Nirvana In Fire - Chapter 117
“Seseorang yang terluka?” Yan Yujin memutar kepalanya untuk melihat sekeliling. “Orang seperti apa?”
“Kau benar-benar tak melihat orang itu?”
“Aku di dalam kereta.” Yan Yujin bertanya pada kusir kereta, “Apa kau lihat seseorang?”
Si kusir menggelengkan kepalanya.
Xia Qiu mengernyit, kebingungan. Mungkinkah dia telah mengejar ke arah yang salah? Kalau tidak, buronan itu seharusnya pasti sudah berpapasan dengan kereta Keluarga Yan, kecuali….
“Xiao Jin, kau mau pergi ke mana?”
“Aku mau pulang! Ayahku suka makan bahu babi tauco. Sebagai putranya, merupakan tugasku untuk bangun pagi-pagi demi membelinya, kalau tidak, bila aku terlambat, makanannya takkan tersisa lagi.” Yan Yujin menggerutu, “Benar deh! Karena ayahku sangat suka dengan Taoisme, kenapa dia tak menjadi vegetarian seperti mereka?”
“Apa kau berhasil membelinya?”
“Aku sudah beli tiga!” Yan Yujin mengeluarkan sebuah kotak dari dalam kereta. “Abang Xia Qiu mau satu?”
Xia QIu juga sangat suka dengan makanan, dan dengan satu endusan dia bisa tahu kalau makanan ini pasti dari Restoran Man Ting, yang menjual seratus bahu babi tauco dalam sehari. Dia tersenyum samar dan menggelengkan kepalanya, “Aku masih ada urusan untuk ditangani. Kau anak berbakti harus cepat pulang ke rumah.”
“Tunggu tunggu!” Yan Yujin melangkah maju, memegangi Xia Qiu yang akan pergi, mengedip kepadanya, dan bertanya, “Orang macam apa yang Abang Xia Qiu kejar? Apa dia melakukan kejahatan? Apa yang terjadi?”
“Dasar!” Xia Qiu mengetuk keras kepala Yujin dengan jemarinya. “Kenapa kau begitu ingin tahu? Sejak kecil sampai sekarang, tak ada apa pun yang tak membuatmu tertarik! Kalau kau tak segera pulang, bahu babimu akan jadi dingin, dan ayahmu mungkin akan memukulmu!”
“Hehe,” Yan Yujin tertawa apa adanya, “Ayahku tak pernah memukulku sejak aku kecil, apalagi sekarang. Hanya Kakak Xia Dong yang memukulku. Apa dia belum kembali?”
“Belum. Aku tak tahu apa yang sedang dia selidiki di luar kota.” Pada pemikirkan tentang saudari kembarnya, Xia Qiu merasa galau. Dan sekarang, bukan hanya dia tak mampu menangkap komandan dari kelompok penyelamatan itu, dia juga punya banyak urusan yang menunggu perhatiannya sehingga dia tak bisa menunda-nunda. Menangkupkan tangannya pada Yujin, dia berpamitan dan berbalik untuk pergi.
Yan Yujin mengawasi hingga Xia Qiu menghilang ke kejauhan, kemudian menyuruh si kusir untuk pergi, sebelum menaiki kereta dan menurunkan tirai di belakangnya.
Kereta ini adalah kereta beroda empat dengan badan yang luar biasa lebar dan di dalamnya ditumpuki oleh banyak rangkaian bunga prem. Melihat Yujin memasuki kereta, seorang pria yang meringkuk di antara bunga-bunga prem menggeser sebuah rangkaian ke samping dan dengan posisi setengah berdiri, menangkupkan tangannya, dengan sikap hormat berkata, “Terima kasih kepada Tuan Muda Yan karena telah menyelamatkanku.”
“Sama-sama. Aku tak melakukan apa pun yang berisiko. Barusan tadi, kalau aku ketahuan oleh Abang Xia Qiu, aku tinggal bilang kalau kau telah mengancamku, dan dia takkan melakukan apa pun kepadaku,” Yan Yujin mengedikkan bahunya dengan santai. “Terlebih lagi, ketuamu telah melakukan jasa besar untuk ayahku, jadi ini hanya sebuah gestur kecil untuk membalasnya.”
Si penumpang gelap itu agak terkejut dan segera bertanya, “Tuan Muda Yan, apa ada suatu kesalahpahaman? Saya tak mengerti apa maksud Anda….”
“Pengurus Senior Li tak perlu menyembunyikannya,” putra sang Paman Negara itu tersenyum samar, “Meski kau telah mengubah penampilanmu, aku masih mengenali tato di pergelangan tanganmu…. Oh, omong-omong, apa lukamu serius? Untung saja aku telah membeli cukup banyak bunga prem untuk mengisi separuh kereta ini, atau takutnya kita takkan bisa menutupi semua darah ini dari Abang Qiu.”
“Tidak apa-apa, ini hanya luka luar.” Li Gang menenangkan dirinya sendiri dan berkata, “Tuan Muda Yan, harap carilah tempat tersembunyi di sekitar sini dan biarkan saya turun.”
“Baiklah.” Yan Yujin memberinya tatapan penuh pemikiran dan bertanya dengan nada santai. “Bukankah Kakak Su sakit? Kenapa dia masih bersusah payah merencanakan konflik bersenjata dengan Biro Xuanjing?”
Li Gang menundukkan kepalanya, dan terdiam selama sesaat sebelum berkata terus terang, “Kalau saya bilang bahwa Ketua kami tak tahu apa-apa tentang urusan hari ini, akankah Tuan Muda Yan memercayainya?”
Yan Yujin berpikir sejenak kemudian berkata terus terang, “Aku takkan percaya.”
“Tapi Ketua benar-benar tak tahu.” Li Gang mendongakkan kepalanya, matanya cerah. “Hari ini, Tuan Muda telah menyelamatkan nyawa saya. Saya akan membalas jasa ini lain kali. Tetapi masalah hari ini benar-benar tak ada hubungannya dengan Ketua kami, dan saya memohon maaf kepada Anda.”
Yan Yujin menatap Li Gang dalam waktu lama kemudian tertawa lantang. “Kenapa kau gugup sekali? Aku takkan memakai urusan menyelamatkanmu ini untuk meminta balas budi dari ketuamu. Aku bahkan tak memintamu untuk membalasnya. Sebenarnya, tak peduli apakah urusan antara kalian dan Biro Xuanjing ini adalah karena perselisihan di Dunia Persilatan ataupun di pemerintahan, hal ini tak ada hubungannya denganku. Kalau kau merasa aku telah mengajukan terlalu banyak pertanyaan, maka tak perlu menjawabnya. Tenang saja, meski aku sangat penasaran, kalau orang lain tak bersedia menjawab, aku takkan memaksa mereka.”
Li Gang tahu bahwa meski putra dari Paman Negara ini tampak seperti seorang perlente, sebenarnya pemuda ini cukup terang-terangan dan berpikiran luas, dan karenanya dia tak mengatakan detilnya, hanya menangkupkan tangannya untuk berterima kasih.
Kereta itu mengambil jalan memutar dan berhenti di sebuah gang gelap yang berada dekat dengan Wisma Su. Yan Yujin turun duluan, mengedarkan pandangan ke sekelilingnya untuk memastikan bahwa semuanya aman, kemudian mengisyaratkan pada Li Gang untuk turun. Li Gang buru-buru melompat keluar dari kereta dan menghilang ke dalam gang.
Misi penyelamatan tawanan ini menjadi kegagalan mutlak. Bukan hanya mereka gagal menyelamatkan tawanannya, mereka juga menderita banyak korban jiwa. Untung saja, para prajurit dari Biro Xuanjing jumlahnya tidak banyak, dan tanpa izin serta kerjasama dari Patroli Ibu Kota, mereka tak bisa melakukan perburuan di seluruh kota. Mereka yang berhasil kabur dari tempat itu beruntung masih bisa hidup.
Untuk sementara ini, Li Gang tak bisa memastikan kerugian total mereka, namun begitu kembali ke Wisma Su, ekspresi di wajah Zhen Ping memberitahunya bahwa situasinya tidak baik.
“Apa Fei Liu sudah pulang?” Ini adalah pertanyaan pertama Li Gang begitu melihat Zhen Ping.
“Dia sudah kembali selama beberapa waktu.” Zhen Ping membantu Li Gang masuk ke dalam rumah, mendudukkan dia, dan meminta dibawakan air dan obat-obatan.
“Apa dia memberitahu apa pun pada Ketua?”
“Ketua masih tidur. Tapi Fei Liu tampak sangat tidak senang, dan meski aku sudah berusaha sangat keras untuk membujuk dia, tetap tidak berhasil.”
Li Gang memejamkan matanya dengan berat. Kali ini, demi membujuk Fei Liu agar ikut bersama mereka, dia telah memberitahu anak ini kalau di sana akan ada ahli beladiri yang akan mampu menantang dirinya dan hal itu membuat Fei Liu sangat senang. Namun meski Xia Qiu terbukti menjadi lawan yang sepadan, Fei Liu dipaksa untuk meninggalkan pertarungan di tengah jalan. Akan sulit untuk memperkirakan apakah Fei Liu akan memprotes pada Mei Changsu bahwa Paman Li Gang telah mencurangi dirinya.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Zhen Ping berdiri di sampingnya, bertanya kepada Li Gang seakan bertanya kepada diri sendiri. “Kita sudah berusaha menyerang iring-iringan itu tiga kali namun tak mampu menyelamatkan dia, dan sekarang karena dia sudah dikurung di dalam Penjara Biro Xuanjing, maka akan lebih sulit lagi untuk menyelamatkannya…. Yang kutakuti adalah saat kita akan harus melaporkan kenyataan dari situasi ini kepada Ketua….”
“Apa yang Tabib Yan katakan?”
“Dia menyuruh kita menunggu dua hari lagi…,” Zhen Ping berkata. Mendengar suara yang berasal dari arah halaman, dia buru-buru berdiri. “Nyonya Wei ada di sini.”
Sebelum dia bisa melanjutkan bicaranya, pintu didorong membuka, dan sebuah sosok cantik yang menawan meluncur masuk, mengenakan gaun panjang dan berpembawaan elegan. Memang, dia adalah tabib Xunyang, mantan wanita cantik Daftar Langya, Yun Piaoliao.
Begitu dia masuk, wanita itu buru-buru bertanya, “Kudengar Kakak Li sudah kembali?” Sebelum dia bisa menyelesaikan pertanyaannya, dia melihat luka-luka Li Gang. Wajahnya memucat, dan menahan air mata, dia bertanya pelan, “Kakak Li, kau terluka? Apakah serius?”
Melihat kegelisahan Yun Piaoliao, namun masih menahan dirinya sendiri untu menanyakan tentang kondisi lukanya terlebih dahulu, Li Gang merasa tersentuh, dan buru-buru berkata, “Aku baik-baik saja, tapi aku minta maaf, Nyonya Wei, Jenderal Wei Zheng… kami gagal menyelamatkan dia….”
Sebenarnya, begitu dia melihat situasi Li Gang, Yun Piaoliao langsung mengantisipasi bahwa takkan ada hasil yang didapat, namun mendengar Li Gang mengatakannya dengan begitu apa adanya, dia merasa jantungnya seperti dipuntir. Setelah lama waktu berlalu, saat dia telah memaksakan kondisi benaknya agar tenang, dia pun bertanya dengan suara gemetar, “Apa kalian berhasil melihat dia? Dia… apa dia baik-baik saja?”
“Jangan khawatir, Nyonya Wei, nyawanya masih tak tersentuh untuk saat ini.” Li Gang mengesah. “Hanya saja begitu dia memasuki kota, dia akan dikurung di dalam Penjara Biro Xuanjing, dan karena dia adalah terpidana pengkhianat Chiyan, bila ada satu kabar saja yang sampai ke telinga Kaisar, dia bisa dieksekusi kapan saja tanpa disidang. Kita tak punya banyak waktu.”
Yun Piaoliao merasa kakinya melemas, dan terjatuh ke kursi, menggumam, “Selain dari cara paksa, apa benar-benar tak ada cara lain? Bila tentang sumber daya keuangan, Lembah Yao Wang (T/N: Yao Wang Gu – Lembah Raja Obat) dari Yue Barat merupakan peringkat ketujuh dalam Daftar Paling Kaya Langya. Lagipula, Wei Zheng telah menjadi putra angkat dari Ketua Lembah Su selama delapan tahun dan pada tahun-tahun belakangan ini, Ketua Lembah telah semakin banyak memberi Wei Zheng tanggungjawab tentang berbagai hal. Beliau pasti akan bersedia mengerahkan semua sumber daya keuangannya demi menyelamatkan Wei Zheng. Ditambah lagi, Klan Yun dari Xunyang kami bersama dengan Aliansi Jiangzuo kalian… tak bisakah kita membeli nyawa Wei Zheng bila kita bergabung?”
“Kalau Jenderal Wei ditangkap oleh orang lain, akan memungkinkan untuk menyuap mereka, namun Xia Jiang dari Biro Xuanjing… bukan orang yang mudah untuk ditangani. Tak peduli seberapa dalam pun sumber daya keuangan dari Lembah Yao Wang ataupun Klan Yun, mereka hanya rakyat jelata yang kaya raya, bahkan meski luar biasa kaya. Namun bahkan semua itu adalah kata-kata kosong. Di dunia ini, siapa yang bisa melawan kekuasaan pemerintahan, menentang kedigdayaan kekuasaan kekaisaran? Bukankah ada Keluarga Li Nanhua, yang berperingkat ketiga dari Daftar Terkaya Langya, yang telah berkonflik dengan Pangeran Yu atas sepetak tanah karena mereka terlalu percaya diri dengan posisi keuangan mereka, dan sekarang mengalami kemerosotan setelah diseret ke dalam tuntutan hukum dan kalah?”
Zhen Ping, yang paling berkepala dingin di antara semua yang hadir, menganalisa dengan tenang.
“Sekarang, ini bukan hanya masalah nyawa Wei Zheng. Kita belum menentukan seberapa besar nafsu Biro Xuanjing. Dalam menangkap Wei Zheng, Xia Jiang sekarang bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menuduh Lembah Yao Wang dan Klan Yun merencanakan pemberontakan, namun ragu-ragu karena takut pada perselisihan besar-besaran. Terlebih lagi, saat mereka mengawal Jenderal Wei ke dalam kota, rute mereka dengan seksama menghindari empat belas perfektur dari Aliansi Jiangzuo. Hal ini memberi banyak pembatasan kepada operasi penyelamatan kita. Tampaknya Xia Jiang sudah curiga kalau ada hubungan antara para bawahan Pasukan Chiyan yang selamat dan Aliansi Jiangzuo.”
“Hal ini belum tentu benar.” Li Gang menggelengkan kepalanya. “Jenderal Wei Zheng tak pernah secara langsung berhubungan dengan Aliansi Jiangzuo. Sebenarnya, Xia Jiang menangkap Jenderal Wei adalah untuk menangani Pangeran Jing. Sekarang sudah banyak orang yang sadar kalau Ketua kita melayani Pangeran Jing, jadi seharusnya bisa diperkirakan kalau Xia Jiang akan memperlakukan Aliansi Jiangzuo sebagai musuh, bukan karena dia curiga bahwa Jenderal Wei ada hubungannya dengan Ketua kita.”
Zhen Ping berpikir sejenak, dan menyetujui. “Itu benar. Aliansi Jiangzuo kita telah menyembunyikan sifat alami kita selama lebih dari sepuluh tahun, menemukannya takkan semudah itu. Untung saja, kita tahu bahwa ada kemungkinan untuk gagal kali ini, jadi kita memberangkatkan kekuatan pinggiran kita di Jinling. Dengan pengetahuan mereka yang terbatas, bahkan bila mereka ditangkap, mereka takkan bisa mempengaruhi kita. Tapi… situasi ini tidak berada dalam kendali kita. Penyakit Ketua sangat serius. Apa kita benar-benar akan melaporkan hal ini kepadanya?”
Li Gang menjejakkan kakinya dan berkata, “Kalau saja pada saat ini Tuan Lin datang ke Jinling untuk mengawasi berbagai hal selama beberapa hari, maka kita takkan perlu mencemaskan Ketua kita pada masa kritis ini, tetapi sayangnya dia sedang bersenang-senang di Da Chu. Air di tempat yang jauh tak berguna untuk memadamkan api yang ada di sini.”
Zhen Ping juga berkata tanpa daya: “Apa yang bisa kita lakukan? Tuan Lin bukan mantan Pasukan Chiyan seperti kita. Dia bergabung dengan Aliansi Jiangzuo hanya untuk kesenangan, melakukan berbagai hal sesuka hatinya, dan saat dia tak melakukannya, tak ada seorang pun yang punya hak untuk menyuruh-nyuruhnya. Kupikir hanya Ketua kita yang bisa memahami dia.”
Li Gang sudah akan melanjutkan percakapan saat dia menyadari Yun Piaoliao menangis tanpa suara. Memahami kegelisahan di hati wanita itu, dia pun mencondongkan tubuh mendekat untuk menghibur, berkata, “Nyonya Wei, harap jangan bersedih. Kita belum sampai di ujung jalan. Ketua kami pasti akan menemukan caranya.”
Yun Piaoliao langsung menggelengkan kepalanya, berkata, “Aku sudah ke sana untuk memeriksa nadi Ketua Mei. Kita tak bisa mengganggu dia sekarang ataupun membuat dia kaget. Meski ada banyak hal yang masih tak kuketahui, aku tahu seberapa penting Ketua Mei bagi Wei Zheng. Di samping itu, selain dari menjadi Nyonya Wei, aku juga seorang tabib. Tak ada tabib yang akan mengagetkan dan membuat cemas seorang pasien yang sedang sakit sekritis itu serta membebani pikiran dan tubuhnya….”
Mendengar kata-katanya, Li Gang dan Zhen Ping jadi semakin berduka.
Sejak Lin Shu berusia enam belas tahun dan bisa memiliki Batalion Chiyu (T/N: Bulu Merah)-nya sendiri, Wei Zheng adalah salah seorang wakil jenderalnya, dan satu-satunya yang cukup beruntung untuk lolos dari api kematian.
Semua orang tahu akan jadi seberapa besar pengaruh dari penangkapannya pada diri Mei Changsu serta tingkat keparahan konsekuensinya.
Akan tetapi, penangkapan Wei Zheng terjadi dengan begitu tak disangka-sangka, dan Biro Xuanjing membutuhkan waktu kurang dari setengah bulan untuk memindahkan dia ke dalam kota. Setelah menerima kabar dari Lembah Yao Wang, Aliansi Jiangzuo buru-buru mengatur dua upaya untuk menyelamatkan dirinya di tengah jalan, namun karena waktunya terlalu singkat, persiapan mereka buruk dan mengalami kegagalan. Hari ini, sebelum iring-iringan itu memasuki kota, mereka sangat memperhatikan arah angin dan melakukan upaya penyelamatan yang terakhir, bahkan membawa serta Fei Liu, namun Biro Xuanjing telah bersiap dengan baik untuk hal ini dan mereka harus kembali dengan tangan kosong.
Tepat saat mereka bertiga sudah kehilangan akal, mata-mata yang Zhen Ping kirim keluar begitu Fei Liu kembali bergegas masuk untuk melaporkan situasi terkini di dalam kota.
Yun Piaoliao melihat bahwa mereka punya urusan penting untuk didiskusikan, dan berpamitan, mengundurkan diri ke griya belakang.
Li Gang dan Zhen Ping tak punya niat untuk menyembunyikan apa pun darinya namun karena mereka tak mau menambahkan kecemasan wanita itu, mereka pun tak mendesaknya untuk tetap tinggal, dan lanjut mengarahkan kedua mata-mata itu menuju kamar dalam lalu menanyai mereka dengan lirih.
Kedua mata-mata itu dilatih sendiri oleh Zhen Ping, jadi mereka luar biasa cerdas dan sangat bisa diandalkan. Informasi yang mereka peroleh begitu jelas dan tepat sasaran.
Menurut laporan mereka, dari sekitar seratus orang, ditambah dengan kurang lebih tiga puluh orang yang mati di tempat, delapan telah ditangkap. Sisanya mungkin telah melarikan diri ke pegunungan dan hutan di luar kota, atau saat ini sedang bersembunyi, jadi tak perlu mencemaskan bila mereka tertangkap.
Xia Qiu juga mungkin tak terlalu tertarik pada orang-orang peringkat rendahan ini dan tak mengejar, dan alih-alih segera mengatur situasi serta mengantarkan Wei Zheng dan lainnya kembali bersamanya ke dalam Biro Xuanjing.
“Apa ada orang yang mengumpulkan mayat-mayatnya?” Li Gang bertanya dengan air mata di matanya serta rasa sakit meremas hatinya.
“Ya. Lagipula, hal itu terjadi di gerbang kota Ibu Kota, jadi kantor pemerintahan telah mengurus hal itu dengan cepat. Kami telah mengirim orang untuk mengikuti mereka serta menguburkan saudara-saudara kita dalam sebuah makam. Pengurus Li, harap jangan cemas. Kami akan memastikan bahwa mereka beristirahat dengan tenang.”
Zhen Ping menepuk-nepuk bahu Li Gang dan berkata, “Mengenai masalah konpensasi untuk keluarga mereka, kau tak perlu cemas. Aku akan mengurusnya. Tenangkanlah dirimu. Sekarang karena Tuan Shisan terpaksa menyembunyikan dirinya sendiri dan Wisma Miaoyin juga menutup pintunya, pengaturan dari operasi terselubung kota serta jaringan-jaringan informasi kita tergantung pada kita berdua. Bahkan bila penangkapan Jenderal Wei tak terjadi, tetap saja ini merupakan masa yang penuh kejadian bagi kita.”
Li Gang menghela napas dalam-dalam dan berkata, “Bicara tentang Wisma Miaoyin, aku masih tak bisa percaya kalau Tong Lu akan mengkhianati kita….”
Ekspresi Zhen Ping berubah dingin dan berkata, “Entah apakah dia benar-benar mengkhianati kita atau seseorang telah mengancam dia, kita masih belum bisa menyimpulkannya. Untung saja, Tuan Shisan bereaksi dengan cepat. Begitu dia mendapati kalau Tong Lu menghilang, dia langsung membubarkan operasinya dan mengirim semua orang secara terpisah untuk bersembunyi, meninggalkan Wisma Miaoyin yang kosong pada pihak berwenang. Satu-satunya kerugian adalah bahwa banyak dari saudara dan saudari kita yang tak bisa digerakkan untuk sementara ini.”
Li Gang menganggukkan kepalanya dan berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Yang paling membuatnya cemas bukanlah lenyapnya Tong Lu. Pria muda itu tak punya pengetahuan tentang rahasia-rahasia paling mematikan di jantung Aliansi Jiangzuo. Bahkan bila dia mengkhianati mereka, dia hanya bisa mengungkapkan lokasi Tuan Shisan dan informasi yang telah dia sampaikan pada Mei Changsu sebelumnya.
Sekarang karena Tuan Shisan telah meloloskan diri dengan sukses, informasi apa pun yang Tong Lu bawa akan menjadi tertinggal. Dukungan diam-diam Mei Changsu kepada Pangeran Jing bukan lagi menjadi rahasia sehingga saat semuanya telah dikatakan dan dilakukan, kerusakan apa pun yang disebabkan oleh Tong Lu akan terbatas. Masalah terbesar sekarang adalah bagaimana cara menyelamatkan Wei Zheng yang identitasnya telah terungkap dan yang telah jatuh ke tangan Biro Xuanjing.
“Kakak Li,” Zhen Ping sepertinya merasakan apa yang Li Gang pikirkan. Dia memicingkan matanya dan mengeratkan rahangnya. “Meski Ketua telah mundur untuk memulihkan diri, dan kita bisa mengurus sebagian besar masalah berdasarkan pada penilaian kita, situasi saat ini memang kritis. Apa kita benar-benar bisa melanjutkan seperti ini tanpa memberitahu Ketua?”
Li Gang terdiam dalam waktu lama, alisnya bertaut. Persis saat dia mengangkat kepalanya untuk bicara, pintu kamar dalam tiba-tiba terbuka dari luar, dan Fei Liu tampak di ambang pintu, berkata dengan suara nyaring, “Panggil kalian semua.”