Living Leisurely in Tang Dynasty - Chapter 111
Mereka masih berada di atas punggung kuda dan Kaisar tak mau repot-repot memedulikan Li Yuanying. Lebih baik kita bicara begitu tiba di istana. Yuanying setuju tapi masih mengoceh, “Toh tak banyak yang perlu dikerjakan, kenapa kita tak bisa bicara? Kakanda cuma membutuhkan telinga.”
Chenqian yang mendengarkan dari samping menyadari kalau dia perlu belajar untuk bersikap tak tahu malu. Ayahanda jelas-jelas kelihatan menyukainya.
Yuanying tak bisa menang melawan sang Kaisar dan karenanya dia pun mengarahkan perhatiannya pada mengembalikan Bola Bundar Kecil ke rumah dengan selamat. Dia menggendong anak itu memasuki Kediaman Pangeran Wei. Setelah masuk, Bola Bundar Kecil yang sudah bermain dengan gembira bersama Li Xiang kini memeluk Li Yuanying dan tak mau melepaskannya, berseru lirih: “Manman!”
“Hei.” (untuk bertanya ada masalah apa kepada bocah itu)
“Ayah pergi nggak bawa aku.” Suaranya terdengar agak sedih. “Apa Ayah sayang aku?”
Dia paling memercayai Manman karena Manman tidak akan berbohong kepadanya.
Yuanying mengetuk pelan dahi Bola Bundar Kecil dengan dahinya sendiri. “Tentu saja, tapi perjalanannya sangat jauh. Ibumu sedang mengandung adik bayimu di perutnya dan karenanya kalian harus tetap tinggal di sini. Karena ayah tidak ada di sini, maka kaulah satu-satunya lelaki di dalam keluarga. Kau akan harus menjadi pilar penopangnya!”
Mata Bola Bundar Kecil berbinar dan dia berkata dengan bangga: “Pilar penopang!”
Bola Bundar Kecil yang jantan tidak lagi membutuhkan Li Yuanying untuk menggendongnya. Dia meronta supaya diturunkan ke tanah dan berlari penuh semangat ke kamar belakang menuju sisi ibundanya. Kemudian dia mengulang apa yang telah Manman katakan kepadanya dengan riang gembira.
Setelah mengembalikan anak itu dengan selamat, Li Yuanying segera menemui Kaisar dan melanjutkan perjalanan pulang ke istana. Yuanying mengekori Baginda Kaisar selangkah demi selangkah, dengan raut tegas yang berkata “Ada sesuatu yang ingin kukatakan dan aku harus mengatakannya.”
Li Er membawanya dan Chengqian memasuki balai pertemuan dan menanyakan apa ide barunya itu.
Yuanying menyeret sebuah bantalan kecil dan duduk di samping Li Er lalu menyampaikan rencana aslinya. Dai Ting telah melakukan perjalanan menuju wilayah-wilayah asing dan sudah membuka jalan untuk mereka yang ingin berkunjung di masa mendatang. Karenanya tahun ini, dia berencana menyuruh Dai Ting melakukan perjalanan kembali ke Kekaisaran Tibet dengan melalui rute berbeda. Akan lebih baik jika Dai Ting menjadi familier dengan seluruh Kekaisaran Tibet dan tahu di mana harus melakukan perdagangan.
“Dengan begitu, aku bisa menyuruh Dai Ting menuliskan pengalamannya. Kemudian kita akan tahu semua tempat yang bagus dan makanan yang enak.”
Baginda Kaisar dan Chengqian saling berpandangan dan mengangguk. “Ya.”
Kalau kau benar-benar bisa mengujungi seluruh negara maka kita bukan hanya akan mengetahui di mana bisa menemukan makanan enak dan hal-hal menyenangkan tapi juga bisa menemukan rahasia mereka.
“Dahulu kukira asalkan aku memelihara semua burung dan hewan di Istana Xiangcheng, orang-orang akan bisa melihat semua hewan langka dan eksotis sekaligus. Hari ini aku dengar Jenderal Li berkata bahwa yak hanya terbiasa tinggal di tempat asalnya. Jadi sekarang aku berpikir kalau tidak semuanya mampu beradaptasi dan hidup di Luoyang dan Chang’an. Karenanya, kita harus lebih sering pergi ke luar, makin jauh makin baik; terutama anak-anak dari Keluarga Li kita. Kenapa kita harus makan, minum, dan bersenang-senang hanya di rumah saja? Sungguh membosankan dan tak berguna. Kenapa tidak menyuruh mereka mewakili Tang dan pergi berkelana seitap tahunnya.”
Li Er menatapnya: “Kau mau pergi ke luar dan bermain?”
Yuanying tidak jatuh ke dalam jebakan itu dan berkata dengan raut serius: “Bukan begitu. Saya cuma teringat pada apa yang Guru Xiao katakan tentang perpajakan. Coba pikirkanlah, ada begitu banyak anak dari Klan Li, semuanya tidak berkontribusi pada ekonomi. Uang yang perlu kita keluarkan untuk menjalankan pemerintahan semakin bertambah dan jumlah tanah yang dibutuhkan untuk memberi makan Klan Li juga meningkat. Bagaimana bisa rakyat biasa mampu membayarnya? Jadi sebagai seorang keturunan Klan Li, kau harus melakukan bagianmu bagi negara.”
Yuanying menyeringai. “Jika Wencheng bisa pindah ke Kekaisaran Tibet, apa yang menghentikan orang lainnya? Jadi seorang pemuda tampan tidak lebih baik dari seorang gadis? Menurut pendapat saya, mereka harus dikirim ke segala tempat; menuju Kekaisaran Tibet, Tuyuhun, dan ke tempat-tempat yang lebih jauh di utara dan selatan. Mereka yang baru saja lulus ujian dan tak memiliki posisi resmi dalam pemerintahan juga seharusnya dikirim ke dalam kelompok-kelompok misi serta dikirim ke wilayah-wilayah asing. Lihatlah semua orang yang Kakanda andalkan, mana dari mereka yang belum melakukan perjalanan ke selatan dan utara untuk melihat dunia?”
Li Er tampak berpikir mendalam.
Yuanying menyelesaikan kata-katanya dengan mulus sebelum menyampaikan tujuan utamanya dengan penuh antusiasme: “Kalau Kakanda takut yang lainnya tak bersedia, maka kirimlah saya lebih dulu dan saya akan membuat awal yang bagus!”
Li Er rasanya ingin mengusirnya.
Setelah bicara berputar-putar sebanyak ini, semua yang bocah ini inginkan adalah pergi ke luar dan bermain?!
“Makan, minum, dan bersenang-senang di rumah tidak memberi kontribusi tetapi pergi ke luar untuk melakukan hal yang sama ini akan memberi hasil? Yang pasti adalah mengeluarkan lebih banyak uang.” (Li Er)
“Tentu saja berbeda. Makan, minum, dan bersenang-senang di rumah berarti memberi contoh yang buruk. Pergi ke luar untuk melakukannya berarti memamerkan kekuasaan dari Kekaisaran Tang. Bahkan meski tidak berhasil, tetap akan menjadi contoh yang buruk bagi orang lain. Bukankah itu bagus? Orang-orang dari tempat lain juga akan belajar untuk makan, minum, dan bersenang-senang!”
Bicara tentang ini, Yuanying ingin memberitahu Li Er tentang cerita reformasi Zhou Chu pada <>.
Zhou Chu ditipu oleh para penduduk desa untuk pergi berburu harimau dan membunuh naga. Semua orang mengira dia dan monster-monster itu mati sama-sama, dan mereka pun merayakannya dengan gembira. Barulah kemudian Zhou Chu menyadari bagaimana orang lain memperlakukan dirinya, dan dia pun langsung merasa ingin bertobat. Karenanya, kita harus mengusir keluar ‘musibah eksternal’ ini untuk mengganggu orang lain. Setelah kerusakannya terjadi, mungkin semua orang akan bertobat!
Bahkan jika tak ada yang berhasil, maka tak ada ruginya juga. Lagipula, kita sudah memberi makan orang-orang ini, maka tak menjadi masalah di mana kita memberi makan mereka. Mereka yang tidak bersedia memenuhi kewajiban mereka tentu saja akan memperoleh penghargaan lebih sedikit. Jangan salahkan orang lain, siapa suruh tidak bekerja keras?
“Begitu banyak pembenaran dan teori tapi semua itu masih menunjuk pada fakta bahwa kau ingin pergi ke luar dan bersenang-senang. Bukankah kau bilang kalau kau ingin menjadi Pangeran Jinshi?” Beliau menatap Li Yuanying, “Apa? Menganggap ini terlalu sulit dan memutuskan untuk tidak mengikuti ujian?”
“Tidak, saya tidak takut pada itu. Belajar bukan berarti kau harus tetap berada di dalam rumah untuk melakukannya. Pergi ke luar dan melihat berbagai hal, lebih banyak berjalan di siang hari, dan lebih banyak membaca di malam hari, sehingga bisa belajar lebih banyak.” (Li Yuanying)
Baginda Kaisar tidak berkomentar tapi hanya melambaikan tangannya. “Baiklah, zhen mengerti, kau kembalilah.”
Chengqian tidak tahu kalau kakak beradik itu punya pertaruhan semacam itu. Setelah meninggalkan balai pertemuan, dia bertanya: “Paman Kecil, apa Paman benar-benar berencana untuk mengikuti ujian negara?”
“Kakanda Kaisar mengizinkanku melakukannya. Kalau aku tidak mengikutinya maka semuanya akan jadi sia-sia!”
Chengqian mengangguk dan berkata bahwa dia optimis kalau Paman Kecil akan berhasil dengan baik. Baru dua tahun yang lalu, Li Yuanying dianggap sebagai setan kecil yang tak tahu apa-apa. Sekarang dia sudah banyak membaca dan percaya diri soal lulus ujian negara! Kalau dia belajar selama dua tahun lagi, mungkin dia bahkan akan memenangkan posisi sebagai murid terbaik pada ujian!
Yuanying berkata merendah: “Aku pasti akan mengikuti ujian, tapi mendapatkan posisi tertinggi akan terlalu sulit. Kalau kepala pemeriksa tidak menyukai artikelku, maka tak ada yang bisa kulakukan.”
Kemudian dia memberitahu Chengqian tentang nilainya yang rendah dalam ujian bulanan. Dia juga bertekad untuk meyakinkan Guru Ma. Mungkin kalau dia bepergian ke luar, dia akan menemukan cara bagaimana meyakinkan sang guru. Dia ingin melakukan perjalanan ke Kekaisaran Tibet untuk mengunjungi Wencheng dan pegunungan salju. Kemudian dia ingin menunjungi Silla bersama Jin Shengman. Kalau Silla punya penguasa wanita, anak-anak itu pasti luar biasa!
Dengan gembira Li Yuanying menggambarkan rencana perjalanannya yang menakjubkan pada Chengqian.
Chengqian cukup yakin kalau komitmen muluk yang diutarakan oleh paman kecil semuanya palsu. Orang ini mendengar kalau yak-yaknya mungkin tidak akan bertahan hidup, jadi dia ingin mengunjungi Kekaisaran Tibet untuk menunggangi yak setempat yang garang!
Walaupun dia tidak ingin menyiramkan air dingin pada Paman Kecil, Chengqian tetap harus mengungkapkan sedikit kebenarannya: “Menurutku Ayahanda mungkin tidak akan membiarkan Paman pergi.”
Seorang anak yang baru berumur tiga belas tahun, siapa yang akan mengizinkan dia bepergian seorang diri? Terlebih lagi adik yang satu ini dibesarkan sendiri oleh sang Kaisar. Bahkan anak-anak lain dari klan tidak akan bisa bermain di luar pada usia ini. Ada perkataan yang menyebutkan bahwa mereka yang belum menumbuhkan rambut di atas bibir mereka tidak siap untuk melakukan kerja serius. Siapa yang akan mengirim utusan yang dipimpin oleh seorang anak kecil?
Mendengar hal ini, Yuanying jadi hilang harapan dan menghela napas. “Kuharap aku lebih tua.” Dia menyentuh kulitnya yang mulus, berharap esok pagi dirinya bisa menumbuhkan jenggot seperti kakandanya.
“Tetapi saat Paman jadi lebih tua, paman ingin kembali muda.” (Li Chengqian)
Yuanying tidak setuju dengan kata-kata itu. Dia merasa bahwa jika dirinya lebih tua, dia bisa melakukan lebih banyak hal. Lagipula, bahkan jika kini dia tidak diizinkan untuk pergi, dia akan selalu punya kesempatan untuk pergi di masa mendatang, jadi ini bukan kerugian total!
Dengan gembira Yuanying berpisah jalan dengan Putra Mahkota dan berlari pulang untuk makan dengan ibundanya.
Liu Baolin telah menerima banyak resep dan kabar terkini dari Restoran Fengthai, hidupnya kini jadi lebih memuaskan. Ketika anaknya semakin tumbuh dewasa, dia sadar kalau anak itu akan melewatkan semakin dan semakin sedikit waktu di sisinya, jadi dia pun membuat rencana untuk tetap sibuk demi mencegah anaknya mencemaskan dirinya.
Ketika Yuanying datang, dengan gembira Liu Baolin memintanya mencicipi masakan-masakan baru yang dibuatnya sambil mendengarkan anak itu bercerita tentang kejadian-kejadian hariannya yang menarik.
Ibu dan anak bersenang-senang berdua. Di sisi lain, setelah bersantap, Baginda Kaisar teringat pada ide sesat Li Yuanying.
Klan Li memang cukup besar. Taishang Huang memiliki dua puluh putra dan lebih dari sepuluh orang yang masih hidup. Kecuali Li Yuanying, semuanya sudah pindah ke wilayah mereka sendiri. Beliau juga memiliki banyak putra dan semua putra yang lebih tua telah pindah ke luar, hanya menyisakan anak-anak yang lebih kecil. Di masa mendatang, klan ini akan memiliki lebih banyak lagi keturunan. Kita memang perlu membuat mereka bekerja.
Mulanya, Baginda Kaisar berencana untuk menjadikan mereka gubernur di wilayah-wilayah berbeda di berbagai tempat. Akan tetapi, Wei Zheng dan Zhangsun Wuji menentangnya. Mereka tak ingin pemerintahan daerah menjadi sistem warisan. Bagaimanapun juga, kita tak tahu yang mana dari para keturunan ini yan akan terlahir bodoh.
Karena mereka tidak diizinkan memegang posisi sebagai gubernur, mungkin merupakan ide bagus kalau membiarkan mereka mewakili Tang sebagai duta ke berbagai negara. Mereka adalah keturunan dari klan Dinasti Tang, dan mereka mewakili keluarga kekaisaran Tang. Ke mana pun mereka pergi, bukankah orang lain akan memperlakukan mereka dengan baik?
Lalu mengenai bahayanya, pasti akan ada bahaya, namun kata-kata Li Yuanying masuk akal. Bahkan Wencheng bisa pindah ke Kekaisaran Tibet. Para keturunan Tang akan jadi apa kalau mereka bahkan tak punya nyali untuk pergi menjalankan misi ke negara-negara asing?
Para utusan bisa dikirim ke berbagai negara untuk menstabilkan hubungan diplomatis setiap tahun. Siapa yang bisa lebih baik mewakili pentingnya Dinasti Tang ketimbang para keturunan dari keluarga kekaisaran?
Jika kita bisa mengumpulkan sekelompok anak-anak yang berguna, maka itu akan menjadi hasil terbaik. Sebatang pohon takkan menjadi hutan. Semakin banyak Keluarga Li mampu menghasilkan orang-orang berbakat yang punya kemampuan, maka akan semakin stabil Kekaisarannya.
Li Er membuat keputusan dan menanyakan pendapat Wei Zheng dan orang-orangnya. Mustahil untuk mengirimkan Li Yuanying untuk saat ini. Ketika dia sudah lebih besar dan metodologinya lebih stabil, maka mungkin kita bisa mempertimbangkan dirinya.
Begitu para pejabatnya tiba, sang Kaisar memberitahu mereka tentang ide berbahaya Li Yuanying: biarkan para anggota klan yang paling hebat dalam makan, minum, dan bersenang-senang pergi ke luar untuk membawa musibah bagi orang lain!
Wei Zheng dan yang lainnya terperanjat ketika mereka mendengar hal ini.
Kakak beradik ini sungguh luar biasa. Yang satu lebih tak tahu malu ketimbang yang lainnya, dan mereka berani mengungkapkan ide-ide macam itu.
Lupakan soal Li Yuanying, sejak awal dia itu memang raja setan cilik. Ada masalah apa dengan Anda, Baginda. Kaisar. Li Er?
Anda, penguasa nan agung dari sebuah negara, apa Anda tidak merasa malu?
————-
Catatan Pengarang:
Baginda Kaisar Li Er: Zhen cuma menyampaikan isi pikiran adik zhen. Bagaimana pendapat kalian tentang ide adik zhen ini?
Pangeran Kecil: Kakak tak tahu malu!