Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 118
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 118 - Siswa Berprestasi (I)
Xue Jiao berkata bahwa dia akan membimbing Yi Tian Yu untuk belajar, sehingga dia dengan serius mengajaknya untuk belajar. Awalnya, dia memasang badan tegak dan sekarang dia harus membawa teman sebangkunya, dia mempunyai 120.000 semangat di setiap detik dan setiap menitnya.
Xue Jiao tidak akan pernah lupa kebaikan yang dia terima sejak dia datang di kelas 2-1 di mana dia “bertengkar” dengan Cheng Ming Jiao pada saat itu.
Secara pribadi, dia bukan orang yang hanya mengucapkan rasa terima kasih di mulutnya saja, dia juga tidak hanya sekadar memberikan permen lolipop saja.
Xue Jiao akan selalu mengingat kebaikannya di dalam hati dan ketika Yi Tian Yu benar-benar membutuhkan bantuannya, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membantunya.
Yi Tian Yu juga pria yang tangguh. Ketika dia membayangkan bahwa dia tidak bisa melihat Xue Jiao lagi begitu dia meninggalkan kelas 2-1, hatinya terasa seperti diremas. Dia mengikuti arahan Xue Jiao untuk mengulang semua materi pelajaran, mengerjakan latihan soal, menyimak pelajaran, membuat catatan, membaca kembali catatannya, mengerjakan berulang kali soal-soal yang tidak bisa dia kerjakan dengan benar, dan mengulas kembalinya.
Tekadnya saat ini jauh lebih kuat dari tekad yang dia milik selama ujian tengah semester.
***
“Nak, istirahatlah. Ini sudah sangat larut.” Yi Da Fa dan Ibu Yi menatapnya dengan sakit hati.
Hari itu adalah Jumat malam. Yi Tian Yu biasanya bermain game, ketika dia berada di rumah pada hari Jumat, dia membuat kedua orang tuanya khawatir. Sekarang, dia belajar dengan giat sepanjang waktu di rumah, sehingga mereka pun menjadi semakin khawatir.
“Sebentar lagi.”
Yi Da Fa menyentuh putranya dengan sedih, “Nak, jika kau ingin tetap belajar di kelas 2-1, Ayah akan berusaha untuk menemukan jalan keluarnya. Ini bukan berarti SMA 7 tidak menerima siswa-siswa yang gagal pada peringkat 100 besar, mereka akan tetap bertahan. Ayah akan menemukan jalan keluarnya untukmu!”
Yi Da Fa adalah seorang pebisnis sampai akhir hayatnya. Tidak peduli seberapa lebar jalan yang ada di depannya, bahkan jika dia ingin menemukan cara untuk menghalangi jalan tersebut, dia tetap membutuhkan kanalnya.
Tetapi demi putranya, dia harus bekerja keras untuk memikirkan sebuah rencana!
Yi Tian Yu akhirnya berhenti menulis, kemudian dia memutar bola matanya——
“Memangnya aku tidak tahu apa yang sedang Ayah rencanakan saat ini? Aku akan mengikuti ujian ini dengan kemampuanku sendiri. Jadi, tidak perlu repot-repot.”
Setelah itu, dia berhenti sejenak, “Jangan menggangguku lagi. Jika kalian benar-benar ingin membantuku, hubungi seorang tutor. Tutor yang bisa langsung mengajarku mulai besok siang.”
“…”
Apa lagi yang bisa Ibu Yi katakan pada putranya. Yi Da Fa mengatup giginya, “Baik! Ayah tidak akan menahanmu. Kau bisa mengatur jadwal belajarmu sendiri. Ayah akan pergi dan menghubungi seorang tutor untukmu!”
Dengan itu, dia menarik ibu Yi keluar dan meninggalkan Yi Tian Yu yang melanjutkan belajarnya.
***
Pada saat yang sama, Gu Xue Jiao juga masih menulis sampai waktu tidurnya tiba.
Drrrttt——
Ponselnya bergetar. Awalnya, Xue Jiao tidak berencana untuk melirik ponselnya, tetapi dia tiba-tiba teringat bahwa ini adalah waktu yang biasa dia gunakan untuk mengobrol dengan Lin Zhi Hua.
Dia berjalan dengan cepat dan membuka ponselnya——
[Lin Zhi Hua: Apa kau sudah istirahat?]
Jari-jarinya sedang mengetik——
[Belum. Aku akan “lembur” selama setengah jam untuk mengumpulkan beberapa materi.]
Lin Zhi Hua tampak bingung.
[Materi?]
Xue Jiao sibuk menjelaskannya——
[Ini berkaitan dengan teman sebangkuku. Aku membantunya dalam belajar. Nilainya tidak terlalu bagus. Dia harus mendapatkan peringkat 100 besar pada ujian akhir agar dia bisa tetap bertahan di kelas 2-1.]
Pesan itu segera terkirim dan orang yang ada di ujung telepon lain menjadi sunyi.
Teman sebangku?
Anak laki-laki yang mempunyi nama keluarga Yu?