Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 160
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 160 - Menyelinap Keluar (VIII)
Yi Tian Yu melambaikan tangannya dengan sembarangan dan berkata, “Ayo pergi. Kita akan membicarakan ini di luar.”
Ketika dia mengatakan ini, dia membuka pintu dan keluar.
Xue Jiao hanya bisa mengejarnya dengan cepat.
Salju semakin meluas dan ada banyak bunga berwarna putih besar di jalan.
Saljunya sangat lebat, sehingga itu akan membasahi tubuh mereka.
“Gu Xue Jiao!” Suara Yi Tian Yu terdengar formal dan serius.
“Apa?” Xue Jiao menjawab dengan gemetar.
Mereka belum berlari. Akan tetapi, Xue Jiao sudah merasa membeku hanya dengan udara dingin yang menerpa tubuhnya.
Anak perempuan lebih baik tidak membeku.
“Tutup mulutmu!” Yi Tian Yu berteriak, kemudian kemejanya menutupi kepala Xue Jiao. Tubuhnya bergetar, kemudian tubuh gadis itu…
Dia menggendongnya!
Dia menggendongnya seperti dia membawa sebuah karung!
Kemeja itu menutupi kepalanya, menghalangi salju, dan juga penglihatannya.
“Yi Tian Yu!!!”
“Apa kau tersentuh? Hahaha, jangan bicara lagi! Ayo, aku akan menggendongmu agar kita tiba lebih cepat!”
“Aku——”
“Jangan banyak bergerak!!”
“Aku——”
“Oh, Huaa——” Yi Tian Yu berteriak, dia merasa bahwa dia sangat pemberani dan luar biasa.
Dia membawanya ke hotel yang berjarak 100 meter dari tempat mereka saat ini. Mereka pun tiba dalam sekejap.
Yi Tian Yu menurunkan Xue Jiao ke tanah. Gadis itu tampak terguncang.
Yi Tian Yu masih berdiri, siap untuk menangkap Xue Jiao.
Namun, Xue Jiao tidak bergerak.
“Ada apa?” Yi Tian Yu terlihat ragu dan dengan lembut membuka jas dan kemeja yang menutupi tubuh gadis itu.
Pada saat itu, dia sedikit gugup dan merasa seolah-olah dia… mengekspos sesuatu yang sedang ditutupi oleh seseorang?
Di luar gedung, Xue Jiao mengigit bibir bawahnya, wajahnya terlihat sangat pucat.
Air matanya berlinang dan wajahnya terlihat sedih.
Yi Tian Yu terlihat cemas, “Ada apa? Ada apa? Ada apa denganmu, kutu buku?!”
Xue Jiao tidak berbicara, dia hanya menekan perutnya dengan tangan.
Yi Tian Yu: “…”
Sial! Dia lupa bahwa mereka baru selesai makan!!!
***
Xue Jiao berdiri di kamar mandi untuk waktu yang lama dan dia tidak bisa muntah. Untungnya, jaraknya pendek, sehingga tidak muntah bukanlah masalah besar.
Istirahat sebentar akan membuat dirinya menjadi lebih baik.
Xue Jiao mencuci wajahnya dan merapikan rambutnya. Kemudian, dia mencuci tangannya dan keluar dari kamar mandi.
Di luar, Yi Tian Yu berdiri di dinding dengan ekspresi gugup.
Ketika Xue Jiao keluar, Yi Tian Yu menggaruk kepalanya dan tertawa. Ketika dia berhadapan dengan Xue Jiao, dia tidak tahu mengapa dia selalu mudah gugup dan menjadi bodoh.
“Apa kau baik-baik saja?” Yi Tian Yu tampak gugup dan khawatir.
Xue Jiao menggelengkan kepalanya dan merendahkan suaranya, “Aku baik-baik saja.”
“Haruskah kita pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan?”
“Aku sungguh baik-baik saja.” Xue Jiao mengelengkan kepalanya, “Kita tidak punya banyak waktu. Cukup bagiku untuk menarik napas.”
Yi Tian Yu akhirnya menghela napas lega. Dia khawatir setengah mati.
Xue Jiao sedikit mendongak, “Oh benar, Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan di dalam? Mereka masih belum pulang, kan?”
“Belum, aku baru saja mengintip ke dalam. Orang tuamu masih mengobrol dengan orang lain.” Yi Tian Yu memasukkan tangan ke dalam saku.
Xue Jiao juga menghela napas lega.
“Ayo cepat kembali dan jangan sampai ketahuan.”
“Jangan mengkhawatirkan itu. Aku sering menyelinap keluar! Kita pasti tidak akan ketahuan.”
Ketika mereka mengatakan ini, mereka berdua berjalan ke dalam aula.
“Terima kasih untuk hari ini.” kata Xue Jiao secara tiba-tiba.
Terima kasih telah mengajakku makan malam, meminjamkanku pakaian dan… untuk menggendongku ke sini.
Yi Tian Yu sedikit malu saat dia mengatakan ini, “Jangan khawatir. Lain kali, kita akan menyelinap keluar, aku akan memperhitungkan semuanya terlebih dahulu.”
Di masa lalu, dia selalu mengenakan jas, sehingga dia tidak menyadari betapa dinginnya malam itu. Gadis-gadis akan mengenakan pakaian tipis, sehingga mereka pasti akan merasa kedinginan.
Yi Tian Yu masih memikirkan apakah mereka akan keluar melalui pintu depan lain kali, jika tidak, ketika dia tidak mengenakan pakaiannya lagi…
Xue Jiao: “…”
Tidak akan ada lain kali!
Mereka baru saja melangkah masuk ke dalam aula, ketika keempat orang itu berdiri di hadapan mereka dan menatap lurus ke arah mereka.
Yi Da Fa, Ibu Yi, Cheng Shuo, dan… Li Si Tong.
Yi Tian Yu: “…”
Xue Jiao: “…”
“Ke mana saja kalian?” Li Si Tong memasang ekspresi dingin.
Mereka berdua menjawab secara serempak——
“Toilet!”
“Pintu!”
Mereka mengatakannya lagi——
“Dari pintu!”
“Toilet!”
“…”
***
Penulis ingin mengatakan sesuatu:
Lin Zhi Hua mengungkapkan:
Lebih baik tidak datang…