God's Left Hand [Bahasa Indonesia] - Chapter 16
Pada akhirnya, Ai Qing tidak berhasil menyaksikan pertandingan Hua Ti dan membawa kedua pria tampan itu untuk menemui Dt.
Mungkin, karena mereka berlatih hingga larut malam, ketika Ai Qing mengetuk pintu kamarnya, Dt masih setengah tertidur. Rambutnya berantakan dan menempel di dahinya. Setelah melihat mereka selama beberapa menit, dia akhirnya menatap kedua pria Skandinavia itu dan menyapa mereka dengan “hai” yang sangat sederhana.
Setelah perkenalan singkat dan bertukar beberapa kata, ketiganya menjadi akrab satu sama lain.
Semua gamer yang mempunyai sifat kompetitif mempunyai temperamen yang sama. Orang lain melihat mereka sebagai individu yang sombong atau suka menyendiri, tetapi jika kalian mengenal mereka, kalian akan menyadari bahwa pada dasarnya mereka semua adalah anak kecil yang menolak untuk menjadi dewasa. Dt mengeluarkan kola dari lemari es dan memberikannya kepada kedua tamu itu. Setelah itu, mereka bertiga mulai mengobrol tentang CS.
Karena Dt lebih muda dan juga merupakan orang Asia, dia tidak setinggi kedua pria yang berusia dua puluhan itu.
Ketika dia berdiri bersama mereka, dia tidak terlihat aneh.
Satu-satunya hal yang tidak disangka Ai Qing adalah Dt bisa berbicara dalam bahasa Inggris dengan lancar, seolah-olah itu adalah bahasa ibunya dan seperti kedua orang yang berasal dari Swedia dan bahasa Norwegia, dia berbicara dengan aksen Skandinavia. Dulu, saat dia menonton wawancara pemain terbaik dari tim CS Skandinavia, dia senang mendengar mereka berbicara. Gaya pakaian dan ekspresi wajah mereka selalu terlihat dingin, namun ketika mereka berbicara, mereka akan selalu mengakhiri kalimat mereka dengan sedikit meninggikan nada suaranya. Menurutnya, itu adalah hal yang paling manis di dunia.
Saat ini, dia sedang menyaksikannya secara langsung.
Ai Qing duduk di sofa dan memperhatikan mereka bertiga, ketika mereka berbicara di balkon dan di bawah sinar matahari. Pria Norwegia yang tampan itu tiba-tiba menoleh, menatapnya, dan mengucapkan sepatah kata—— “Frigg.” [1]
Frigg.
Ai Qing merasa bahwa kata itu terdengar sangat familiar untuknya, namun dia tidak bisa mengingatnya untuk beberapa saat. Tampaknya, Dt sedang tersenyum, ketika dia terlihat ragu dan mengangguk dengan setuju.
“2 lawan 2.” Pria Norwegia yang tampan itu tiba-tiba menjadi bersemangat, ketika dia berjalan kembali ke kamar dan mulai mengeluarkan laptopnya dari dalam ranselnya, “Apa kau tertarik dengan pertandingan persahabatan?”
“CS? DotA?”
“CS.” Pria Norwegia yang tampan itu menyeringai, “Aku tidak terlalu ahli dalam permainan DotA.”
Tentu saja, Ai Qing tidak akan melepaskan kesempatannya untuk bermain dengan beberapa pemain CS terbaik, terutama setelah dia melihat Solo dan Dt mengalahkan tiga pemain profesional Korea hari itu. Dia ingin merasakannya sendiri.
Ai Qing langsung menyetujuinya dan kembali ke kamarnya untuk mengambil laptopnya sendiri.
Ketika mereka melakukan undian, Ai Qing menemukan bahwa dia menjadi lawan Dt untuk kedua kalinya. Pria Swedia yang keren itu dipasangkan dengan Dt yang pendiam, sementara pria Norwegia itu menjadi rekan satu timnya.
Sebelum mereka memasang headphone, pemain Swedia itu mengatakan bahwa karena ini adalah pertandingan persahabatan, maka harus ada hukuman untuk pihak yang kalah. Pria Norwegia itu langsung tertawa dan menyetujuinya, kemudian dia menunjuk ke arah sepiring buah-buahan. Dia menyarankan agar siapa pun yang kalah harus menghabiskan buah-buahan itu.
Pemain Swedia itu segera menolak dan berkata, “Tidak, push up, 200 kali.”
Setelah dia selesai berbicara, dia langsung menambahkan bahwa tim yang kalah tidak diperkenankan untuk menyalakan AC…
Push up?!
Tanpa menyalakan AC? Ai Qing menatap rekan setimnya dengan cemas.
Pria Norwegia itu hanya tertawa kecil dan memberikan huruf V dengan jarinya. Kemudian, pria itu langsung menyingsingkan lengan bajunya dan memasang headphone-nya.
***
Catatan:
[1] Dalam mitologi Nordik, Frigg adalah istri dari Dewa Odin, dewi surga, dan ratu Æsir. Dia dikenal sebagai dewi cinta. Selain itu, dia juga dikenal sebagai dewi yang memberikan kesuburan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga. Dewi ini mempunyai kekuatan nubuat, tetapi dia tidak pernah menceritakan apa yang dia lihat kepada orang lain.