Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 145
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 145 - Acara Tahunan (I)
Gu Xue Jiao juga ikut?!
Yi Tian Yu tertegun sejenak. Dia masih memegang bola basket di tangannya dan berdiri dengan kaku di tempat yang sama.
Setelah beberapa saat, dia menoleh dan berkata dengan kaku——
“Sebaikna, aku pergi dengan kalian. Pasti cukup memalukan jika tidak ada anak yang menemani kalian di acara tahunan beberapa tahun terakhir ini.”
Ibu Yi: “…”
Dia menelan ludah dan berkata dengan dingin, “Kalau begitu, Ibu harus berterima kasih padamu.”
“Sama-sama, Bu. Ini adalah tugasku untuk berbakti kepada kalian.” Yi Tian Yu tertawa sambil melakukan beberapa dribble dengan bola basketnya. Dia terlihat sangat bahagia.
Dia tidak menyadarinya, tetapi ketika dia mendengar bahwa Xue Jiao akan pergi, suasana hatinya pun menjadi bagus.
Ibu Yi tidak bisa menahan kekesalannya dan menghancurkan apelnya——
“Jangan bermain lagi!”
Anak laki-laki itu memantulkan bolanya dan bersiap untuk menaiki tangga. Kemudian, dia tiba-tiba berhenti di depan tangga.
“Ngomong-ngomong, bagaimana Ibu bisa tahu bahwa dia akan ikut?”
Ibu Yi perlahan mengambil apel barunya dan berkata, “Ibu dan Ayah pergi untuk mengambil pakaian hari ini. Secara kebetulan, Ibu bertemu dengannya dan membantunya untuk memilihkan gaun. Warna gaunnya merah tua. Sangat cantik! Sangat cantik! Xue Jiao terlihat ramping dan bahunya juga terbuka…”
“Waaa——” Yi Tian Yu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan bergegas menaiki tangga.
Gerakkannya sangat besar, bahkan Yi Da Fa pun terkejut. Dia berlari keluar kamarnya dan bertanya, “Ada apa?”
Ibu Yi mengerjapkan matanya dan berkata setelah beberapa saat——
“Anak muda memang sangat energik. Sepertinya, kita akan pare mulai besok——”
Yi Da Fa: “…”
Sial, kakek ini juga tidak suka makan pare!
***
Tanggal 29 Desember.
“Apa kalian sudah selesai?” Yi Da Fa berteriak dari lantai bawah.
“Segera, segera!” Ibu Yi turun dengan riasan yang lembut dan gaun yang indah. Yi Da Fa berjalan ke arah istrinya dan meletakkan mantel di tubuhnya
“Mengapa anak laki-laki ini sangat lambat?”
Ibu Yi menggelengkan kepala dan berkata dengan tidak berdaya, “Anak laki-laki ini sama sepertimu. Dia akan sangat gugup, ketika dia bertemu dengan pujaan hatinya. Dia sibuk mencoba beberapa pakaian.”
Yi Da Fa tertawa, “Jika dia tidak bekerja keras, bagaimana dia bisa mendapatkan seorang istri?”
Setelah mereka menunggu beberapa saat, Yi Da Fa bertanya kembali——
“Apa dia sudah selesai memilih pakaian?”
“Dia sudah mengenakan setelan jas biru, dan seharusnya, dia sedang menata rambutnya sekarang.” Ibu Yi juga terlihat tidak berdaya. Anak laki-laki ini jauh lebih merepotkan dibandingkan perempuan!
Yi Da Fa terkejut, “Bukankah rambutnya sudah rapi? Bukankah dia tidak suka mengenakan setelan jas biru?”
“Mana aku tahu!”
***
Di lantai atas.
Yi Tian Yu sedang merapikan jas birunya yang baru. Anak laki-laki yang terpantul di dalam cermin itu terlihat tampan dan juga penuh semangat.
Dia menyeringai di depan cermin——
Sejak zaman dahulu, warna merah dan biru menciptakan CP yang bagus.
Ini sempurna. Sangat tampan.
***
Di kediaman keluarga Cheng.
“Jiao Jiao?”
“Datang, datang!” Xue Jiao keluar dari kamarnya sambil memegang roknya, “Bu, apakah tidak masalah jika rambutku digerai? Bolehkah aku mengikatnya?”
Tidak ada suara. Ketika Xue Jiao mendongak, tiga orang sedang menatapnya dengan heran.
“Ada apa?” Dia merasa sedikit tidak wajar.
“Cantik! Putriku sangat cantik!” Li Si Tong tersadar.
Mereka mencoba rok itu terakhir kali, namun pada saat itu, mereka sedang berada di luar dan rambut ggadis itu sedang diikat. Ditambah, Xue Jiao terlihat kurang bersemangat karena dia merasa lelah berjalan.
Namun, hari ini berbeda. Gaun merah dengan rok bulu yang jatuh sampai kaki yang dipadukan dengan ikat pinggang ini memperlihatkan pinggangnya yang lebih kecil dan membuat dirinya terlihat lebih mungil.
Rambutnya tergerai, bahunya terbuka, dan rambut hitamnya yang panjangnya tergerai sampai ke pinggang.
Gadis itu tersenyum malu, penampilannya seperti sebuah lukisan.
Cheng Ming Ze terdiam untuk waktu yang lama, sebelum dia berkata, “Apa kau merias wajahmu?”
Sebelum Xue Jiao mejawab, Li Si Tong menjawabnya terlebih dahulu dan tersenyum, “Tidak, Bibi hanya mencukur alisnya saja. Jiao Jiao kita mempunyai alis hitam dan tebal. Setelah melakukan beberapa koreksi, dia terlihat seperti sebuah lukisan. Selain itu, bulu matanya juga tebal. Jika kita menjepit bulu matanya, mereka akan melengkung ke atas dengan sempurna.”
Ketika Li Si Tong mengatakan ini, dia terlihat seperti memikirkan sesuatu, kemdian dia mengeluarkan lipstik dan mengoleskannya dengan lembut di bibir Xue Jiao.
“Coba kau ratakan. Kau masih muda, jadi Ibu hanya akan mengenakannya sedikit. Dengan cara ini, ada sedikit warna di bibirmu.”kata Li Si Tong.
Ini adalah pertama kalinya bagi Xue Jiao mengenakan lipstik. Dia meratakan lipstiknya dengan malu-malu.
Wajah yang awalnya cantik, tiba-tiba berubah menjadi semakin menawan.
Terkadang, Li Si Tong berpikir bahwa putrinya terlihat semakin lebih cantik dibandingkan saat dia masih kecil. Gu Jing Xu benar-benar mempunyai andil dalam gen putrinya.
Pria itu mempunyai karakter yang buruk, namun dia mempunyai paras yang bagus.
Ketika Li Si Tong masih muda, dia adalah seorang gadis muda yang kaya. Dia menerima pria itu karena wajahnya.
Setelahh itu, tidak ada hari bahagia yang dia miliki.
Kini, dia senang karena dia akhirnya bertemu dengan orang yang tepat dan Jiao Jiao masih bersamanya…
“Pakai mantelmu.”kata Cheng Ming Ze.
“Ya, benar, di luar masih terlalu dingin. Kenakan mantelmu, kau bisa melepaskannya saat kita tiba.”
Ketika Xue Jiao mengenakan mantelnya, Cheng Ming Ze segera membalikkan badannya.
“Ayo pergi.” Pemuda itu merasa bahwa dia terlalu terbawa suasana. Tentu saja, ini bukanlah hal yang benar.
Setelah dia mendapatkan jiwanya kembali, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak membalikkan badannya.