Accompanying The Phoenix - Chapter 81
Saat ini siang hari dan Xing Zhi sedang memasak di dapur, sementara Shen Li berlatih dengan tombak pendek di halaman. Ketika Xing Zhi sudah menyajikan semua makanan ke atas meja, tanpa dia perlu memanggil Shen Li, Shen Li langsun menyimpan tombaknya dan dengan beberapa langkah cepat, dia tiba di meja makan lalu duduk. Ketika Shen Li melihat kalau di situ ada daging, dia pun menusuknya dengan sumpit.
Sembari memegangi mangkuk nasinya, Xing Zhi mengamati Shen Li dari seberang meja. Tiba-tiba dia berkata: “Shen Li, apa menurutmu kita agak tidak harmonis?”
Shen Li mengunyah makanan di mulutnya dengan cepat dan mengerjap tajam pada Xing Zhi: “Nggak, yin dan yang kita dalam kedamaian, jadi kita sangat harmonis.”
“Itu tidak benar,” Xing Zhi berkata sungguh-sungguh, “Menurutmu di bagian mananya kau punya tampang feminin?”
Ketika Shen Li meletakkan mangkuk dan sumpitnya, ekspresinya tetap tak berubah. Yang kumaksud adalah, kau adalah yin dan aku yang. Yin dan yang kita begitu damai, jadi kita sangat harmonis.”
Akhirnya Xing Zhi tak bisa bicara lagi dan senyumnya merekah: “Itu juga tidak buruk.”
Keduanya sedang mengobrol dengan gembira ketika mereka mendengar suara ketukan pada pintu di luar kediaman mereka. Shen Li menatap Xing Zhi: “Orang-orang dari Alam Kahyangan mencarimu lagi?”
Ketika Xing Zhi tak mau berkomentar, suara teriakan nyaring seorang gadis terdengar dari luar pintu, “Apakah ini rumah dari Raja Langit Biru dan Xing Zhi Shen Jun? Saya adalah pelayan Nona Jin dari Gunung Salju Utara.”
“Nona Jin?” Shen Li tertegun. Mereka sudah tinggal di Alam Fana selama dua puluh tahun. Dalam dua puluh tahun ini, mereka praktis tak ada hubungannya dengan Nona Jin. Kabar-kabar tentang wanita itu, mau besar maupun kecil, masih didengar dari orang lain.
Lewat sulur-sulur anggur, kabarnya setelah Nona Jin berpisah dengan mereka, wanita itu melacak energi jahat miliknya ke Alam Fana. Tak ada seorang pun yang tahu apakah dia telah menemukan energi jahatnya itu atau belum, tapi tak ada seorang pun yang menyangka kalau dia akan menemukan seorang pria yang disukainya. Akan tetapi, pria ini adalah seorang kultivator keabadian, dipengaruhi oleh kepalsuan sekte-sekte keabadian di Alam Fana, pikirannya cukup kaku dengan memuaskan. Pria itu sangat setia pada konsep bahwa manusia dan siluman berasal dari jalan yang berbeda. Karenanya, dia menolak untuk menerima Nona Jin. Nona Jin juga adalah orang yang sangat setia, dia tetap berada di sisi pria itu selama dua puluh tahun. Di Alam Fana, Nona Jin telah membuat gangguan yang begitu besar sehingga semua orang pada sekte-sekte keabadian tahu semua hal itu. Shen Li mendengar tentang hal itu ketika sedang bergosip santai dengan para dewa bumi setempat.
Sejauh ini, pendekatan Nona Jin tidak membuahkan hasil, jadi kenapa dia tiba-tiba mengirim orang kemari? Mungkinkah dia ingin Shen Li dan Xing Zhi membantunya?
Dengan pikiran penuh keraguan, Shen Li meletakkan mangkuknya dan pergi untuk membuka pintu. Di depan pintu, berdirilah seorang gadis kecil berusia remaja. Dia mendongak menatap Shen Li, membungkuk dan memberi hormat: “Salam, Yang Mulia. Saya kemari untuk mengantarkan undangan majikan saya.”
“Undangan.” Kebingungan, Shen Li bertanya, “Dia juga merayakan ulang tahun?” Nona Jin bahkan bisa terus menghitung umurnya sendiri…. Shen Li mengambil undangan merah itu dari si gadis kecil dan membukanya. Seketika, sekujur tubuh Shen Li terperanjat, “Dia-dia akan menikah?”
“Benar.”
“Dengan pendeta Tao yang didesas-desuskan itu?” Shen Li membaca undangannya lagi dan lagi, “Bulan depan?”
“Benar.”
Shen Li terdiam. Kedua orang ini ternyata telah membuat kemajuan sebesar ini, tapi dia belum pernah mendengar satu pun dari para dewa bumi gabut itu membicarakan tentang hal ini. Ini hanya bisa berarti bahwa urusan ini benar-benar dadakan, sehingga kabar tentangnya belum menyebar. Sekali lagi, si gadis kecil memberi bungkukan lain pada Shen Li dan berkata: “Majikan secara khusus memerintahkan saya agar menyampaikan ini kepada Raja dan Shen Jun, harap ingatlah untuk membawa bintang-bintang dari Langit di Luar Langit. Kalian sudah berhutang kepada Beliau selama beberapa puluh tahun.” Kemudian si gadis kecil pun berpamitan dengan penuh hormat.
Setelah Shen Li menutup pintu, dia membawa undangan itu ke dalam ruangan dan meletakkannya ke atas meja: “Langit di Luar Langit sudah runtuh, ke mana kita bisa pergi mencari bintang untuknya?”
Tanpa mengubah ekspresinya, Xing Zhi terus makan: “Pungut saja beberapa bongkah batu.”
“Itu tidak baik…. Lagipula, yang akan menikah ini adalah Nona Jin. Hal ini cuma terjadi satu kali tiap puluhan ribu tahun.”
“Shen Li, kau tahu seperti apa penampakan bintang-bintang pada Langit di Luar Langit saat ada di tanganmu?” Shen Li menggelengkan kepalanya, sementara Xing Zhi tersenyum. “Maka begitu saja. Beri dia beberapa bongkah batu dan bilang padanya kalau itu adalah bintang-bintang pada Langit di Luar Langit. Saat ini, benar-benar tak tersisa bintang apa pun untuk bisa dia bandingkan. Dia akan tetap merasa senang ketika menerimanya.”
Shen Li menepuk dahinya: “Pertanyaannya bukan soal apakah dia akan senang atau tidak, tapi lebih pada tidakkah kau merasa tak punya hati nurani dengan melakukan in?” Menatap mata tenang Xing Zhi, Shen Li pun terdiam sejenak, “Terserahlah, lupakan saja kalau aku pernah tanya.” Dia kembali membuka undangan itu, “Kapan kita akan berangkat? Apa tubuhmu bisa menahan hawa dingin membekukan dari gunung salju?”
“Bagaimanapun juga, aku punya raga seorang dewa.” Xing Zhi tersenyum dan menatap Shen Li, “Kau seharusnya sudah tahu betapa sehatnya tubuhku ini.”
Seketika, pipi Shen Li merona merah dan dia terbatuk pelan, “Tak peduli sebaik apa pun tubuhmu, tetap saja kecepatannya tidak sememuaskan sebelumnya. Kita harus berangkat sedikit lebih cepat. Aku sudah tidak bertemu Nona Jin selama bertahun-tahun, aku sangat merindukan dia.”
Akan tetapi, pernikahan? Shen Li menatap undangan itu dan mengernyit. Dia benar-benar tak bisa menghubungkan Nona Jin, sosok yang ada dalam ingatannya, dengan kata ‘menikah’. Shen Li selalu berpikir bahwa Nona Jin seharusnya adalah seorang wanita yang selalu bebas dan gembira, tidak tersentuh oleh dunia fana. Bagaimana bisa wanita itu berhubungan dengan hal sefana ini?
****
Di atas gunung salju, angin dingin yang mengandung kekuatan sihir selalu berhembus. Xing Zhi tak peduli pada martabatnya, di sepanjang perjalanan dia hanya terus menambahkan lebih banyak pakaian pada dirinya. Dari kaki gunung hingga setengah jalan menaiki gunung, dirinya sudah terbungkus dalam empat atau lima jaket dengan mantel bulu rubah besar pada lapisan terluar. Dari kejauhan, dirinya tampak seperti bola salju. Akan tetapi, Shen Li hanya mengenakan satu lapis mantel. Dia menatap ke arah jalan pegunungan tak berujung di depannya, kemudian berbalik untuk menatap Xing Zhi, yang bibirnya agak kebiruan akibat hawa dingin yang membekukan. Meski hatinya terasa sakit, dia tak bisa menahan diri untuk mengkritik: “Bukankah kau bilang tubuhmu sangat sehat?”
Xing Zhi menghela napas tak berdaya, “Kukira kau akan mengerti ketika aku menambahkan beberapa lapis pakaian lagi pada diriku sendiri.” Dia melirik Shen Li dengan tampang agak nelangsa. Kemudian dia melepas ikatan mantel bulu rubahnya, membuka lapisan jaket-jaketnya, lalu memeluk Shen Li dalam dekapannya, “Aku kedinginan, apa kau tak tahu bagaimana harus mengambil inisiatif untuk menyenangkanku?” Dia membungkus Shen Li dalam jaket-jaket longgarnya dan memprotes pelan, “Sangat tidak romantis.”
Temperatur dari tubuh Shen Li dengan cepat membuat pakaian Xing Zhi terasa hangat dan nyaman. Bahkan meski mereka sudah bersama dalam waktu lama, wajah Shen Li masih memerah: “Tidak mudah kalau berjalan seperti ini.” Dia meronta pelan.
Sebelum Xing Zhi bisa bicara, tiba-tiba angin berhembus lewat di depannya. Nona Jin yang mengenakan gaun pengantin tiba-tiba muncul di depan mereka berdua. Melihat Shen Li dan Xing Zhi dalam posisi yang patut dipertanyakan, dia pun berpura-pura tersipu dan menutupi wajahnya: “Oh, wah, wah, saya sudah tak melihatmu, adik kecilku, selama bertahun-tahun. Begitu kamu muncul, kau membuat saya merasa cemburu.”
Dengan lembut Shen Li mendorong Xing Zhi menjauh. Xing Zhi tak punya pilihan selain melepaskan Shen Li. Ujarnya kecewa: “Jaketnya tak lagi terasa hangat dan nyaman.”
Melihat orang dengan wajah cuek ini bertingkah seperti anak manja, sudut-sudut mulut Shen Li menekuk naik.
Nona Jin menutupi bibirnya dan sambil tertawa-tawa berkata, “Sayalah yang bersalah karena membuat Shen Jun sampai membeku. Tetapi siapa yang telah membuat saya jadi gelisah? Setelah lewat bertahun-tahun, saya sangat merindukan adik kecil saya.” Setelah berkata demikian, Nona Jin berjalan beberapa langkah menuruni tanga dan mengangkat tangan Shen Li, membelainya lagi dan lagi, “Tetaplah tangan seorang wanita yang terasa paling nyaman untuk disentuh. Saya dengar adik kecil telah tinggal di Alam Fana selama beberapa tahun terakhir ini. Bagaimana kabarnya?”
Sementara Nona Jin terus mengoceh tanpa henti, dengan jeli Shen Li menyadari aura lemah di tubuhnya dan ganti menggenggam pergelangan tangannya.
Kesehatan Xing Zhi selalu buruk. Jadi, ketika dirinya ada di Alam Fana, Shen Li juga mempelajari sedikit keahlian pengobatan hingga taraf tertentu. Ketika Shen Li merasakan denyut nadi Nona Jin, dia mengernyit: “Mengapa aura di tubuhmu begitu lemah?”
Senyum Nona Jin tidak berubah, ketika dia mendorong tangan Shen Li dengan mulusnya: “Ini hanya karena akhir-akhir ini saya sedang sibuk, jadi ini bukan masalah besar.” Dia tak menunggu Shen Li menanggapi dan berkata pada Xing Zhi, “Kondisi Shen Jun tidak kelihatan sebaik sebelumnya, hmm. Lebih baik tidak berlama-lama di tengah badai salju ini. Sekarang saya akan membawa kalian semua ke wisma.”
Tempat Nona Jin masih sama seperti sebelumnya. Dia hanya membukanya untuk orang-orang yang berbisnis pada saat-saat tertentu setiap harinya. Nona Jin memakai suatu barisan untuk mengirim Shen Li dan Xing Zhi ke aula utama di mana transaksi-transaksi bisnis berlangsung. Aula itu begitu ramai, riuh dengan suara-suara dan keceriaan yang lebih besar daripada sebelumnya.
Ketika semua orang di aula melihat Nona Jin tiba-tiba muncul bersama dua orang lain, mereka semua pun menghentikan kegiatan mereka dan menatap keduanya. Nona Jin tersenyum: “Oh astaga, saya sudah akan menikah, jadi saya tak bisa membiarkan semua tamu melihat saya dalam kondisi seperti ini. Suami saya akan jadi cemburu.”
Seketika itu juga, atmosfer di aula menjadi ceria. Seseorang berkata dengan nada bercanda: “Nona Jin, apa kau itu benar-benar akan menikah? Pada tiga hari terakhir ini, aku sudah datang kemari setiap hari untuk berbisnis, tapi aku belum pernah melihat suamimu. Mungkin dia sama sekali tak peduli padamu, istrinya ini?”
“Tentu saja, ini karena saya telah menyembunyikan dia, jadi bagaimana bisa saya membiarkan Anda melihat dia?” Nona Jin menatap orang itu, yang barusan bicara, dengan sorot mata agak dingin. “Hari ini, tamu-tamu terhormat ini telah datang berkunjung, jadi kita tidak akan melanjutkan bisnisnya. Silakan Anda pergi.”
Sejenak, orang itu tertegun. Barulah kemudian dia menyadari bahwa dirinya telah mengucapkan sesuatu yang salah dan ingin minta maaf, tetapi ketika dia melihat ekspresi Nona Jin, tiba-tiba dia merasakan hawa dingin berdiam di dalam hatinya. Dia pun melemparkan benda di tangannya dan buru-buru berlari pergi. Sesaat orang-orang di aula menjadi heboh, tapi dengan sadar diri mereka semua pun bubar. Shen Li menatap bisu pada Nona Jin dan bertanya: “Kau tidak menculik laki-laki secara paksa, kan?”
Nona Jin menatap tanpa daya pada Shen Li. Kemudian dia pun menghembuskan napas panjang: “Hanya rayuan dan janji. Dia dan orang-orang di sektenya terluka, jadi saya berjanji untuk menyelamatkan mereka kalau dia berjanji untuk menikahi saya. Ini tak bisa dianggap sebagai menculik. Ditambah lagi…. Secara instingtif saya merasa kalau dia mungkin juga menyukai saya.”
Sebelumnya, Shen Li pernah mendengar dari para dewa bumi bahwa Nona Jin telah mengejar -ngejar pria itu selama lebih dari dua puluh tahun dan si pria tak pernah menyerah. Pria itu pasti adalah orang yang sangat keras kepala, yang juga sangat memedulikan harga dirinya. Sekarang karena dirinya sudah berhasil dirayu oleh Nona Jin, dia pasti jadi tidak menyukai Nona Jin. Maka, bisa jadi seberapa akurat sebenarnya ‘insting’ Nona Jin itu….
Ketika Shen Li sudah akan mengucapkan beberapa patah kata bujukan, dia mendengar Xing Zhi berkata: “Seharusnya memang begitu.” Ekspresinya luar biasa tulus, “Orang itu pasti menyukaimu, atau bagaimanapun juga dia tidak akan pernah setuju untuk menikahimu. Jangan cemaskan soal hal lainnya. Pertama-tama, kau harus memasak nasi dengannya, dan kemudian kau tidak akan perlu melompat-lompat.”
Kata-kata Xing Zhi menghujam tepat ke dalam hati Nona Jin. Seketika, dia memilih sehelai mantel bulu rubah dari sebuah lapak toko di sebelahnya dan dengan mata berbinar gembira, dia menghadiahkannya kepada Xing Zhi, “Shen Jun benar. Anda bisa mengambil mantel bulu rubah yang terbuat dari rubah salju berusia seribu tahun ini. Mantel ini jauh lebih berguna daripada berlapis-lapis jaket Anda.”
Tanpa sungkan-sungkan, Xing Zhi menerima mantel bulu itu.
Nona Jin tertawa dengan mata menyipit, “Saya sudah mengaturkan kamar untuk kalian berdua. Kalian pergilah lebih dulu ke sana. Setelah saya merapikan tempat di sini, saya akan pergi mencarimu, adik, dan menceritakan seluruh situasinya dengan jelas.”
Ketika Shen Li dan Xing Zhi keluar dari aula itu, Shen Li mengernyit dan menatap Xing Zhi, “Bagaimana kau tahu kalau pria itu menyukai Nona Jin?”
“Aku tak tahu.” Xing Zhi berkata, “Tapi lebih baik membiarkan dia menempeli pria itu daripada membiarkan dia menempelimu.” Xing Zhi memicingkan matanya dan tersenyum, “Kau itu milikku.”
Shen Li berkomentar: “Egois dan tak tahu malu.”