Living Leisurely in Tang Dynasty - Chapter 148
Yuanying pergi setelah mereka bercakap-cakap tanpa menyebut-nyebut tentang Sensor Kekaisaran. Chengqian mendengar soal pertemuan kecil mereka dan penasaran ingin tahu nasihat yang Xiao Deyan berikan kepada paman kecil.
Yang mengejutkannya, dia mengetahui kalau Li Yuanying tidak meminta solusi apa pun.2
“Itu mengejutkan. Kukira dia akan menanyakan petunjuk soal cara menulis laporan yang memuaskan untuk Baginda Kaisar kepada Anda.”
“Sebuah laporan yang memuaskan di mata Kaisar, Yang Mulia Pangeran Teng mungkin sudah tahu cara membuatnya.” Bukannya Li Yuanying tidak tahu apa yang harus ditulis, melainkan lebih pada dirinya yang tak mau melakukannya. Semua yang perlu Yuanying lakukan adalah menulis apa yang ingin didengar masyarakat umum dan kemudian semuanya akan dimaafkan. Lagipula, seorang pejabat Sensor Kekaisaran tak boleh pilih-pilih atas kesalahan orang. Namun Li Yuanying tidak setuju kalau dirinya telah melakukan kesalahan dan tak bersedia menundukkan kepalanya.
Li Chengqian membisu.
Yuanyin pulang dan mulai membuat artikelnya lagi. Ketika dia sedang menulis, air mata mulai merebak di matanya dan dia mulai menyekanya. Huang Ying dan Huang Li merasa cemas tapi mereka tak berani mengganggu sang Pangeran. Satu orang tetap berada di sisinya tanpa suara, sementara yang lain berlari mencari Liu Baolin.
Liu Baolin kaget dan merasa sangat buruk, karenanya dia pun melangkah maju untuk menghibur bocah itu.
“Anakku, ada apa?”
Yuanying melihat wajah cemas ibu dan buru-buru menyeka air matanya. “Bukan apa-apa. Aku jadi emosional ketika mengerjakan pekerjaan rumah. Kakanda ingin aku bekerja keras untuk ini dan aku jadi terlalu terbawa perasaan.”
Liu Baolin memeluk anaknya dan menghibur, “Kalau ujian Jinshi terlalu sulit, maka tak usah mengikutinya. Kau kan adik sang Kaisar, kenapa kau perlu ikut ujian?”
“Ini tak ada hubungannya dengan ujian,” Yuanying buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, menghibur ibunya lalu pergi untuk mengantarkan pekerjaan rumanya kepada Kaisar dengan mata merah.
Li Er tak menemui bocah itu dan cuma menyuruh agar artikelnya diterima.
Yuanying memutari bagian luar balai pertemuan dua kali lalu pergi ke kediamannya untuk membaca lebih banyak buku. Dia masih harus bersiap untuk ujiannya!
“Pelayan rendah ini melihat mata Pangeran Teng memerah ketika Beliau mengantarkan ini.”
Li Er mengerutkan alisnya.
Berandal ini, sejak kapan dia jadi cengeng?
Sang Kaisar membaca suratnya. Yuanying tak lagi menyebutkan apa-apa tentang insiden dengan pejabat Sensor Kekaisaran namun malah menulis tentang sebuah cerita.
Di dalam cerita ini, dua bersaudara kehilangan orangtua mereka ketika mereka masih kanak-kanak. Si adik dibesarkan oleh kakaknya dan mereka memiliki bisnis yang makmur yang membutuhkan banyak staf dalam kepengurusannya. Semuanya berjalan dengan mulus dan teratur. Di dalam kantor manajemen terdapat staf yang baik dan yang buruk. Ada beberapa orang yang suka mengkritik si adik dan beberapa bahkan menuduh dirinya berusaha mencuri barang berharga milik si kakak dan berusaha mensabotase hubungan mereka.
Kakak beradik seharusnya dekat sebagai keluarga, kenapa hubungan ini harus menjadi tegang gara-gara orang luar?
Yang bahkan lebih menjengkelkan lagi adalah anak-anak di dalam keluarga itu semuanya juga dikritik gara-gara urusan kecil seperti makan terlalu banyak atau bersikap boros akibat memesan dua set pakaian tambahan atau kadang-kadan berburu. Mereka amat mengibakan. Apakah orang-orang yang mengkritik mereka tidak pernah makan atau mengeluarkan uang atau punya hobi? Kenapa mereka menjahati anak-anak yang telah kehilangan ibu mereka?
Sepasang kakak beradik malang yang tak punya seorang pun untuk membela mereka. Semua yang bisa mereka lakukan adalah menanggung semua celaan yang dilemparkan kepada mereka.
Kenapa orang-orang begitu kejam sampai-sampai mereka menindas kakak beradik yatim piatu ini?
Dahi sang Kaisar berkedut. Asalkan kau tidak bodoh, kau pasti tahu siapa subyek dari cerita ini.
Nilai tambah harus diberikan kepada Li Yuanying karena menulis cerita ini dengan baik. Deskripsinya sungguh hidup dan alurnya mulus. Li Er merasakan kesedihan dan amarah ketika membacanya. Anak itu benar, kenapa orang-orang menindas mereka? Ketika berhubungan dengan urusan Negara, tidak banyak yang memberikan ide-ide berani, tetapi ketika berurusan dengan masalah-masalah kecil yang berhubungan dengan Keluarga Istana, mereka membuat keributan besar soal itu. Kenapa orang-orang bahkan memojokkan Li Yuanying cuma karena menyuruh dua orang pelayan mengerjakan sesuatu? Apakah mahkamah Kekaisaran memasang Lembaga Sensor cuma untuk membuat orang-orang memperoleh ketenaran dari menginjak-injak Keluarga Istana?
Yuanying menanyakan pertanyaan yang sama di dalam artikelnya. Lalu Yuanying mengubah nadanya dan menuliskan usulan yang mengejutkan sang Kaisar: Karena ada banyak orang yang mengawasi urusan-urusan pribadi Keluarga Istana, atas nama keadilan, Keluarga Istana juga semestinya mendirikan suatu divisi pengawasan khusus untuk mengawasi urusan-urusan pribadi para menteri dan mengekspos serta mempublikasi urusan-urusan pribadi mana pun. Kalian semua adalah para menteri yang penting, jadi bagaimana bisa urusan keluarga kalian dianggap sebagai urusan pribadi? Bagaimana kalau seseorang memakai hubungan pribadi untuk membeli posisi atau berkolusi dengan para pejabat ataupun pengusaha?
Karenanya, demi kepentingan seluruh warga negara, kita juga harus mengatur para pejabat dengan ketat! Yang terbaik adalah memisahkan pelaporan dan pengumpulan bukti. Mari dirikan sebuah agensi yang secara khusus bertugas memastikan isi dari laporannya. Mereka akan bertanggungjawab mencari bukti dengan surat perintah. Dengan cara itu, semuanya menjadi adil dan benar. Kita tidak akan melepaskan satu pun pejabat korup, dan tidak akan salah memfitnah menteri setia!
Akhirnya, Yuanying menuliskan bahwa dia telah menekuri kesalahannya secara mendalam dan menerima ideologi itu. Dia hanya merasa bahwa hal ini harus dilakukan secara adil dan semua orang harus menerima intensitas pengawasan yang sama. Lain kali, jika aku menuduhmu melecehkan istri kakakmu, kau harus menerima penyelidikan dengan patuh, dan tak boleh menyalahkan aku telah bicara sembarangan.
Yuanying menulis beberapa ribu kata dan bahkan mendaftarkan struktur dan fungsi dari agen pengawas usulannya secara mendetil. Baginda Kaisar begitu marah sampai-sampai urat Beliau menyembul dari dahinya. Beliau ingin memanggil Li Yuanying untuk dimarahi, namun Beliau merasa tak berdaya dan tidak tahu dari mana harus memulainya.
Tentu saja, jika dibutuhkan, sang Kaisar memiliki kemampuan untuk membuat penugasan semacam itu. Lagipula, beginilah caranya Beliau menerima laporan-laporan rahasia. Tak ada seorang pun yang pernah mengungkapnya dengan begitu terang-terangan karena melakukannya akan menjadi begitu tak tahu malu.
Ketika airnya terlalu jernih, maka takkan ada ikan di sana!
Li Er memejamkan matanya dan memanggil pejabat sensor yang telah disinggung oleh Li Yuanying.
Dibandingkan dengan penampilan memalukan yang diperlihatkannya kemarin, si pejabat sensor kini berpakaian rapi namun masih menampakkan ekspresi tidak menyenangkan. Dia merasa tidak senang karena sang Kaisar tidak menegur Li Yuanying dan telah kehilangan muka di antara para koleganya! Dia adalah pejabat sensor pertama yang diperlakukan seperti ini. Jika sang Kaisar tidak mau menghukum Li Yuanying, bagaimana dia akan bisa mendapat pijakan di Lembaga Sensor ke depannya?
Si pejabat sensor sedang memikirkan apakah dia akan menabrak pilar atau mengundurkan diri, namun sang Kaisar tak memberinya kesempatan sedikit pun untuk melakukannya. Beliau menunjukkan artikel Li Yuanyin kepadanya.
Rencana si pejabat sensor telah diganggu dan dia merasa tidak puas, namun dia tak berani membantah. Si pejabat sensor rasanya ingin muntah darah setelah membaca paruh pertama artikel itu. Dia selalu tahu kalau Li Yuanying itu tak tahu malu. Tapi dia tak menyangka kalau bocah itu akan setidaktahumalu itu. Kedua kakak beradik ini telah menikmati segala hal dalam hidup tapi bocah itu menuliskan mereka sebagai kubis-kubis kecil mengibakan?! Mereka adalah orang-orang kesepian?! Bukankah mereka punya puluhan orang yang melayani mereka? Bukankah Kaisar punya beberapa orang gundik? Beliau punya anak lebih dari sepuluh orang tapi masih punya nyali untuk menyatakan dirinya kesepian?!
Jika si pejabat sensor membaca paruh pertama dengan perasaan mual, paruh kedua membuat dirinya menggigil. Apakah mekanisme pengawasan ini dituliskan oleh Li Yuanying?
Ini berarti mengusulkan elang istana!
Siapa yang tak pernah melakukan perbuatan kotor? Jika institusi semacam itu diperbolehkan untuk ada, Baginda Kaisar bisa menyita harta milik para pejabat mahkamah yang tidak Beliau sukai hanya dengan satu perintah. Lantas buktinya? Bukti selalu bisa ditambahkan. Apa salahnya menyingkirkan sebuah kediaman? Siapa yang bisa berani menyatakan bahwa mereka bersih tanpa cela?
Keringat si pejabat sensor mengucur deras.
Begitu dia melihat aturannya, dia tahu bahwa rencana itu telah ditulis dengan baik dan cukup bagus untuk dilakukan eksekusi cepat. Semakin banyak dia membaca, semakin ketakutan dia jadinya. Dia bahkan merasa bahwa usulan ini tidak ditulis oleh Li Yuanying melainkan oleh Baginda Kaisar. Sang Kaisar sendiri yang menginginkannya!
Elang istana semacam itu tidak boleh sampai muncul!
Khususnya tidak gara-gara perselisihan antara dirinya dan Li Yuanying. Kalau tidak, dia akan dibenci oleh semua orang dan bahkan dicatat dalam sejarah dengan nama buruk. Gara-gara tuduhan tak berdasar si pejabat sensor ini, sejak saat itu kehidupan semua pejabat di Dinasti Tang pun jadi penuh derita….
Si pejabat sensor menutup artikel itu dan menggenggamnya erat-erat tanpa berniat mengembalikannya kepada Baginda Kaisar. Sang Kaisar hanya memanggil dirinya saja untuk menunjukkan ini kepadanya, jadi tentu saja dia mengerti apa maksudnya.
“Baginda Kaisar, saya rasa sayalah yang lebih dulu bersalah. Kita tak seharusnya mengejar urusan ini lebih jauh lagi. Saya akan minta maaf kepada Yang Mulia Pangeran Teng, dan saya pasti akan berdamai dengannya.”
Li Er tidak menghentikan dia.
Di bawah ancaman mengerikan mendapat nama buruk, si pejabat sensor pun menerapkan semangat berharga ‘tahu salah dan bisa memperbaikinya adalah yang terbaik’. Dia menemui Li Yuanying dan meminta maaf kepada anak itu dengan setulus hati, berkata bahwa dia tak seharusnya membuat tuduhan tak berdasar.
Pada hari-hari berikutnya, si pejabat sensor dengan rajin mengklarifikasi pada semua orang bahwa tidak ada konflik antara dirinya dan Li Yuanying. Mereka cuma sedang bercanda dan semuanya adalah kesalahpahaman.
Dihadapkan pada tatapan kesal orang-orang, dalam hati si pejabat sensor berpikir: “Kalian tak tahu pengorbanan yang sudah kubuat! Aku membuang jauh-jauh integritasku, tapi aku sedang membela kebahagiaan semua pejabat!”
Bergantung pada hipnotis diri semacam ini, si pejabat sensor pun kembali kepada para koleganya dengan kepala terangkat tinggi-tinggi.
——————
Catatan Pengarang:
Pangeran Kecil: Kalau harus mati, kita akan mati sama-sama!!!