Master Series - Chapter 7
Di dalam kegelapan, aku memimpikan tentang kejadian-kejadian di masa lalu, dan semuanya itu adalah tentang Qinghan. Sebenarnya, bila aku bisa terus bertemu dengannya, bahkan bila aku harus terjebak dalam mimpi selamanya, aku tak keberatan.
Bermimpi dan memimpikan tentang masa lalu, entah bagaimana mimpi-mimpi itu tampaknya telah menjadi nyata. Aku sungguh merasa kalau seseorang menggenggam tanganku dan dengan parau memanggil-manggil di sisiku, “Guru.” Suara itu begitu penuh penyesalan, begitu gelisah, juga begitu pilu.
Setelah tertidur selama berhari-hari, akhirnya parlahan-lahan aku mendapatkan kembali kesadaranku. Saat aku baru saja membuka mataku, aku sudah bisa mendengar suara dari arah luar. “Sebagai Raja iblis, karena kau bisa meninggalkan jurang iblis dan kembali ke tiga dunia, kau seharusnya mengambil tanggungjawab kepemimpinan. Kau harus menikahiku dan memimpin kaum iblisku menuju tempat yang lebih tinggi, merebut kembali wilayah dan kekuatan jahat yang telah ditekan sedikit demi sedikit oleh para bajingan dari dunia kahyangan selama bertahun-tahun. Namun sekarang, kau malah pergi tanpa mengucapkan apa-apa, datang ke pegunungan ini untuk menemani seorang manusia abadi yang sebelah kakinya sudah menginjak kuburan, tinggal dalam pengasingan!”
Mendengar suara ini, aku menyadari bahwa si Gadis Dewi telah kembali lagi. Hanya saja karena kali ini dia tak menyerang, aku pun mengerjap dan meneruskan berbaring di ranjang, berniat mengabaikan situasinya.
“Tak usah menyebutkan hal lainnya, apa kau tahu sudah berapa banyak sesama kita yang telah dibunuh oleh wanita yang kau temani ini? Bahkan Ratu leluhur kita yang suci meninggalkan dunia lebih cepat gara-gara dia! Bersama dengannya berarti mengkhianati kaum iblis.”
“Lalu kenapa?”
Liu Yue menjawab dengan acuh tak acuh dan selama sesaat, kupikir aku mendengar Gadis Dewi itu muntah darah karena marah.
Kupikir hal ini menggelikan, menjadi sedikit lebih berpikiran jernih. Dan saat aku menjadi sadar sepenuhnya, aku pun menyadari kenapa nama Liu Yue terdengar begitu familier. Bukankah itu adalah sang Raja Iblis yang ternama yang terjatuh ke dalam jurang iblis, dan tak pernah merangkak naik lagi….
Menyadari hal ini, sekujur tubuhku menjadi kaku.
Sang Raja Iblis merangkak keluar dari jurang iblis….
Aku terperanjat, berbalik untuk bangkit. Bahkan tanpa mengenakan sepatuku, aku melangkah keluar pintu. Melihatku keluar, mata Liu Yue menjadi cerah tapi aku tak menunggu dia bicara. Alih-alih, aku mencengkeram kerah bajunya, “Apakah ada orang lain selain kau yang telah merangkak keluar dari tempat itu?”
Liu Yue menatapku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Aku tak mau menunda-nunda waktu, menolehkan kepalaku untuk menatap si Gadis Dewi. Saat si Gadis Dewi melihat bahwa aku sedang menatap dirinya, seakan ada pisau di mataku yang menusuknya dan dia pun melangkah mundur ketakutan. Setelah itu, sepertinya dia berpikir bahwa yang dia lakukan itu terlalu pengecut, maka dia membersihkan tenggorokannya dan bertanya, “Apa?”
“Apa ada orang lain yang yang telah meninggalkan jurang iblis?”
“Apa kau menanyakan tentang muridmu itu?”
“Katakan!”
Si Gadis Dewi gemetar mendengar teriakanku, dan berkata terbata, “Kaum iblis kami telah menurunkan begitu banyak orang ke tempat itu selama beribu-ribu tahun. Selain Raja Iblis, siapa lagi yang bisa keluar….”
Bahkan sebelum dia selesai, aku sudah pergi ke arah jurang iblis.
Tahun itu aku seharusnya turun untuk mencari QInghan. Kupikir, bila Raja Iblis itu bisa pergi, maka mungkin Qinghan juga bisa. Bahkan bila tidak, seandainya aku turun, mungkin aku sudah menemukan dirinya. Aku seharusnya tak menunggu saja di atas….
Aku seharusnya menemaninya.
Lihatlah bagaimana kehidupanku selama beberapa tahun terakhir, semakin memburuk seiring berlalunya waktu.
Kukerahkan kekuatanku semampuku, langsung tiba di jurang iblis. Menatap jurang raksasa dari atas, kebetulan aku melihat sekelompok iblis berkumpul bersama. Saat aku turun, kudengar seseorang dalam kelompok itu berseru, “Di mana bocah itu? Suruh dia kembalikan ragaku!”
Seseorang di samping berkata, “Dia kelihatan agak mirip dengan bocah yang telah membunuh Pangeran Li bertahun-tahun yang lalu….”
Sekujur tubuhku berguncang, dan aku pun mendorong kerumunan untuk bergerak maju. Tiba-tiba, kudengar sebuah pekikan yang membelukan darah dan semua orang di depanku segera berpencaran sambil berteriak, “Dia memakan seorang iblis, memakan iblis!”
Semua orang menjadi panik dan melarikan diri. Barulah kemudian aku melihat orang yang berada kira-kira sepuluh langkah jauhnya dariku. Murid yang telah kubesarkan sejak kecil, mengenakan pakaian compang-camping dengan rambut acak-acakan, saat ini sedang menggigit leher seorang iblis, mengisap darahnya.
“Aku adalah Raja Iblismu!” dia berseru, “Kalian semua, berikan aku darahmu!”
Aku menatapnya, mulut penuh dengan darah, terlihat seperti orang gila. Bahkan bila dia memiliki wajah Qinghan, aku tahu persis bahwa dia bukanlah Qinghan. Bahkan bila au hanya pernah melihatnya di dalam buku, orang di depanku ini sungguh mirip dengan monster iblis kuno yang tak beradab, haus darah dan kecanduan membunuh.
Dia adalah Raja Iblis yang sesungguhnya.
Lalu yang ada di rumahku….
Saat aku menyadari hal ini, aku sudah tak punya kesempatan untuk berbalik dan lari seperti yang lainnya, karena, mata sang Raja Iblis saat ini telah terarah pada tubuhku.
Kalau di masa lalu, Aku takkan lari, dan akan bertarung secara terbuka melawan Raja Iblis yang baru saja merangkak keluar dari dalam jurang iblis. Kami mungkin bisa bertukar beberapa ratus jurus, tetapi aku yang sekarang tak bisa melakukannya. Khususnya karena aku telah menua dan mendapati bahwa lebih sulit untuk menggerakkan tangan dan kakiku.
Sosok sang Raja Ibis bagaikan angin, serta merta sampai di hadapanku. karena aku telah menghabiskan tenaga untuk sampai kemari, aku tak mampu bertahan melawan tangan yang mencengkeram leherku….