Addicted Pampering You: The Mysterious Pampered Wife of The Military Ye - Bab 1
- Home
- Addicted Pampering You: The Mysterious Pampered Wife of The Military Ye
- Bab 1 - Kencan Buta, Pertemuan Pertama
Di siang hari di musim panas ini, matahari menyegat menerpa bumi. Para pejalan kaki tersiksa, semuanya ingin cepat-cepat pergi dari hawa panas ini.
Di depan restoran barat di wilayah Jingcheng, sebuah bus perlahan berhenti di pinggir jalan, pintu terbuka, seorang gadis turun. Dengan wajah oval, alis melengkung indah, mata jernih bagai mata rusa, dan bulu mata panjang yang bergerak dengan halus. Sepasang mata yang tak terlupakan.
Fitur-fitur wajah gadis itu sungguh indah, kulitnya cerah, rambut panjangnya di ikat ekor kuda, menunjukkan leher putih yang elegan. Dia mengenakan dress putih berlengan pendek, membuatnya terlihat muda dan bersih, terutama dengan sepasang mata itu, dan senyum indah nan mengesankan, namun, hanya ada ketenangan di wajahnya.
Gadis itu menuruni bus, udara panas menerpa wajahnya. Tapi sepertinya dia tidak merasakan apapun, dan langsung menuju restoran.
Di pintu masuk restoran, seorang gadis yang memakai dress merah muda melihatnya, matanya langsung cerah dan berlari ke arahnya.
“Qinglan, kau akhirnya datang, aku pikir kau akan membiarkan ku pergi sendiri.”
Tubuh Shen Qinglan sedikit miring, gadis itu terburu-buru memeluknya, untungnya Shen Qinglan dapat menahan tubuhnya sehingga dia tidak jatuh, Jelas ia sudah tahu ini akan terjadi.
“Maaf, tadi ada sesuatu saat aku keluar rumah.” Shen Qinglan menggerakkan bibirnya, dan suara yang menyejukkan dan jelas, keluar.
Yu XiaoXuan terus melambaikan tangannya. “Tidak papa, tidak papa, tidak apa-apa selama kau bisa datang. Kau tahu aku baru saja ulang tahun ke 21, dan ibu ku sudah mengatur kencan buta. Apa dia benar-benar takut aku tidak akan menikah? Kalau kau tidak setuju untuk datang, aku benar-benar tidak akan datang.”
Saat dia sedang berbicara, dia mengikuti Shen Qinglan ke dalam restoran.
“Dimana pria itu duduk, bagaimana bisa kita menemukannya? Benar-benar… kita tidak bisa mencarinya di tempat kecil seperti ini, apa lagi di restoran besar. Coba aku cari.” Saat mereka berjalan ke dalam restoran, Yu XiaoXuan mulai melihat-lihat kesekelilingnya, mengerutkan bibir dan bergumam.
Shen Qinglan yang terlihat sudah terbiasa dengan kelakuan Yu XiaoXuan mengabaikan semua gumamannya. Dia melihat sekeliling, akhirnya berhenti ke satu arah dan mulai berjalan ke sana.
Yu XiaoXuan yang masih bergumam, berputar dan melihat Shen Qinglan sudah berjalan pergi, buru-buru mengejarnya.
Berjalan separuh jalan, Shen Qinglan secara tidak sengaja melihat kearah lain, tatapannya bertemu dengan sepasang mata yang jernih. Pupil mata cerah itu tertahan sesaat, tapi seakan-akan tidak ada yang terjadi, sepasang mata itu kembali kearah mereka sebelumnya, dan Qinglan berjalan melewati.
Di tengah-tengah restoran, ada seorang pria mengenakan setelan jas, yang berkali-kali melihat jam di tangannya. Ekspresinya jelas-jelas sedang tidak sabar menunggu.
Tepat ketika pria itu sedang bepikir apa dia harus pergi saja atau tidak, sebuah bayangan datang menutupinya.
Pria itu langsung mendongak, sebuah wajah cantik dan elegan menyambutnya. Dia kaget melihat wajah itu.
“Wei Lin?” Shen Qinglan sedikit membuka bibirnya.
Wajah pria itu tersenyum, perasaan tidak sabarnya langsung hilang. “Iya, aku Wei Lin, kau Nona Yu, kan? Halo.” Katanya saat dia mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Shen Qinglan tidak menyambut tangan itu, tapi sedikit bergeser ke samping, menunjuk kearah Yu XiaoXuan yang sedang di belakangnya: “Kau menyalami orang yang salah, ini Yu XiaoXuan, aku hanya temannya.”
Wei Lin sedikit merasa malu, matanya bergerak kearah Yu Xiao Xuan, melihat gadis yang mengenakan balutan dress merah muda, yang tidak mempunya poin special untuk dipandang, senyum di wajahnya sedikit meredup.
“Nona Yu, halo.”
Yu XiaoXuan tidak membalas uluran jabat tangan itu, dan hanya tersenyum sopan.
“Kalau begitu Nona ini namanya siapa?” Wei Lin menatap Shen Qinglan, binar di matanya tidak ditutupi.
Shen Qinglan terlihat tenang. “Kau boleh memanggil ku Nona Shen.”
Melihat dinginnya Shen Qinglan, Wei Lin tidak berusaha berinteraksi lebih.
“Steak di restoran ini enak. Apa kalian mau mencoba?” Wei Lin mengambil menu dan berkonsultasi dengan Yu XiaoXuan dan Shen Qinglan.
“Kami tidak terlalu pilih-pilih makanan, Tuan Wei silahkan memilih.” Mengetahui bahwa Qinglan tidak suka berurusan dengan situasi seperti ini, Yu XiaoXuan mengambil inisiatif untuk berbicara.
Wei Lin tersenyum, tidak mempedulikan, dan memesan makanan.
“Aku dengar Nona Yu masih mahasiswi?” Wei Lin meulai berbicara. Walau dia bertanya pada Yu XiaoXuan, matanya tertahan pada Shen Qinglan.
Dia seorang pegawai kelas atas dengan pemasukan yang bagus. Wajahnya tampan, dan kondisi keluarganya baik. Tentunya, dia tidak kekurangan teman wanita. Dia sudah melihat banyak wanita cantik, tapi ini pertama kalinya dia melihat wanita secantik Shen Qinglan. Ditambah dengan tempramen Shen Qinglan yang dingin, tentunya ini menarik perhatiannya.
“Benar.” Yu XiaoXuan menjawab, sedikit acuh tak acuh, dia tidak tertarik ada pria ini. Hari ini dia tidak akan datang jika bukan karena paksaan ibunya.
“Nona Shen dan Nona Yu teman satu kampus?”
“Iya, dia teman kuliah ku.” Tapi Yu XiaoXuan tidak mengatakan kalau mereka adalah teman sekamar, karena dia sudah menyadari. Wei Lin ini tertarik pada Qinglan. Walau pria ini tidak menunjukkannya secara terang-terangan, kata-katanya selalu diam-diam mencari informasi tentang Qinglan.
Shen Qinglan sedang meminum sedikit jus jeruk saat merasakan tatapan terang-terangan dari orang yang duduk di hadapannya. Shen Qinglan mengusap pinngiran gelasnya berulang-ulang, kebiasaan jeleknya saat merasa tidak sabar.
Tapi saat itu, Shen Qinglan tidak menyadari, ada dua orang pria yang duduk di belakangnya dan membicarakan dirinya.
Salah satunya terlihat tampan, sepasang alis yang tebal dengan mata cerah bagai bunga persik, membuat pemiliknya terlihat penuh kasih sayang. Tatapan dari mata itu penuh dengan sesuatu yang tak terjangkau. Salah satu telinganya memiliki anting tusuk rubi yang semakin membuat fitur-fitur pria ini mempesona.
Pria yang duduk diseberangnya memiliki sosok mengesankan. Dengan kulit gelap tembaga yang memperdalam garis fitur-fiturnya, ditambah dengan alisnya yang tajam, semuanya memberikan aura pria pemberani.
Kedua orang ini jelas-jelas memiliki tempramen yang berbeda, tetapi keduanya menarik mata.
“Aku tidak menyangka akan melihat Nona Kedua Shen disini.” Pria mempesona itu menatap sosok Shen Qinglan saat gadis itu melewati mereka.
“Apa kau mengenalnya?” Pria di seberang, Fu Hengyi membuka mulutnya. Suaranya rendah dan dalam, sangat menyenangkan telinga.
“Kau mengenalnya juga.” Han Yi menjawab, “Dia adik perempuan Shen Jun Yu. Saat masih kecil, gadis itu selalu mengikuti kita kemana-mana.”
Fu Hengyi mengerutkan keningnya, jelas-jelas tidak mengingat apa yang di katakan Han Yi. Tapi Nyonya Tua Keluarga Shen memiliki pertemana lama dengan Nyonya Tua Keluarga Fu, jadi dia masih bisa memahami kemungkinan kalau dia mengenalnya.
Ketika Nona Muda keluarga Shen; Shen Qinglan, berumur 5 tahun, dia di culik. Tidak banyak informasi tentang kasus itu. Mereka baru bisa menemukannya setelah 11 tahun.
“Kau sudah lama di ketentaraam, Nona Shen biasanya peuh rahasia dan jarang keluar rumah. Jadi maklum kalau kau tidak mengenalinya. Ada banyak rumor kalau Nona Shen lama tidak bersekolah saat masih kecil, jadi dia kurang terdidik, makanya Keluarga Shen tidak membiarkannya keluar. Dan juga, orang-orang hanya tahu tentang Nona Tertua Shen dan tidak mengenal Nona Kedua Shen ini. Tapi sepertinya, rumor-rumor itu semua bohong.” Han Yi menjelaskan dengan acuh tak acuh.
Dia sudah lama bertemu dengan berbagai jenis orang. Walau dia tertarik pada wajah Shen Qinglan, tapi dia lebih menyukai wanita yang cerah mempesona. Dia tidak tertarik pada wanita seperti Shen Qinglan yang dingin, apa lagi, Keluarga Shen bukanlah keluarga yang bisa dia singgung.
“Yah, kau pernah mengatakan tentang rumor ini.” Fu Hengyi berkata dengan halus saat tatapannya terpaku pada punggung Shen Qinglan yang tegak. Tatapannya tertahan sebentar sebelum dia memalingkan wajah.
Tapi, Han Yi sudah mendengarnya, dia mengangkat alisnya saat menatap Fu Hengyi dengan mata penuh ingin tahu. “Apa kau tertarik padanya?”
Fu Hengyi meliriknya sesaat, dengan peringatan tersirat. “Kalau ingatanku tidak salah, dia baru 21, tahun ini.” Seperti yang ia katakan, gadis ini seorang anak kecil, apa lagi dia sudah ber umur 31 tahun ini.
Han Yi tidak memperhatikan peringatan tersirat itu, dan terus menggodanya. “Apa kau tidak tahu, menjadi Paman-Loli sedang tren sekarang?” Yah… walau paman loli ini sedikit dingin.
(Paman-Loli / Uncle-Loli = hubungan antara pria lebih tua dengan wanita jauh lebuh muda.)
Fu Hengyi mengabaikan ejekan Han Yi, tapi dia berbicara dengan santai. “Aku kebetukan bertemu dengan Nyonya Han bersama bibiku semalam. Belakangan ini Nyonya Han sepertinya tidak sabar untuk menggendong cucu. Dia berbicara dengan bibi ku untuk memperkenalkan mu ke beberapa Nona-nona muda.”
“Kakak! Aku tahu aku salah! Aku tidak akan berbicara lagi.” Han Yi mulai memohon ampun pada Fu Hengyi. Ini untuk kebebasannya, karena dia berpikir bahwa pernikahan itu sebuah penjara. Walau sebenarnya pernikahannya adalah prioritas utama dari keluarganya.
***
Shen Qinglan merasakan ada tatapan di belakangnya tapi karena dia tidak merasakan adanya niat jahat, jadi dia membiarkannya.
“Kau dari mana Nona Shen?” Wei Lin tidak puas dengan informasi dari Yu XiaoXuan, dan mulai bertanya secara langsung.
“Aku besar di Beijing.” Nada Shen Qinglan halus.
“Ah, kebetulan, aku juga besar di sini. Kapan-kapan kita harus berkumpul. Kebetulan akan ada pesta akhir minggu ini. Kalau Nona Shen ada waktu, kita bisa datang bersama.” Wel Lin menunjukkan senyum yang bisa di lihat orang lain sebagai seorang pria terhormat, dan mengundangnya. Sudah jelas bahwa ini untuk membuatnya tertarik.
Shen Qinglan meliriknya sedikit, terlihat tenang dan tentram, tapi tetap tidak menjawab pertanyaannya.
“Nona Shen, apa kau tidak akan memberi Wei ini sedikit wajah?” Melihatnya tidak menjawab pertanyaan, Wei Lin sedikit kesal. Dia menyukai wanita cantik, dia juga suka mengejar mereka. Tapi dia tidak menyukai wanita cantik yang tidak menghargainya.
(Memberi sedikit wajah = sedikit menghargai/ memandang martabat seseorang.)
Walau Yu XiaoXuan terkadang sedikit bodoh, dia bukan idiot. Menyadari provokasi Wei Lin, dia tidak bisa tidak mengerutkan keningnya sedikit. Apa yang ibunya lihat dari pria sampah ini? Dan bahkan membiarkannya bertemu dengan orang ini?!
Tepat ketika dia ingin mengejeknya, tangan dingin memegang tanganya di bawah meja dan pelan pelan menahannya. Hal ini langsung menurunkan amarahnya.
Hati Yu XiaoXuan lebih tenang, bagaimana mungkin dia lupa. Walau Qinglan orangnya dingin, dia tidak suka memprovokasi orang lain. Dan jika bukan karena dia tidak memiliki keberanian untuk datang ke kencan buta ini, Qinglan tidak akan ada di sini.
“Tetua keluargaku sedang dirawat di rumah sakit, jadi aku berrencana menghabiskan akhir minggu untuk merawatnya. Jadi, terimakasih atas perhatian Tuan Wei.” Shen Qinglan berbicara halus dengan nada yang dingin.
Mengatakan bahwa tetua keluarganya sedang di rumah sakit; seberapapun Wei Lin menginginkan dia datang; dia tidak dapat memaksa Qinglan mengabaikan tetua agar mendatangi pesta. Tapi pria ini benar-benar tidak mau menyerah.
“Nona Shen, mohon tinggalkan nomor mu. Akan lebih mudah untuk menghubungi satu sama lain, kami biasanya pergi turing dengan mobil di akhir minggu. Nona Shen bisa ikut, dan kapan aku ada waktu, aku bisa membawamu berkeliling juga.”
Mata Shen Qinglan menjadi semakin kelam dan tidak sabar, “Sepertinya Tuan Wei tidak sesibuk yang kau katakan tadi.”
Walau nadanya tenang, Wei Lin masih mendengar nada ejekan dalam kata-kata Qinglan. Siapa yang sebelumnya mengatakan padanya bahwa dia selalu sibuk dan sering lembur? Shen Qinglan jelas-jelas mengatakan bahwa dia pembohong. Tatapan hangat Wei Lin akhirnya berubah.