Spending the Villain’s Money to Extend My Life [Bahasa Indonesia] - Chapter 164
- Home
- Spending the Villain’s Money to Extend My Life [Bahasa Indonesia]
- Chapter 164 - Kau Adalah Kelinci yang Sangat Dicintai Bulan. Kau Adalah Pohon Osmanthus yang Kukuh dan Menyenangkan. Kau adalah Kue Bulan yang Bulat dan Lezat (I)
Setelah Gu Shi Shi selesai bekerja, dia menyadari bahwa sistemnya bermasalah lagi.
Dari jam 7 hingga jam 9, kesukaan Bos Huo terus meningkat tanpa henti.
Kemudian, seperti longsoran salju, kesukaannya mulai menurun dengan cepat…
Dia tiba-tiba berkeringat saat kesukaan itu turun ke level sebelumnya. Selanjutnya, kesukaan itu tiba-tiba berhenti, kemudian naik 30% ke arah yang berlawanan.
[Dicintai oleh Pemeran Utama Pria naik ke LV3!]
[50% menuju LV4.]
Tepat ketika dia hendak mencari tahu apa yang sedang terjadi saat ini, dia tiba-tiba menerima sebuah pesan.
Dia mulai berkeringat dingin, setelah dia membuka pesan WeChat itu.
[Bos Penyelamat Hidupku: Kau punya waktu satu menit untuk menjelaskan ini.]
Setelah pesan tersebut terbaca, dia pun menerima sebuah foto.
Gu Shi Shi, “!”
Tidak ada yang istimewa dari foto tersebut; hanya ada meja bersih di sana.
Di atas meja, ada set kartu Festival Pertengahan Musim Gugur yang tertumpuk rapi dan terihat sangat familier baginya.
Versi imut bos yang digambarnya dengan pencil warna dan dipadukan dengan elemen lukisan tinta.
Bos kelinci, bos Chang’e, bos Wu Gang, bos Osmanthus…
Gu Shi Shi menelan ludahnya.
Apa yang salah dengan mereka?
Apa bos tidak merasa senang?
Melihat kesukaannya yang telah tumbuh dengan kokoh, siapa yang ingin dia bodohi?
Sekarang, manfaat dari menpunyai sistem ini sangat jelas.
Gu Shi Shi segera tenang.
Versi imut yang dia gambar dari tuan muda ini adalah alat yang sangat bagus untuk membuat bos lebih dekat dengan para pekerjanya.
Dia tidak mempunyai keluarga, tapi dia setidaknya bisa menjalin hubungan normal dengan orang lain.
Membiarkan orang lain merasakan kelembutan dan kelezatannya dan secara bertahap membuat mereka tidak merasa begitu takut padanya.
Itu adalah alasan dibalik gambar yang dia buat.
Kepala Pelayan Lin berdiri di sampingnya sepanjang waktu saat dia menggambar. Dia terlihat senang hanya dengan melihatnya menggambar.
Dia tidak pernah mengatakan sepatah kata pun bahwa itu adalah ide yang buruk.
Bahkan, dia tampak ingin bertepuk tangan untuknya.
Setekah dia memikirkan hal tersebut, Gu Shi Shi menyusun beberapa kalimat untuk dia kirim kepada pria itu.
[Kau adalah kelinci yang sangat dicintai bulan. Kau adalah pohon Osmanthus yang kukuh dan menyenangkan. Kau adalah kue bulan yang bulat dan lezat…
Di malam yang gelap, kau menerangi jalan bagi banyak orang.
Selamat Festival Pertengahan Musim Gugur, sayang.]
Dia menjulurkan lidah setelah dia selesai mengirim pesan tersebut.
Iyuh!
Ckck!
Dia bahkan tidak ingin melihat bagaimana bos akan merespons pesannya.
[Ding! Kesukaan Huo Si Shen meningkat!]
Aiya!
Mata Gu Shi Shi berbinar. Dia melihat sistem dan kesukaan pria itu meningkat 5% lagi!
Sekarang, dia merasa bahwa jantungnya telah kembali ke dalam dadanya.
[Bos Penyelamat Hidupku: Lalu, bagaimana dengan Chang’e? Gu Shi Shi, apa semua akal sehat dan logikamu telah dimakan tengu [1]?]
Gu Shi Shi meletakkan tangannya di atas mulut.
Dia tertawa terbahak-bahak. Chang’e… adalah versi bos dalam balutan busana perempuan.
Itu bertujuan untuk dijadikan telur Paskah.
Hanya ada dua orang yang mendapatkan itu, akan tetapi pesan berikutnya benar-benar membuatnya bingung.
[Bos Penyelamat Hidupku: Aku akan menyita semua ini. Selanjutnya, pikirkan apa yang harus kau lakukan pada kartu-kartu para pekerja hari ini!
Gu Shi Shi: “…”
Apa yang dia maksud dengan menyita semuanya?
Tidak lama kemudian, panggilan bantuan dari Kepala Pelayan Lin datang.
“Nona Shi Shi.”
Setelah kartu yang digambar dengan tangan itu selesai dibuat, cara Kepala Pelayan Lin memanggil dirinya telah berubah. Ini terasa selangkah lebih dekat dengan Nona Gu.
“Bisakah Anda membuat satu set kartu lagi? Tuan Muda telah…”
Kepala Pelayan Lin bahkan tidak bisa menyelesaikan apa yang ingin dia sampaikan.
Tuan muda mengatakan bahwa dia ingin melihatnya, kemudian dia menolak untuk mengembalikannya. Dia bahkan mengatakan bahwa mereka tidak akan menyimpan kartu-kartu itu, setelah mereka melihatnya. Mereka masih memiliki kue bulan. Bukankah itu sudah cukup bagi mereka?
Hei.
Kepala Pelayan Lin pun bungkam.
Bahkan pada usianya yang ke-40 tahun, Kepala Pelayan Lin merasa bahwa pria itu ingin menyimpan kartu di mana Bos Huo digambarkan sebagai kelinci yang lucu — mengingat betapa dingin sikapnya dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi bagi seluruh ibu-ibu dan para gadis muda yang bekerja di mansion.
Gambar tuan muda itu sangat imut dan lembut.
Ditambah lagi, semua itu digambar oleh nyonya masa depan mereka. Siapa yang tidak ingin menyimpan kartu-kartu itu sebagai koleksi pribadi mereka?
Dari sudut pandang para pekerja, mendapatkan tunjangan di hari libur ditambah dengan kartu ucapan yang dibuat secara pribadi dari atasan mereka jelas merupakan sesuatu yang bisa mereka pamerkan kepada orang lain.
***
Catatan:
[1] Tengu adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah stau Kami (Dewa) penunggu gunung atau yokai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak.