Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 203
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 203 - Mimpi (II)
Pagi ini, Yi Tian Yu datang lebih awal ke sekolah.
Kemudian, di depan meja Xue Jiao, dia meraih setumpuk surat cinta, yang merupakan aktivitas kesehariannya.
“Sudah lama sejak olimpiade Matematika berakhir. Mengapa ada begitu banyak surat cinta??? Apakah orang-orang ini hanya rajin menulis surat cinta, alih-alih belajar setiap hari?”
Suaranya sangat marah, sangat tidak berdaya, dan juga terdengar sangat emosi seperti ingin memukul orang.
Tiba-tiba, Yi Tian Yu berhenti, “Sialan! Surat-surat ini bukan berasal dari kelompok orang yang sama???”
Berapa banyak pengagum rahasia yang dimiliki kutu buku ini??
Dia ingin membuang surat-surat itu ke dalam tempat sampah, tapi matanya tiba-tiba tertarik pada sepucuk surat cinta.
Kebanyakan orang tidak menuliskan sesuatu di sampul surat, tapi ada sesuatu yang tertulis di salah satu sampul surat ini.
Di sana, tertulis——
Karena dirimu, aku tersadar bahwa akan ada ketertarikan yang begitu kuat di antara sesama jenis.
Sesama jenis??
“Brengsek! Bahkan, ada gadis seperti ini di sini!”
Yi Tian Yu dengan gila-gilaan mencengkeram surat cinta tersebut. Pada saat itu, sebuah suara terdengar dari arah belakangnya——
“Kau datang sepagi ini?”
Orang itu adalah Xue Jiao!
Yi Tian Yu tanpa sadar menyembunyikan barang-barang yang dipegangnya ke belakang punggungnya. Xue Jiao terlihat bingung. Pemuda itu terlambat menyembunyikannya dan gadis itu bisa melihat apa yang sedang dipegangnya.
Xue Jiao sedikit terdiam, apa maksud dari tindakan Yi Tian Yu ini?
Dia memutar matanya, duduk di kursinya, dan berkata, “Bukankah itu surat cinta? Ini tidak seperti aku tidak pernah melihat itu sebelumnya. Mengapa kau tiba-tiba menyembunyikannya?”
Xue Jiao berhenti sejenak dan bertanya, “Apa kau takut jika aku iri padamu?”
Yi Tian Yu, “…”
Xue Jiao mengeluarkan bukunya dari laci meja dan berkata sambil tersenyum, “Jangan khawatir, jangan mengkhawatirkan suasana hatiku. Bukan masalah besar untuk menerima surat cinta. Hanya saja, jangan sampai surat-surat ini mempengaruhi dirimu.”
Dia berpikir dalam hati bahwa biasanya, dia tidak menyadari bahwa, Yi Tian Yu, bajingan besar ini, bisa menjaga perasaan teman sebangkunya yang belum pernah menerima surat cinta ini?
Akan tetapi, pemuda ini bisa yakin bahwa dia sama sekali tidak merasa iri ataupun cemburu!
Yi Tian Yu, “Baiklah…”
Dia membuang surat cinta itu, lalu dia menatap Xue Jiao, seolah-olah dia memikirkan sesuatu dan duduk di kursinya sendiri dengan penuh semangat.
Dengan kepala yang mendekati Xue Jiao, wajahnya terlihat bersemangat, “Kutu buku, izinkan aku memberi tahumu sebuah kabar baik! Tim basket kita berhasil memasuki peringkat delapan besar! Jika kita memenangkan pertadingan berikutnya, kita bisa masuk ke peringkat empat besar! Hahahaha!”
Xue Jiao mendongak, mengarahkan pandangan pada Yi Tian Yu, dan menatapnya.
Yi Tian Yu bahkan lebih bersemangat dan terus pamer kepadanya, “Kali ini, tim basket kita berhasil masuk ke dalam peringkat delapan besar, terutama karena ada satu kekuatan utama, Yu-Ge, aku! Aku tidak bergabung tahun lalu, sehingga sekolah kita bahkan tidak masuk delapan besar!”
Dia secara sengaja mengabaikan fakta bahwa Cheng Ming Ze tidak ikut andil dalam pertandingan tahun lalu.
Xue Jiao masih menatapnya dan tidak berbicara.
Yi Tian Yu mulai tersenyum lagi dan perlahan-lahan menjadi sedikit malu.
Dia memegang kepalanya sendiri, “Ada apa, kutu buku? Apa kau ingin mengagumi Ge Ge-mu ini? Ketika kau menonton pertandingan semifinal Sabtu ini, kau pasti akan mengaggumi Ge Ge lagi!”
Xue Jiao, “…”
Dia menatap Yi Tian Yu, matanya berangsur-angsur berubah dan sedikit bermakna.