Buku Panduan Neraka - Chapter 347:
Miu Zhengtao mengangguk pada Su Jin, kemudian berkata dengan suara dingin, ”Karena kau yang minta, timku akan mengabulkan keinginanmu. Semuanya, ayo maju!”
Pada saat ini, Ke Tong sudah dihidupkan kembali. Matanya merah karena marah, karena kekalahan tadi pasti telah mempermalukan dirinya. Terlebih lagi, sama seperti Miu Zhengtao, dia juga, beranggapan kalau Su Jin pasti sudah memakai suatu senjata. Baginya, mustahil bagi siapa pun untuk memiliki kekuatan semacam ini. Bahkan veteran juga tak bisa mencapainya.
Selain Zhou Xinyu, semua orang lain dalam Tim Samudera Luas menyerang Su Jin. Namun mereka tak bodoh-bodoh amat. Mereka takut kalau Su Jin akan memakai senjata yang sama seperti sebelumnya, jadi mereka pun berpencar, kemudian menyerang Su Jin dari arah berbeda-beda.
Su Jin memindai kelompok itu dan mengernyit sembari menggelengkan kepala. Orang-orang ini sungguh terlalu lemah. Bahkan Situ Jin atau siapa pun lainnya dalam kelompoknya dulu akan bisa membantai mereka dalam hitungan detik.
”Terlalu lemah,” Su Jin menggelengkan kepalanya. Ketika dia menggeleng, sorotan-sorotan cahaya perak berkeredap di sekitarnya, membuat tubuh-tubuh para anggota itu roboh ke tanah dengan kepala melayang. Dia telah memakai psikokinesisnya sebagai pisau untuk memotong leher mereka, cuma meninggalkan Zhou Xinyu dalam kondisi utuh.
Zhou Xinyu tahu kalau Su Jin sangat kuat, tetapi dia tak menyangka kalau timnya ternyata benar-benar tak berdaya. Timnya menduduki peringkat 5.000-an dan punya dua orang veteran di dalamnya. Bagaimana mungkin tak seorang pun mampu membalas. Dan yang lebih parah lagi, seluruh tim binasa dalam hitungan satu detik.
Sejenak kemudian, tim itu telah dibangkitkan dan mereka menatap Su Jin dengan mata membelalak lebar serta mulut menganga. Sulit bagi mereka untuk memahami apa yang baru saja terjadi. Su Jin masih berdiri di tempatnya tadi dan bahkan tak bergerak. Sekeliling mereka juga tak ada bedanya.
”Apa kau… apa kau baru saja memakai senjata lain?” tanya Ke Tong.
Su Jin menjentikkan samar jemarinya dan sebilah pisau yang terbuat dari psikokinesis muncul di tengah udara, melayang-layang sejenak sebelum memotong putus kepala Ke Tong. Ujarnya kalem, ”Ini bukan senjata. Aku juga veteran, dan ini psikokinesis, Kekuatan Jiwaku.”
”Psikokinesis?! Mustahil! Psikokinesis adalah Kekuatan Jiwa yang sangat sulit untuk ditingkatkan atau dikembangkan, dan biasanya disebut sebagai Kekuatan Jiwa yang tak berguna. Tak mungkin bisa sehebat ini,” ujar Miu Zhengtao seketika.
Su Jin menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada kecewa, ”Buku Panduan tak pernah memberikan Kekuatan Jiwa yang tak berguna. Xu Ran adalah ahli dalam psikokinesis, dan dia menduduki peringkat tinggi di antara para pemilik terbaik. Asalkan kau bisa menemukan metode yang sesuai, psikokinesis bisa ditingkatkan dan dikembangkan. Tapi masalahnya sekarang adalah bahwa tak satu pun dari kalian yang bisa bertahan dari satu pun seranganku. Aku jadi cemas soal Xinyu yang mengikuti kalian.”
”Ba… bagaimana mungkin? Aku sudah pernah bertemu dengan pemilik psikokinesis. Hal terbaik yang bisa mereka lakukan adalah membaca pikiran orang lain, dan mereka cuma bisa membaca pikiran orang-orang yang tidak cukup kuat untuk menangkal mereka. Mustahil kalau….” Sebelum Miu Zhengtao bisa selesai bicara, sekilas cahaya perak muncul di depan matanya. Tapi kali ini, Su Jin tak memenggal kepalanya. Su Jin membiarkan pisau yang terbuat dari psikokinesis itu berhenti tepat di depan wajah Miu Zhengtao supaya dia bisa melihat baik-baik.
Raut pahit muncul di wajah Miu Zhengtao. Pisau itu memang terbuat dari psikokinesis sungguhan, kecuali bahwa yang itu adalah psikokinesis yang mewujud dalam bentuk fisik. Fakta bahwa kekuatan ini bisa diubah sesuai keinginan dan kehendak mungkin saja membuatnya jadi jauh lebih berbahaya ketimbang senjata Kekuatan Jiwa.
Su Jin berhenti memberi perhatian lebih banyak lagi pada Tim Samudera Luas, karena mereka terlalu lemah dan sikap mereka terlalu buruk, jadi amat sulit bagi mereka untuk naik peringkat. Dia pun berpaling pada Zhou Xinyu dan berkata, ”Xinyu, apa sekarang kau bisa memberitahuku apa yang terjadi?”
Zhou Xinyu mengangguk dan berkata, ”Begini – tim lain sedang menarget kami dan sudah menantang kami mengikuti pertandingan kematian.”
”Tantangan antartim?” Su Jin mengernyit. Tantangan antartim adalah sesuatu yang diterapkan setelah perubahan besar dibuat dalam Tantangan Buku Panduan. Tim Pisau Tulang tak pernah ditantang sebelumnya, tetapi itu hanya karena tim tersebut memiliki peringkat terlalu tinggi. Tim-tim yang berperingkat tinggi takkan berusaha saling menantang kecuali mereka yakin mereka bisa mengalahkan tim lainnya. Hidup dengan damai lebih disukai.
”Berdasarkan pada aturan tantangan antartim, kubayangkan kalian tidak cukup hebat untuk melawan tim lainnya, kan?” Tim Samudera Luas jelas tidak terlalu yakin akan menang, itulah sebabnya mereka mencari bantuan.
Zhou Xinyu mengulas senyum sedih ketika menjelaskan, ”Tim Awan Terbang memiliki seorang pemilik yang tingkatnya sangat tinggi, dan tampaknya dia suka bergabung dengan tim-tim tingkat rendah demi mendominasi tim-tim lebih lemah seperti kami.”
”Aku mengerti,” Su Jin mengangguk. Dia dan Xiang Nan sudah memprediksikan kalau sesuatu seperti itu bisa saja terjadi. Dan perkiraan itu ternyata benar.
”Kalau begitu, kau mundur saja dari Tim Samudera Luas,” Su Jin berkata pada Zhou Xinyu. Dia tak punya harapan tinggi atas masa depan tim ini. Zhou Xinyu adalah ahli strategi yang punya potensi besar, jadi jika dia diberi kesempatan untuk berkembang dengan stabil, kelak dia akan mencapai hal besar. Tak seharusnya gadis itu terhambat dengan tim ini dan menunggu maut menimpanya.
Setelah melihat sikap rekan-rekan satu timnya terhadap Su Jin, Zhou Xinyu juga merasa kecewa pada mereka. Sudah cukup sulit baginya untuk meminta bantuan Su Jin, karena dia berharap bisa menjadi kuat sebelum bertemu lagi dengan gurunya itu, dan bukannya malah memohon pertolongan dengan putus asa. Dia bersedia mengesampingkan mimpi-mimpinya demi tim, tetapi tim itu belum-belum malah meremehkan Su Jin, serta lebih parah lagi, gagal mengevaluasi diri mereka sendiri setelah dikalahkan. Hal pertama yang mereka lakukan justru mencurigai metode-metode Su Jin.
Dalam pertandingan kematian, metode-metode pihak lain tidaklah penting. Kalau mereka menang, ya berarti menang. Kau mati. Tetapi para rekan satu timnya jelas-jelas tidak memahami bagian itu. Perilaku semacam itu cuma akan membuat mereka kalah dan menderita di Tantangan-tantangan mendatang.
”Guru, aku tahu kalau timku sudah… cukup kasar, tapi bahkan jika aku harus pergi, aku ingin pergi hanya setelah melewati ini.” Zhou Xinyu menundukkan kepalanya dan kelihatan seakan tidak yakin harus bagaimana.
Su Jin menghela napas, menatap para anggota tim lainnya, lalu mengangguk. ”Baiklah kalau begitu. Aku akan bantu kalian melewati krisis ini, kemudian aku akan rekomendasikan kau ke tim lain dan kau bisa bergabung dengan tim itu.”
Zhou Xinyu mengangguk dan langsung mengucapkan terima kasih pada Su Jin karena bersedia membantu. Para anggota tim lainnya menatap tak percaya pada Su Jin. Orang ini ternyata malah membajak rekan satu tim mereka di depan hidung mereka!
Su Jin hanya perlu memindai mereka dengan psikokinesisnya untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran mereka. Ujarnya, ”Kalau kalian marah soal ini, kalian bisa langsung mendatangiku. Kalian bisa bawa orang sebanyak yang kalian mau.”
Kilatan perak melintas di mata Su Jin dan para anggota tim lainnya merasa seakan diri mereka baru saja dihantam dengan palu raksasa. Seketika kengerian mencengkeram hati mereka, dan mereka merasa kalau mereka harus memastikan jangan pernah sampai menyinggung orang ini, kalau tidak… mereka akan menghadapi takdir yang lebih buruk ketimbang mati di dalam Tantangan.
”Kami… mengerti.” Miu Zhengtao merasa geram, tapi kengerian di dalam hatinya memaksanya untuk mengesampingkan kegeraman itu dan membungkuk pada Su Jin.
Su Jin tahu bahwa jika dia tidak menanam bibit psikokinesis di dalam hati orang-orang ini yang bisa mengendalikan tindakan mereka, orang-orang ini akan lupa bagaimana dia telah dengan murah hati melepaskan mereka hari ini begitu mereka jadi cukup kuat untuk melawan dirinnya, dan akan melakukan hal gila demi mencoba balas dendam. Namun hal itu tak membuat Su Jin terganggu. Justru, dia agak berharap hal itu akan terjadi suatu hari kelak.