah. Orang yang menguntitnya adalah seorang senior di polisi khusus dan telah terlatih secara khusus untuk mengikuti orang lain. Pada sebagian besar kasus, hampir mustahil bagi siapa pun untuk lepas dari kuntitannya, tapi Su Jin ternyata mampu menghilang tepat di depan matanya.
Dia mendatangi tempat terakhir dia melihat Su Jin, berjongkok dan menyentuh tanah seraya mulai mengendus-endus seperti anjing.
Persis pada saat itulah, semua yang ada dalam pandangannya menggelap ketika dia kehilangan kesadaran. Su Jin muncul kembali tak jauh dari situ. Dia tahu bahwa siapa pun yang berasal dari kepolisian khusus adalah orang terlatih dan sulit untuk ditangani, jadi lebih mudah kalau membuatnya pingsan, mengubah ingatannya, lalu mengambil beberapa barang miliknya untuk membuatnya tampak seperti perampokan.
Si pria baru memperoleh kembali kesadarannya pada keesokan paginya. Dia menghantamkan telapak tangannya ke tanah dengan marah dan mengomel, “Apa-apaan ini?! Tak bisa dipercaya kalau aku sampai kerampokan! Dan oleh perampok yang sangat kuat pula!”
Menurut ingatan barunya yang telah ditinggalkan oleh Su Jin, dia telah berpapasan dengan beberapa orang perampok ketika sedang menguntit Su Jin dan pada akhirnya mereka berhasil membuatnya pingsan serta mencuri semua barang miliknya.
Sementara itu, Su Jin sudah tiba di panti asuhan. Dia memanggil semua anak itu dan menemukan dua orang anak yang terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan tersebut. Pada saat kejadian, seseorang telah menemukan cara untuk menyelamatkan mereka lewat proses ganti kulit yang aneh ini.
Semuanya terarah kembali pada Ye Yun, tapi tak satu pun dari anak-anak ini yang bisa menerangkan masalahnya secara jelas kepadanya. Semua yang mereka ketahui adalah bahwa orangtua mereka sudah mati dan Ye Yun telah menyelamatkan mereka serta menyuruh mereka untuk tinggal di sini.
Su Jin mulai merasa semakin dan semakin gelisah serta bisa merasakan sesuatu jauh di dalam dirinya yang membuat debar jantungnya meningkat tajam. Meramal masa depan merupakan kemampuan yang telah Xu Ran sebutkan pada Su Jin sebelumnya. Pada umumnya, orang hanya akan merasakannya ketika sesuatu akan terjadi pada diri mereka sendiri atau pada orang-orang yang sangat penting bagi mereka. Su Jin punya kesan kalau perasaan ini berhubungan dengan Ye Yun.
Setelah memikirkannya, dia memutuskan untuk memasuki Bar Neraka untuk melihat apakah dia bisa mendapatkan suatu informasi. Begitu dia memasuki bar, dia mendapati bahwa pria paruh baya yang telah menukarkan daun-daun Pohon Kehidupan dengannya sudah menunggu dirinya di sana.
“Akhirnya kau datang juga! Aku menemukan lebih banyak hal yang berhubungan dengan Kekuatan Roh, bagaimana kalau kau periksa apakah ada dari benda-benda ini yang berguna?” ujar si pria sebelum Su Jin bahkan bisa mengatakan apa-apa lalu membuka Buku Panduannya untuk ditunjukkan pada Su Jin.
Su Jin benar-benar terkejut. Apa pria ini tak punya kerjaan lain? “Eh… apa Anda… apa Anda hanya menunggu di dalam sini setiap hari?”
Si pria menatap Su Jin dan menggelengkan kepalanya, “Mana mungkin?”
‘Kupikir juga begitu. Kurasa aku cuma cukup beruntung karena terus bertemu dengannya,’ pikir Su Jin.
“Aku cuma tinggal di sini selama kira-kira dua puluh hari dalam sebulan,” si pria meneruskan.
Su Jin nyaris tersedak ludahnya sendiri. Dua puluh hari dalam sebulan sama saja dengan tinggal setiap hari di dalam bar. Kalau si pria bekerja di sini, dia akan sudah mendapatkan hadiah karena tak pernah melewatkan satu hari kerja pun.
“Kenapa kau batuk-batuk begitu? Cepatlah lihat benda-benda ini! Apa mereka ada gunanya bagimu?” SI pria menyodorkan Buku Panduannya ke muka Su Jin. Dari tiga benda yang bisa meningkatkan Kekuatan Roh, hanya satu di antaranya yang memberikan peningkatan menengah, sementara dua lainnya hanya memberi sedikit peningkatan.
“Apa syarat pertukaranmu kalau aku menginginkan semuanya?” Su Jin berpikir bahwa lebih baik mendapatkan barang sebanyak yang dia bisa, tapi hal itu juga harus diperoleh dengan harga yang masuk akal.
“Satu helai daun. Hanya itu yang kuminta.” Si pria juga adalah orang yang praktis. Dia tahu bahwa meski benda-benda ini sulit untuk didapatkan, yang dia tawarkan ini juga bukan sesuatu yang terlalu berharga, jadi dia tak bisa meminta terlalu banyak.
Su Jin merasa kalau ini adalah harga yang masuk akal, jadi mereka pun meneruskan transaksinya.
Setelah itu, Su Jin bertanya, “Omong-omong, karena Anda telah menghabiskan banyak waktu di dalam sini, apa itu berarti Anda juga punya banyak informasi?”
“Yah, aku adalah seorang pebisnis, jadi asalkan kau punya cukup banyak uang, aku bisa mendapatkan apa pun untukmu.” Si pria menyulut rokoknya dan mengisap dalam-dalam.
Mata Su Jin berbinar. “Aku butuh dua informasi. Yang satu mengenai sekelompok pemilik yang telah berkeliaran merampok barang-barang milik pemilik-pemilik lainnya, yang lain adalah tentang seseorang yang kucurigai adalah seorang pemilik. Apa Anda akan bisa membantuku mendapatkan informasi semacam itu?”
“Oh tidak, kau telah bertemu dengan para perampok itu?” Si pria tampak agak terkejut dan menggelengkan kepalanya pada Su Jin. “Aku akan menasihatimu agar hati-hati. Kalau kau tak bisa mengatasi mereka, tinggal saja di sini dan jangan keluar-keluar lagi.”
“Terima kasih atas sarannya. Apa Anda punya informasi tentang mereka?” tanya Su Jin seraya tersenyum.
Si pria mengangguk dan berkata, “Yah, sebagian besar pemilik yang sudah cukup lama di sini tahu tentang mereka, dan pengetahuanku tentang mereka tak jauh lebih banyak daripada yang lainnya. Tak ada seorang pun yang tahu siapa yang telah membentuk organisasi ini dan menurut legenda, bosnya sebenarnya adalah sebuah tim Tingkat A. anggota mereka berasal dari semesta-semesta yang berbeda dan mereka akan mengirim anggota untuk menarget para pemilik di semesta yang berbeda dari semesta mereka sendiri. Dengan demikian, bahkan jika mereka membuat banyak masalah di semesta target, kekuatan umat manusia di semesta itu takkan bisa melakukan apa-apa soal mereka karena secara teknis mereka tidak ada.”
“Semesta yang berbeda?” Su Jin agak terkejut. Jadi, orang-orang yang telah berusaha menyerangnya ternyata berasal dari semesta yang berbeda?
“Mengejutkan, kan? Sepertinya, si bos punya suatu pusaka kuat yang bisa membuat siapa pun yang dia izinkan untuk berpindah ke dimensi-dimensi berbeda. Pokoknya, orang-orang ini tak boleh dianggap enteng. Sangat sedikit pemilik yang berhasil lolos dari mereka.” Si pria mengepulkan asap dalam jumlah besar dan menggelengkan kepalanya dengan raut keheranan. “Kudengar orang-orang ini takkan berhenti hingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, jadi… semoga beruntung!”
Su Jin mengangguk. Memang benar kalau orang-orang ini sulit untuk diatasi, dan mungkin saja pada kali selanjutnya organisasi itu akan mengirimkan pemilik-pemilik yang lebih kuat untuk mengejarnya. Tapi itu adalah sesuatu yang harus dia atasi di masa mendatang, bukan sekarang.
Jadi, Su Jin pun bertanya lagi, “Aku butuh informasi tentang orang lain. Namanya Ye Yun dan dia mungkin adalah seorang pemilik. Mungkin. Apa kau bisa membantuku mencari tahu lebih banyak tentang dia?”