Living Leisurely in Tang Dynasty - Chapter 137
Menurut pemetaan geografis, Istana Taihe tak bisa dianggap berada di dalam wilayah Kecamatan Hu ataupun Kecamatan Wannian. Istana itu terletak di kaki Gunung Zhongnan, dari kejauhan menghadap Chang’an dan memiliki kelebihan menghadap utara sekaligus selatan. Jarak antara Kecamatan Hu ke Istana Taihe kira-kira sama dengan Kota Chang’an ke Istana Taihe. Meski demikian, hal ini tak memengaruhi rencana Li Yuanying.
Karena kau sudah berkunjung, kenapa tidak menunggang kuda mengelilingi Kecamatan Hu? Pergilah petik anggur dan cicipi semangka. Bukankah itu menyenangkan? Yuanying penuh dengan kepercayaan diri pada perkembangan masa depan Kecamatan Hu dan mengajak Wei Shu mengamati melon dengan penuh minat. Secara mengejutkan, sistemnya yang kelihatan sudah menghilang dalam waktu lama memutuskan untuk menuangkan air dingin ke kepalanya dan memperingatinya bahwa melon sebaiknya jangan terlalu manis atau terlalu merah.
Dia melihat melon-melon itu dan mendapati ukurannya cuma sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan setelah tumbuh selama beberapa hari dan merasa keheranan. Bukankah seharusnya besar, manis, dan berair? Kenapa sekarang tidak manis ataupun merah? Sistem pun memperkenalkan spesies melon yang ini dan berkata bahwa karena melon ini diperkenalkan dari barat, maka namanya semangka. Walaupun sudah dilakukan seleksi buatan selama turun-temurun, tetap saja belum sempurna. Contohnya, ada jagung di jaman ini, namun biji jagungnya kusut dan kecil-kecil, membuatnya tak berbeda dari rumput liar biasa.
Li Yuanying bertanya pada sistem apa itu metode seleksi buatan.
Metode pembiakan buatan yang paling umum adalah memilih biji-biji terbaik dari masing-masing generasi. Kalau kau menginginkan biji-bijian yang besar, pilihlah biji yang besar. Kalau kau menginginkan biji dari buah yang berair, pilihlah biji dari buah yang banyak airnya. Kalau kau ingin buah yang merah, pilihlah yang merah; ada juga metode cangkok yang umum, yaitu memasangkan satu cabang dari satu pohon buah ke pohon lain. Contohnya saja, kalau suatu buah rasanya lezat namun rentan terhadap penyakit atau tumbuhnya lambat, maka sambungkan cabangnya dengan pohon lain yang tahan dingin dan penyakit. Lebih belakangan lagi, teknik lain yang disebut penyerbukan silang menjadi populer, menciptakan lebih banyak varietas yang bisa dipilih. Dan lebih belakangan lagi, kau bahkan bisa memodifikasi binatang dan tanaman sesuai dengan yang kau suka.
Lalu untuk teknik-teknik dalam melakukannya, sistem menolak untuk mengungkapkannya karena semua itu adalah teknologi untuk masa mendatang.
Namun ini saja sudah cukup. Yuanying berpikir dan menyalin apa yang telah sistem katakan lalu meminta seseorang memberitahu Dong Xiaoyi agar mecobanya. Yuanying juga melakukan tawar-menawar dengan sistem: “Bukankah kau bilang merupakan hal penting untuk memiliki kelompok kendali dalam penelitian apa pun? Berikan aku beberapa biji semangka yang besar dan merah yang telah kau sebutkan itu, dan aku akan menanamnya sebagai acuan sehingga kami memiliki petunjuk.”
Sistem merasa bahwa ini adalah permintaan yang masuk akal. Lagipula, mereka sudah memberinya jagung dan kacang tanah, memang kenapa kalau ditambah semangka lagi? Karena bocah itu belum memilih hadiahnya untuk proyek fosil dinosaurus, sistem pun membuka saluran penukaran untuknya sehingga dia bisa dengan bebas menukarkan dengan jenis biji semangka yang dia mau.
Li Yuanying dibuat pusing dengan apa yang dilihatnya dan iri pada kehidupan orang-orang di masa depan: “Mereka bisa makan dengan begitu banyak cara!” Ada semangka yang berbiji, tanpa biji, merah, kuning, dan sebagainya. Ada kulit seperti bunga, kulit kuning, dan kulit hijau. Sekarang mari kita lihat cara memakannya. Cocok untuk diperas, disendok, dan dibekukan! Ada juga orang-orang yang waktunya cukup senggang untuk mengukir bunga dari semangka!
Karena dia hanya bisa memilih satu, Yuanying pun melihat-lihat dan menyerah dalam memilih yang tanpa biji. Alih-alih dia memilih semangka yang ada bijinya dengan kulit tipis. Dia harus memastikan bahwa Dong Xiaoyi bisa menumbuhkan dan mengumpulkan biji-bijinya sendiri, kalau tidak semua upayanya akan sia-sia belaka. Setelah menerima sejumlah biji, dia pun memberikannya kepada Dai Ting dan memberitahu pelayannya itu agar mengirimkannya ke Dong Xiaoyi. Kalau cuacanya tidak sesuai, pindahkanlah ke rumah kaca. Singkatnya, dia harus berhasil menumbuhkannya.
Dai Ting melihat dan mendapati kalau yang ini juga adalah biji semangka namun tampak sedikit berbeda. Dia mengangguk dan tak bertanya lebih banyak lagi. Semua kebebasan dan segala yang dia miliki kini adalah pemberian dari Li Yuanyin. Kalau Li Yuanying hidup dengan baik, maka demikian juga dengan dirinya dan jika Li Yuanying menderita, dia juga takkan bisa lolos dari hal itu. Karenanya, dia takkan pernah mempertanyakan Li Yuanying ataupun mengkhianatinya. Hal ini termasuk menerima barang-barang yang asalnya tidak diketahui.
Dai Ting menerima perintah dan pergi. Yuanying meninggalkan semuanya apa adanya, lagipula dia sudah melakukan semua yang dia bisa. Sekarang dia hanya perlu menunggu dan lihat apakah kelompok ini mampu membuat sesuatu. Kenyataannya adalah bahwa umpan yang dia lempar sungguh menarik. Kecamatan Hu mungkin memang tidak besar tapi memiliki banyak keluarga kaya. Hanya dalam waktu beberapa hari, Pangeran Teng telah mengganti seluruh pemerintahan kecamatan dan mengungkapkan aset-aset tersembunyi Keluarga Yin. Banyak orang yang berpikir bahwa tidak akan mudah jika main-main dengan sang pangeran kecil. Siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya, akankah dia mengulang trik-trik lamanya?
Alhasil, mereka akan dengan enggan mengambil satu paviliun atau sesuatu tapi ketika mereka ingin melakukannya, mereka mendapati bahwa semuanya sudah diambil. Bukan oleh penduduk Kecamatan Hu melainkan oleh para pedagang dari kecamatan tetangga. Ketika para pedagang asing ini mendengar tentang insiatif tersebut, mereka berusaha menanyakan apakah mereka juga bisa disertakan. Ternyata bisa. Pemerintah kecamatan mengatakan bahwa meski insiatifnya diciptakan untuk memberi kesempatan bagi orang-orang Kecamatan Hu, mereka tidak akan menolak yang lainnya. Mereka memberi kesempatan pada orang asing untuk mengambil bangunan-bangunan lebih kecil dan menyisakan yang lebih besar kepada orang-orang Kecamatan Hu!
Ayolah, kalau kau tidak mengambil yang besar, bukankah itu berarti kau tidak tulus?!
Namun para pedagang asing masih berkumpul di sekitar kantor pemerintahan kecamatan dan menolak untuk pergi. Mereka semua bilang bahwa jika para penduduk Kecamatan Hu tak mampu membayarnya, mereka bisa mensponsori semuanya karena mereka tak kurang uang.
Sungguh tak bisa ditoleransi?!
Kalau orang-orang asing ini benar-benar mengambil bagian yang besar, bagaimana bisa para tetua Kecamatan Hu mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi di depan para penduduk desa? Juga ketika terjadi kompetisi, kini mereka berpikir bahwa ini merupakan sebuah proyek besar yang mereka harus menjadi bagian di dalamnya. Para pelayan yang dikirim untuk mendaftar mewakili keluarga-keluarga kaya itu pun bergegas kembali untuk minta saran. Akhirnya, para kepala keluarga itu pun datang sendiri. Kali ini mereka tak peduli soal ukuran bangunannya. Pokoknya ambil saja dulu, kalau tidak nanti mereka mungkin takkan dapat apa-apa!
Tanpa suara Li Yuanying membawa Yan Lide menonton pemandangan keluarga-keluarga itu sedang bersaing dan menyemangatinya agar membuat lukisan dari hal ini sehingga sang kakanda mengetahui cinta dari warga Kecamatan Hu untuk Kaisar mereka.
Yan Lide menolak dengan tegas.
Li Yuanying tak punya pilihan selain melakukannya sendiri. Dia pun melukis sebuah karya berjudul <> dan mengirimkannya ke Chang’an beserta dengan catatannya yang menyanyikan puja puji dari Kecamatan Hu untuk sang Kaisar. Catatan ini kurang sebuah catatan resmi yang meminta instruksi atas renovasi Istana Taihe karena ini adalah surat berbunga-bunga yang isinya memuji ketekunan Baginda Kaisar serta kepedulian besarnya atas stabilitas jangka panjang Dinasti Tang! Rakyat tidak seperti benda mati yang tanpa emosi, mereka melihat sekeras apa sang Kaisar bekerja dan ingin mengapresiasinya dengan aksi-aksi praktis! Demi membuktikan kalau misi ini tidak membuang-buang sumber daya apa pun, karena itu saya melampirkan sebuah gambar berjudul <>. Lihatlah betapa gembiranya rakyat dalam mengeluarkan uang mereka, meerka semua tampak ceria tanpa ada setitik pun perasaan terpaksa! Kalau Anda masih belum percaya, tanyala kepada Yan Lide yang telah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri!
Surat Li Yuanying bukanlah surat pribadi melainkan sebuah dokumen pemerintah resmi. Kini dia adalah pejabat camat dari Kecamatan Hu, mana mungkin dia tidak menjajal saluran ini untuk mengirimkan surat? Mustahil kan, kau harus mencoba semua hal seru setidaknya sekali!
Ketika surat resminya masih dalam perjalanan, kabarnya sudah mencapai Chang’an. Banyak yang dengan kukuh percaya bahwa ini adalah ucapan penuh tipu-tipu ala Li Yuanying dan dia memang adalah orang yang tak tahu malu dan sembarangan. Dia bukan cuma memaksa orang untuk memberikan uangnya, tapi juga pilih-pilih soal nama.
Yang benar saja, siapa yang akan bersedia memberimu uang dengan begitu saja seperti itu? Memangnya uang jatuh dari langit?
Semua orang menunggu untuk menonton dramanya namun kabar yang datang keesokan harinya semuanya adalah tentang bagaimana Li Yuanying diam-diam memerintahkan Dai Ting berkolusi dengan sekelompok pebisnis asing yang menghasilkan rumah tangga-rumah tangga kaya di Kecamatan Hu jadi gelisah dan kompetitif. Mereka semua mulai rebutan untuk menyumbang, takut kalau kesempatan mereka akan disambar oleh orang asing. Metode bujukan ini cukup cemerlang!
Orang-orang terkesan dan mereka pun memusatkan perhatian mereka pada Wei Zheng. Akankah kali ini Wei Zheng melindungi calon cucu menantunya? Memangnya perilaku ini ada bedanya dari merampok orang lain? Sungguh tak masuk akal jika meminta penduduk membayar biaya perbaikan istana.
Wei Zheng menerima tatapan semua orang namun tetap membisu. Pertama, tak ada uang dari perbendaharaan negara yang dipakai, kemudian, tak ada rakyat jelata yang dipilih secara acak, dan akhirnya tak ada seorang pun yang mengeluh. Dirinya bukan orang bodoh, ngapain dia harus maju?
Sebenarnya, Yuanying sudah menceritakan rencananya tentang bagaimana renovasi ini bermanfaat bagi negara pada Wei Zheng jauh sesjak awal. Lagipula kita kan membuat orang-orang kaya membayar dan memberi manfaat bagi kelas pekerja seperti para perajin dan seniman. Begitu kita mulai bertindak untuk wilayah itu, ekonomi pun akan melaju kembali.
Di masa mendatang, Kecamatan Hu bisa dipakai sebagai model percontohan untuk dipertontonkan bagi orang luar. Ketika orang-orang Tibet dan Tujue berkunjung, mereka akan dibawa kemari untuk menikmati makanan lezat dan hal-hal menyenangkan di Tang.
Bicara soal ini, Li Yuanying merasa cukup menyesalkan karena keponakan ketiga hanya mengunjungi Kekaisaran Tibet selama beberapa hari. Mana bisa dia bermain sepuas hati dengan waktu sesedikit itu? Sungguh disayangkan kakanda melarangnya ikut serta, kalaut idak dia akan mengunjungi setiap penjuru negeri itu!
Wei Zheng berpikir bahwa lebih baik mengikat bocah itu ke suatu tempat yang letaknya dekat, kalau tidak dia mungkin akan memanjati pegunungan berselimut salju di Tubo dan kemudian pergi bemain di Licchavi.
Karenanya, Wei Zheng pun memutuskan untuk tutup mata terhadap kelakuan serampangan Li Yuanying, berpura-pura tak melihatnya sama sekali.
Wei Zheng sama tak tergerakkannya dengan gunung dan yang lain pun memandang rendah dirinya. Ck! Aku tahu kalau si Wei Tua itu adalah yang paling licik. Kau cuma mengkritik hal-hal yang disetujui oleh Kaisar dan kemudian kau bahkan mendapat penghargaan karena melakukannya! Kalau kau melihat petir, kau malah pergi jauh-jauh dan tak bicara sepatah kata pun!
Li Er juga sudah dengar tentang hasutan Li Yuanying kepada orang-orang Kecamatan Hu. Walaupun Beliau merasa kalau metodenya ini agak… tidak terlalu terhormat, bukankah merupakan hal bagus jika Istana Musim Panas mereka direnovasi secara gratis?! Kalau adiknya berhasil, bukankah janji Li Yuanying soal ‘pergi ke Gunung Tai tanpa mengeluarkan uang sepeser pun dari pemerintah’ menjadi kenyataan? Pada saat itu, Wei Zheng pun tak bisa menolak lagi!
Semua kelompok tetap berdiam diri tanpa bertindak dan surat Li Yuanying pun dikirimkan ke Chang’an sesuai jadwal dalam suasana yang tenang.
————–
Catatan Pengarang:
Pangeran Kecil: Buat masalah, buat masalah!