Nirvana In Fire - Chapter 138
Kalau ada sesuatu yang paling cepat dalam menyebar seantero Ibu Kota, sesuatu itu adalah gosip. Saat mahkamah dibuka kembali pada tanggal enam belas bulan pertama lunar, sebagian besar pejabat istana kurang lebih telah mendengar sejumlah kabar, dan ketegangannya begitu tinggi saat mereka menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi, jadi mereka tak menyangka kalau hari itu akan berlalu dengan sedemikian tenangnya. Tak ada dekrit kekaisaran yang dikeluarkan, dan hanya ada beberapa upacara ritualistis penting yang dijalankan. Ekspresi wajah sang Kaisar juga tetap tak ada bedanya dari biasa. Namun setelah beberapa hari berlalu, ketika semua orang mengira kalau kabar-kabar itu tidak akurat, atau bahwa situasinya telah berubah, semua yang diperkirakan akan terjadi, mendadak terjadi.
Pada tanggal dua puluh, sang Kaisar mengeluarkan dekrit kekaisaran untuk menangguhkan semua kekuasaan Biro Xuanjing, dan semua petugasnya ditangguhkan dari tugas. Pada saat bersamaan, Zhu Yue dipindahkan dari posisinya di Mahkamah Pengadilan Kekaisaran dan ditahan oleh Kementrian Peradilan.
Pada tanggal dua puluh tiga, Mahkamah Dalam mengeluarkan sebuah titah kekaisaran untuk menurunkan peringkat Pangeran Yu, Xiao Jinghuan, dari Pangeran Tujuh Mutiara menjadi Pangeran Dua Mutiara atas dasar ketidakpatuhan, dan dia diperintahkan untuk mengundurkan diri ke dalam kediamannya selama tiga bulan. Tujuh orang pejabat senior dalam Rumah Tangga Pangeran Yu dipindahkan keluar karena tidak memenuhi tugas-tugas pemerintahan mereka dengan benar.
Pada tanggal dua puluh tujuh, Selir Jing (T/N: Jing Fei) diangkat menjadi Selir Kekaisaran Jing (T/N: Jing Huangfei) dan dia dianugerahi sebuah segel emas.
Meski tak ada satu pun dari titah-titah kekaisaran ini yang secara langsung melibatkan Pangeran Jing, siapa pun yang punya mata bisa menyatakan bahwa Xiao Jingyan kini adalah pangeran berperingkat tertinggi. Saat dia berjalan melewati barisan pejabat pada beberapa kesempatan, menyangga lengan Kaisar Liang yang semakin menua dan bungkuk, masa depan tampak sangat jelas.
Akan tetapi, yang paling membuat senang sebagian besar pejabat yang lelah dengan semua pertempuran antarfaksi ini adalah bahwa meski Pangeran Jing lebih dekat pada tahta Istana Timur dan melaju dengan cepat di pemerintahan, dia tak memiliki perubahan besar dalam temperamennya. Dia masih sama lurus, tangguh, dan kukuh seperti sebelumnya. Bagi Pangeran Yu dan para pendukungnya, sikap Pangeran Jing tampak dingin dan arogan sampai-sampai kelihatan merendahkan, namun semakin dirinya seperti ini, semakin tenang perasaan para pejabat itu. Mereka tak perlu berspekulasi. Mereka hanya perlu mengamati rasa hormat dan pengakuannya kepada menteri-menteri seperti Liu Cheng, Shen Zhui, Cai Quan dan lainnya dari peringkat setara untuk memahami tipe pejabat seperti apa yang dia sukai. Alhasil, atmosfer di mahkamah pun mulai berubah tanpa disadari.
“Shu Kecil, Pangeran Jing membicarakan tentang dirimu di hadapan Yang Mulia Kaisar hari ini.” Meng Zhi mengatakan hal ini secara serius saat dia duduk di perpustakaan kecil di luar kamar tidur Mei Changsu. “Meski situasi sekarang sangat bagus, tidakkah dia seharusnya menghindar dari menimbulkan kecurigaan?”
“Apa dia yang memulainya?”
“Tidak juga. Pada saat itu, Yang Mulia baru saja membaca catatan Xia Jiang. Catatan itu mengatakan kalau kau adalah pendukung Pangeran Qi, jadi Yang Mulia bertanya apakah Pangeran Jing memercayainya. Menurutmu bagaimana Pangeran Jing menanggapinya?”
Mei Changsu menggelengkan kepalanya.
“Dia menanggapinya dengan terlalu berani,” Meng Zhi mengeluhkan, “Dia bilang, ‘Kalau Tuan Su adalah pendukung Pangeran Qi, bagaimana bisa aku tidak mengenali dia?’ Mendengar hal ini benar-benar membuatku berkeringat dingin. Tapi hal itu ternyata tidak menjadi masalah. Meski dalam hal ini dia mengakui hubungan dekatnya dengan Pangeran Qi, Yang Mulia secara mengejutkan tidak menjadi marah. Alih-alih Beliau tertawa lantang dan berkata kalau Xia Jiang pasti telah benar-benar putus asa sampai-sampai menggigit jerami. ‘Mei Changsu dan Pangeran Qi, bagaimana mungkin mereka ada hubungannya?'”
Mei Changsu perlahan mengangguk dan berkata, “Sebenarnya, Pangeran Jing memang benar bila menjawab seperti ini. Yang Mulia sudah tahu tentang kasih antarsaudara di antara dirinya dan Pangeran Qi. Kalau dia tak mengakuinya, bukankah itu berarti bahwa dia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu? Situasinya yang berhubungan dengan Pangeran Qi sekarang sepenuhnya berbeda dari sebelumnya. Hati Yang Mulia kini stabil dan tidak curiga. Menutupi apa pun dari Beliau hanya akan mengindikasikan perasaan bersalah.”
“Itu benar,” Meng Zhi menyetujui. “Pangeran Jing kemudian lanjut berbicara tentang dirimu, berkata kalau kau berhubungan dengan pemerintahan hanya karena kau pernah memakai tiga anak untuk mengalahkan Baili Qi, dan karena hal ini, kau jadi terlibat meski tak memiliki kesalahan apa pun. Yang Mulia benar-benar merasa menyesal, yang mana menjadi sebab kenapa Beliau mengirimku agar mengantarkan tongkat perintah ini kepadamu untuk menenangkanmu.”
Mei Changsu menatap acuh tak acuh pada tongkat perintah kumala hijau yang tergeletak di atas meja dan tersenyum samar.
“Kau tak menganggap apa-apa tentang hal ini, kan,” Meng Zhi mamahami maksudnya dan bergeser mendekat, “namun, percakapan mereka tak berakhir di sana.”
“Oh? Apa lagi yang Pangeran Jing katakan?”
“Yang Mulia mengungkitkan duluan. Yang Mulia bilang padanya, ‘Kudengar kalau Mei Changsu adalah penasihat Pangeran Yu. Apa kau tahu itu?'” Meng Zhi mengulang semua ini kata demi kata, “Pangeran Jing menjawab, ‘Aku tak tahu bagaimana Pangeran Yu berpikir, tapi kupikir Tuan Su tak punya niatan seperti itu. Aku telah melakukan percakapan secara mendalam dengannya. Orang ini memiliki pengetahuan yang dalam tentang ketatanegaraan, membuatnya pantas menerima kekaguman yang besar. Kalau orang memperlakukan dirinya hanya sebagai seorang penasihat, takutnya hal itu akan tidak adil baginya.'”
Mendengar hal ini, ekspresi Mei Changsu jadi semakin serius dan dia sedikit mengernyit.
“Yang Mulia lantas tersenyum dan berkata, ‘Mei Changsu memang adalah orang berbakat. Aku berniat menyuruhmu agar lebih dekat dengannya, dan takut kalau kau akan menolaknya karena dia pernah melayani Pangeran Yu. Karena kau juga menghormati dirinya, ini adalah saat yang menguntungkan untuk mengunjungi dirinya demi menaksir situasinya. Orang ini sangat tinggi pengetahuannya, dan memiliki pemahaman baik tentang kejadian-kejadian terkini. Kau telah berada jauh dari pemerintahan selama lebih dari sepuluh tahun. Aku ingin mencarikan cara bagimu agar membuat kemajuan lebih cepat.'” Pada titik ini, Meng Zhi menaikkan alisnya, “Mengenai instruksi dari Yang Mulia, semua yang perlu Pangeran Jing lakukan adalah menuruti Beliau, namun jawabannya benar-benar membuatku terkaget-kaget.”
“Apa dia menolaknya?” Mei Changsu juga tampak kaget.
“Bukan karena itu,” Meng Zhi mengurut pipinya dengan tangan, dan saat sudah tenang dia pun berkata, “Selain aku, ada dua orang lain lagi. Menurutmu siapa mereka?”
“Siapa?”
“Menteri Pendanaan, Shen Zhui, dan Menteri Peradilan, Cai Quan. Mereka ada di sana untuk memberikan kesimpulan mengenai kasus pabrik kembang api ilegal.”
“Apa jawaban Pangeran Jing ada hubungannya dengan mereka?”
Meng Zhe memukul pahanya dan berkata, “Ya memang! Pada saat itu, Pangeran Jing melihat ke belakang pada Shen Zhui dan Cai Quan lalu berkata ‘Memang bermanfaat bila memiliki lebih banyak hubungan dengan para cendekiawan demi bisa maju, bukan hanya untukku, tetapi juga untuk para pejabat pemerintahan sehingga mereka tidak tersesat di jalan mereka. Karena aku akan pergi berkunjung, Menteri Shen dan Menteri Cai semestinya bergabung denganku. Mereka masih muda dan berbakat, jadi hal itu akan ada baiknya bagi mereka.’ Yang Mulia tertawa saat Beliau mendengar hal ini. Beliau berkata, ‘Dasar kau anak bodoh, tidakkah kau mengerti kalau Aku menyuruhmu untuk meminta bimbingan dari Mei Changsu? Membawa mereka berdua bersamamu, bukankah hanya akan menjadi diskusi intelektual? Bagaimanapun juga, Kuserahkan ini padamu.”
Mei Changsu bangkit perlahan, dan berjalan mondar-mandir di sekitar ruangan seraya berpikir keras, ekspresinya terus berubah-ubah. Meng Zhi merasa gelisah dan buru-buru bertanya, “Apa ada yang salah dengan hal yang telah Pangeran Jing lakukan?”
“Tidak… bukan apa-apa… aku mengerti niat baik Jingyan,” Mei Changsu mengesah dalam-dalam, “tapi dia sebenarnya tak perlu melalui semua kerepotan ini….”
“Niat baik?”
“Shen Zhui dan Cai Quan akan menjadi pilar bagi administrasi Pangeran Jing. Dia membawa mereka kemari untuk menemuiku hanyalah demi membuatkan jalan untuk masa depanku,” Mei Changsu menatap sekeliling. Dengan suara lirih, dia berkata, “Tak ada jejak yang akan tertinggal dari apa yang telah terjadi di sini. Seperti kamar rahasia, begitu tak lagi dibutuhkan, maka akan menghilang tanpa jejak. Bahkan bila di masa mendatang, Pangeran Jing berhasil dalam upaya besarnya, aku takkan mampu mengambil jasa atas hal itu. Jingyan adalah orang yang sentimental. Dia tak mau aku ditinggalkan di masa mendatang, yang mana menjadi sebab kenapa dia begitu bersemangat ingin mengambil kesempatan ini untuk membiarkan menteri-menteri pentingnya mengenalku. Kelak, selain Shen dan Cai, dia akan memikirkan cara untuk mengajak lebih banyak orang bersamanya….”
“Bagus, bagus!” Meng Zhi menepuk meja dengan gembira, “Itulah Pangeran Jing untukmu! Dia takkan membiarkan dukunganmu kepadanya menjadi sia-sia.”
Sorot mata Mei Changsu menjadi semakin intens dan dia perlahan menggelengkan kepalanya, “Aku lelah, bukan hanya dari melayani Pangeran Jing. Kami memiliki tujuan yang sama. Dia tak perlu merasa dirinya berhutang sesuatu kepadaku.”
“Kau tak bisa bilang begitu. Kau telah melakukan begitu banyak hal demi Pangeran Jing, jadi memang merupakan hal yang benar bila dia tak meninggalkanmu. Kau takkan mau dia jadi begitu dingin sampai sepenuhnya mengabaikanmu, kan?”
Mei Changsu tak bisa menahan senyumannya. Dia kembali ke tempat duduknya dan mengangguk seraya berkata, “Memang benar. Semakin besar harapan dan ekspektasi seseorang, semakin besar pula kontradiksinya. Merupakan hal wajar bila Jingyan memiliki niat ini. Namun waktu tidaklah pasti. Aku perlu mencari kesempatan untuk menasihatinya agar jangan menjadi tidak sabar. Mencari tempat untukku adalah urusan kecil dan bisa menunggu.”
Meng Zhi menatapnya dengan sorot penuh makna. Beberapa pemikiran terbersit dalam benaknya, namun dia menahan dirinya sendiri. Dalam kebingungannya, Mei Changsu yang cerdas dan cerdik sama sekali tidak sadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan. Caranya berbicara sama sekali tidak seperti seorang penasihat, setidaknya, tidak seperti tipikal penasihat yang tujuannya adalah demi memperoleh ketenaran dan kekayaan. Namun dia berpikir kalau lebih baik tidak mengingatkan Mei Changsu tentang hal ini.
Sekitar dua hari kemudian, Pangeran Jing membawa Shen Zhui dan Cai Quan untuk memberi Mei Changsu kunjungan resmi. Mei Changsu kurang lebih telah pulih. Terbungkus dalam bulu putih tebal, dia menyambut tamu-tamunya ke dalam aula depan. Ada tungku-tungku pemanas di sekitar ruangan itu, dan para tamu segera merasa cukup hangat untuk melepaskan pakaian luar mereka yang hangat.
Sebelum mereka datang, Sheng Zhui dan Cai Quan masih memiliki rasa tidak suka dan penolakan dalam hati mereka terhadap Bakat Qilin yang telah memilih untuk memulihkan diri di Ibu Kota ini. Akan tetapi, begitu mereka bertemu dirinya, mereka dikejutkan saat menyadari bahwa pria ini memang benar-benar sakit. Dan setelah Pangeran Jing membuka percakapan dan diskusi mereka perlahan-lahan jadi semakin mendalam, prasangka mereka pun tanpa disadari mulai memudar.
Pada kenyataannya, sebagian besar orang berbakat yang kini diandalkan oleh Pangeran Jing dulunya direkomendasikan oleh Mei Changsu. Jadi Mei Changsu memahami Shen Zhui dan Cai Quan dengan sangat baik dan memandang tinggi mereka. Saat mereka memiliki filosofi yang sama, semakin mereka berbeda dalam sudut pandang-sudut pandang kecil, semakin memuaskanlah diskusi tersebut. Cai Quan, khususnya, sampai-sampai merevisi pasal-pasal tertentu dalam hukum kriminal setelah melakukan semua diskusi ini, benar-benar lupa bahwa pihak lainnya adalah seorang warga sipil tanpa posisi resmi.
Mereka bercakap-cakap dengan cara seperti ini dari pagi hingga tengah hari. Ketika Li Gang mengeluarkan arak dan makanan, para tamu tak menolak, dan setelah makan, mereka melanjutkan percakapan mereka. Ketika langit mulai menggelap, Pangeran Jing terpaksa mengingatkan mereka, “Tuan Su tidak berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan semua ini mungkin terlalu melelahkan baginya. Dia takkan pergi karena dia tinggal di sini, jadi kalian bisa berkonsultasi dengannya di lain hari.”
Kedua menteri itu mendongakkan kepala mereka dengan linglung, dan barulah saat itu menyadari kalau matahari telah terbenam, lalu buru-buru bangkit untuk meminta maaf. Mei Changsu tersenyum dan berkata, “Sungguh langka bagi marga Su ini untuk bisa memiliki kesempatan berkenalan dekat dengan tuan-tuan yang begitu muda dan berbakat. Setelah menikmati diskusi yang terbuka dan tak terkekang seperti hari ini, tak ada perlunya melakukan formalitas semacam itu.”
Cai Quan memiliki sifat yang lebih blak-blakan. Sekarang karena dia telah mengakui bakat dan pengetahuan Mei Changsu, dirinya menjadi lebih terus terang dalam menyatakan beberapa hal. “Tuan Su memiliki bakat yang setara dengan para cendekia negara kami, yang mana sangat saya kagumi. Namun bakat dan keluhuran harus setara, yang mana merupakan jalan kebjaksanaan. Pada saat ini, dunia mendambakan keteraturan. Saya harap Tuan Su akan menjunjung tinggi kebajikan dan tidak tersesat.”
Mei Changsu mengerti apa yang dia maksudkan, dan menatap pada Pangeran Jing, tersenyum tanpa bicara. Melihat kalau Pangeran Jing berdiri di samping, tak mengambil kesempatan untuk mengeluarkan deklarasi demi meminta dukungan kepada orang berbakat yang penting ini. Shen Zhui merasa lebih cemas daripada dirinya dan dan buru-buru menyela untuk berkata, “Tuan Su adalah orang yang begitu bijaksana, jadi tentu saja, Anda pasti akan memiliki sudut pandang yang unik. Akhir-akhir ini, siapa yang bisa membangkitkan kembali kemerosotan dalam dinasti kekaisaran? Siapa yang mampu mampu berjuang demi kepentingan rakyat jelata? Mungkin Tuan Su sudah tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini?”
“Ya,” Mei Changsu tak bisa menahan senyumnya. “Marga Su ini telah berada di Ibu Kota selama lebih dari satu tahun dan saya telah melihat semuanya dengan sangat jelas, jadi Anda berdua bisa merasa tenang.”
Semua orang yang ada di sana adalah orang cerdas, dan hingga titik ini, baik tuan rumah maupun tamu-tamunya telah sangat menikmati percakapan mereka. Shen Zhui dan Cai Quan sepenuhnya merasa puas saat mereka berpamitan untuk pergi, dan tepat saat mereka sudah akan berjalan keluar dari pintu, mereka menahan Pangeran Jing, menyarankan agar sang Pangeran mengamankan bakat luar biasa Mei Changsu (untuk digunakannya sendiri). ini adalah hasil yang Xiao Jingyan inginkan, jadi dia tak perlu berpura-pura melainkan dengan sangat cepat menyetujui dalam sikap jujur dan terus terang.